Aku Teralihkan

7 0 0
                                    

Sejak enam bulan perkenalanku dengan Rian, kami jadi lebih akrab. Rian sering menelfonku, dan bercerita tantang game MOBA yang sedang dia mainkan.

Gue ngerti sedikit tentang game itu, ya karena dulu gue sempet minta ajarin Andre cara mainnya. Dan bucinnya gue belajar game itu, biar bisa mabar sama Andre. Gue benci di cuekin sama Andre jadi ya gue terpaksa belajar game.

'dek, besok ke kampus ya. Temenin abang ke pasar' kata Rian dari balik telfon

'ngapain bang?' tanyaku heran

'belanja. Besok abang mau pindah kosan. Jadi mau sekalian cari karpet untuk dikosan' jelasnya

Tanpa banyak berfikir. Langsung ku iyakan ajakan Rian. Aku sempat berfikir kalau Rian adalah abang yang  hangat. Terlepas karena aku gak punya saudara laki-laki, jadi aku butuh Rian untuk selalu disampingku. Dan Andre, dimataku Andre masih sama sejak kami bertemu. Misterius, tipe idaman cewek scorpio sepertiku.
Aku pernah membeli dua buah tasbih, berwarna hitam dan coklat. Tasbih hitam ku berikan untuk Andre, dan yang coklat untuk Rian. Aku tidak punya makna lebih dari dua warna tasbih tersebut. Hanya saja begitu pas menurutku.

'Mereka dua lelaki yang pernah ada di hidupku, dan aku sayang mereka' batinku

'dek,,hallo,,hallo' kata Rian menghancurkan lamunanku

'hah,, iya,iya bang, abang bilang apa tadi?' jawabku setengah gugup.

'gak apa-apa. Ya udah abang tutup telfonnya ya.' timpal Rian

'iya bang, maaf ya' lalu ku letakkan Handphoneku di kasur.

Terlentang, melihat langit-langit kamar. Terdengar suara rekaman suara dari handphone, laki-laki menyanyikan lagu Zombie dari The Cranberries. Kuambil hp ku, melihat di layar lalu bergumam

'oh iya, tadi gue lagi dengerin suara Andre. Ehm, gue jadi keingetan dia.'

********
Kantin lagi rame-ramenya siang itu. Ada Andre dan temen-temen lainnya. Seru sih, obrolan perihal kuliah dibahas. mereka benar-benar mau lulus tahun ini. Setelah empat semester ketinggalan.

Aku jadi inget janjiku dan Rian yang mau nemein ke pasar. Jam sudah menunjukan pukul dua siang. Waktu yang pas untuk panas-panasan.

'Bang jadi gak?' aku mengirim pesan ke Rian di WA.

'jadi, cuma ni gimana pamit sama anak-anak. Nanti kita ketauan kalau lagi deket' balas Rian

'abang keluar dulu aja nanti gue nyusul' kataku di HP.

Aku menyusul Rian, setelah pamitan ke temen-temen.  Kita terpaksa sembunyi-sembunyi karena, sebelumnya aku di gosipin deket sama Andre. Eh sekarang malah aku deket sama Rian. Walaupun kami belum pacaran tapi kesannya seolah Rian sudah ngerebut aku dari Andre. Seribet itu ternyata saat kita sudah dewasa.

'sampai kapan mau sembunyi gini?' tanyaku ke Rian. Saat di jalan mau ke pasar.

'sampai mereka sadar sendiri' jawab Rian.

'ya kapan itu?' tanyaku ngotot

'gak tau kapan..' Rian tersenyum tipis

Dua jam kami kepasar, muter sana sini. Motor sudah penuh sama belanjaan, hingga akhirnya Rian memarkirkan motor di depan kampus.

'borong ya' kata Andre menggoda

'Lamaaaaaaaaa' sewot mbak Linda, fans K-Pop EXO di usia satu tahun atas ku.

Aku dan Rian hanya cengengesan, dan minta maaf seadanya.

'istirahat dulu ya' kataku capek, kuambil minuman kaleng di kursi tempat kami duduk.

'punya siapa ni? Join ya' ku teguk habis minuman tersebut

Andre yang sedang Bermain HAGO, melihatnya pun mulai sewot
'Habissss?? aku baru beli itu.. baru juga minum sekali. Minta atau ngerampok sih'

'beli apa aja sih lama banget, dah jamuran kami nunggu disini. Anak- anak sudah pulang semua.' jelas mbak Linda sambil menunjuk sekeliling kampus.

'sorry, gue mau pindah kosan soalnya. Jadi banyak barang yang harus dibeli.'  jawab Rian lalu menunjukkan barang yang di beli ke mbak Linda.

Aku yang melihatnya salah fokus ke Andre, main game tahu tempe di HAGO tapi kalah terus.

'bego,,' ujarku

'hah,,' Andre menoleh kaget

'gue tantang. Kalau gue yang menang, lo harus buat mengakuan di InstaStory kalau lo kalah maen. Dan kalau lo menang, gue bakal ngelakuin hal yang sama.

'oke' jawabnya tegas

Satu jam main, dan aku menang  lima kali main.
'Sini hp lo' kataku maksa. Tapi Andre menghindar, Lalu Andre menyimpan Hp nya di saku kanan celananya. Ku rampas, ku masukin tanganku ke sakunya. Dia menahannya, lalu tanpa sengaja tanganku dan Andre bersentuhan, seolah menggengam.

'gue nyaman, sumpah,, gila perasaan apa ini..' gumamku dalam hati.

'gila,, lepas gak,, woyyy gak malu lo, diliat Linda sama Rian nihh. LEPASIN TANGAN LO' kata Andre setengah teriak.

'penuhin janji lo, kalau lo gak mau buat pengakuan, biar gue yang buat' kataku lebih ngotot.

Mbak Linda ketawa aja, sesekali ngerekam kami. Dan Rian diem aja sambil main Hp.

'aduhhh, lo nyakar tangan gueeeeee... Andrreeeee' teriakku, saat terasa pedih di punggung tanganku.

Andre tertawa keras, tanpa pernah ngelepas tangannya, nahan tanganku ngambil hp nya.

'sudah,, gue nyerahh lepasin tangan gue..' kataku lalu mengeluarkan tangan dari saku celana Andre.

Dia tersenyum puas,dan Aku meringis ke sakitan.

'curang, gak sportif' gumamku

'biarin,,,' balas Andre

'liat nih video kalian.. lucu ya' kata mbak Linda. Aku melihat video tersebut sambil sesekali memegang tangan kiriku,,

'Pulang yukk, sudah mau malem' ajak RIan.

'bang, nebeng ya' sahut mbak Linda.

Rian mengangguk, lalu menghidupkan motor lalu pergi tanpa menunggu aku dan Andre.

Di jalan aku berjalan pelan, menyusul mereka berdua.
'bang, kita  makan yokk'

'gue capek, besok aja' jawab Rian ketus. Lalu mereka berjalan jauh meninggalkanku.

'Rian kenapa sih,,' batinku. Lalu meringis dan sesekali tersenyum saat melihat tanganku.

Hingga akhirnya dua hari dari kejadian itu, aku baru tahu ternyata Rian cemburu dengan kedekatanku dan Andre. Lalu kami memutuskan untuk ngeresmiin hubungan ini. Fakta nya dari hari itu, aku resmi jadi pacar Rian.  Dan hubungan kami sudah diketahui yang lain. Termasuk Andre dan Mbak Linda.
Dan semua berubah setelah hari itu.

#Bersambung

Kalau suka sama dua laki-laki jangan berfikir untuk poliandri ya 🤭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jika Itu KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang