Senja dengan Separuh Sendu Nan Rindu

19 0 0
                                    

Adalah senja yang merona

Meneduhkan seisi ruang jiwa

Kala kau datang membawakan cinta

Dengan tumpukan segudang makna

Cinta yang kaubenamkan dalam dada

Bersemayam luluhkan segalanya

Begitulah asmara kita

Saat diriku dan dirimu dalam satu ikatan rasa

Menggelora rindu tanpa batasan masa

Hingga dirasa cukup sang maha kuasa

Hadirmu selalu dalam kegelisahan

Saat hati merapuh tanpa kesadaran

Serupa bunga bermekaran

Indah dalam dekapan

Datang dan membayangkan dalam ingatan

Seraut wajah penuh ketenangan

Anggun kesahajaan dalam penantian

Hingga waktunya kan jadi kenangan

Aku merindu dalam keremangan

Kala senja akan berpulang

Seperti diam dalam kehampaan

Membisu dalam kegundahan

Sementara resah itu mendekap jiwa

Membelenggu batin yang tersiksa

Saat kucari bayangmu diarsiran senja

Menanti hadirmu sapakan rindu balutan merah jingga

Dan disini aku melihat bayangan tentang kisah kita

Di bangku tua yang pernah kita singgahi bersama

Ada janji yang tetap terjaga

Ada asa yang membunga

Ada jemarimu yang merengkuh sukma

Ada bayangmu dikala gelap gulita

Bukan merpati yang ingkar di setiap kata dan janji

Bukan pula kenari yang tak lagi bernyanyi

Bukan gemintang atau bahkan rembulan yang tak lagi menyinari

Atau bukan lagi burung – burung senja yang biasa menari – nari

Tak tergoyah secebis hati terberai linang gerimis diparas senja

Tak kan ada lagi rasa manja, kerja dan awan – awan senja

Meski menghilang warna pelangi dipelipis langit

Lelah lampah tertepis sapaan angin sore dan awan pekat

Menyepoi sejuk membuai diantara pias senyum mustikamu

Rona biarlah tak jingga diambang petang berkalung mendungmu

Hadirmu tersunting rindu yang mengembang di taman kalbuku.


Sastra SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang