Dan kita berkata
Terkutuklah waktu
Yang detiknya menjadi sengsara
Bagi sang perinduTerkutuklah waktu
Yang memisahkan
Sepasang insan
Yang asik merajut kemesraan
Sehingga kehilanganNamun waktu tak arogan
Soal perputarannya yang mempertemukan
Sepasang insanNamun waktu tak pernah pamrih
Soal ia yang berusaha mengulur detiknya
Agar terasa lama dinikmatiWaktu tak pernah pamrih
Saat ia mempercepat pergantiannya
Agar lekas sembuhnya luka ituWaktu selalu berlapang dada
Memberi setiap kesempatan
Untuk memperbaiki
Lagi dan lagiDan akhirnya kita berkata
Terkutuklah kita
Yang mengutuk waktu

KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak (kumpulan puisi)
PuisiSaya tak dapat menulis panjang, tak dapat melukis/atau menggambar, oleh sebab itu saya abadikan tiap-tiap hal dalam puisi. Sebagai tanda, sebagai jejak atas suatu kisah ataupun apa saja yang saya rasakan Pada mulanya kumpulan puisi ini berjudul Suat...