Chapter 1

14.3K 1.3K 66
                                    

Sangat disarankan untuk menekan tombol VOTE terlebih dahulu sebelum membaca ^^

.

.

.

Happy Reading~

.

.

.

.

.

Jeon Jungkook, definisi kesempurnaan yang sebenarnya. Dia tampan, kaya, cerdas, dan mudah bergaul.

Hanya saja

.

.

Dia sedikit

.

.

.

Nakal?

.
.

Yaa, dia merupakan salah satu casanova di sekolahnya yang terkenal akan kebangsatannya dalam menjerat hati para gadis. Jungkook dapat dengan mudah menjadikan gadis-gadis cantik idaman para pria untuk dijadikan kekasihnya.

Bahkan, para gurunya saja sangat menyukai pria tampan bergigi kelinci itu. Meskipun Jungkook kerap kali berlaku onar, mereka tidak bisa berbuat banyak. Ayah Jungkook merupakan investor terbesar di sekolahnya omong-omong. Jadi selain mereka menyukai Jungkook, mereka juga tidak cukup gila untuk menawarkan diri menjadi pengangguran.

.
.

Itulah sedikit gambaran dari pria Jeon, sangat sempurna bukan? Jika kalian menemukan sosok seperti itu dalam kehidupan kalian, apakah kalian bersedia menjadi 'korbannya' juga?

.
.

Tapi sayangnya, semua pesona yang dimiliki Jungkook tidak berpengaruh sama sekali bagi wanita cantik yang kini tengah menghembuskan nafas berat.

.
.

mendapatkan rayuan gombal dari pemuda Jeon -lagi

.
.

"Aku bersungguh-sungguh manis, kau sangat cantik dengan rambut blonde barumu" ucap Jungkook seraya memelintir ujung rambut wanita itu yang langsung mendapatkan tepisan halus dari empunya.

"Maaf Kook, aku sedang buru-buru"

Wanita itu membungkukan sedikit badannya dan langsung berjalan cepat menjauhi Jungkook.

"Ayolah Lisa! kau tidak lelah terus menghindariku? Menyerah saja! Dan jadilah kekasihku! Yak! Lalisa!"

"Ck, ditolak lagi heh?"

"Berisik! Jangan menambah jelek moodku Park!"

Terlampau hafal pada si pemilik suara yang kini tengah bersandar pada dinding koridor kelas, tepat di belakang Jungkook.

"Aku hanya heran padamu, banyak gadis yang lebih cantik darinya di sekolah ini, kenapa harus Lisa?"

Jungkook mendengus malas, membalikan badannya menghadap kearah pemuda Park.

"Kenapa? Kau mau bilang lagi jika aku harus takut pada kakaknya yang psikopat itu? Berhentilah membuat omong kosong!"

"Ya ya ya, terserah kau saja, aku hanya memperingatkanmu. Aku takut kau menyesal setelah mengetahui fakta yang sebenarnya. Jadi, sebagai sahabatmu, sudah kewajibanku untuk memberitahu-YAK! BOCAH KEPARAT! Tidak sopan pergi ketika lawan bicaramu masih berbicara! Dasar kurang ajar!"

INCEST or GAY? • KthxJjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang