Chapter 8

4.3K 690 51
                                    

Author sangat berterimakasih jika readers mau menekan tombol VOTE sebelum membaca, karena itu merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi para penulis ^^

.

.

.

Happy Reading~

.

.

.

.

Di kediaman keluarga Jeon...

Tepatnya di ruang tengah mansion mewah pemilik perusahaan Jeon's Group itu...

Terlihat dua sosok pria yang tengah terduduk di sofa dan satu sosok wanita yang terus berjalan mondar-mandir dengan raut wajah yang terlampau cemas.

"Jim, kau yakin hari ini Jungkook tidak pergi ke sekolah?"

"Hmm... Yaa paman Jeon, aku yakin, biasanya jika bolos pun Jungkook pasti akan akan pergi ke base camp untuk main game, tapi tadi dia tidak ada dimana-mana"

Setelah mendengar penuturan Jimin, kepala Nyonya Jeon hampir saja membentur tembok jika Tuan Jeon tidak sigap menangkap tubuhnya yang limbung, ia sudah lelah menangis sesenggukan sedari tadi, tepatnya setelah ia mendapat kabar bahwa anak semata wayangnya itu hilang.

"Anakku!! Hiks"

Berteriak histeris, membuat ayah Jungkook ikut panik bukan main, beliau kemudian menyuruh Jimin untuk memanggil kepala pelayan agar segera menenangkan Nyonya Jeon dan lebih baik membawanya ke kamar.

Setelah semuanya aman terkendali, ayah Jungkook langsung memanggil seluruh ajudan-ajudannya untuk mencari Jungkook ke seluruh pelosok Korea.

Tak mau kalah, Jimin pun ikut menelpon semua bodyguard di rumahnya untuk membantu mencari keberadaan Jungkook.

.
.

Tentu saja mereka tidak mau gegabah dengan mengambil tindakan langsung melapor ke kantor polisi bulan? bisa-bisa seluruh Korea gempar oleh berita hilangnya anak tunggal Jeon's Group itu, yang mungkin saja akan di manfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

.
.

"Maafkan aku paman, mungkin ini salahku" lirih Jimin.

Ayah Jungkook kemudian menatap pemuda bermarga Park yang sedang menunduk itu penuh tanya.

"Apa maksudmu Jim?"

"Kemarin malam... Aku dan Jungkook pergi ke club untuk mencari hibur--"

Ucapan Jimin terhenti ketika ia menangkap perubahan raut ekspresi yang tidak bersahabat dari Tuan Jeon, benar-benar menyeramkan sampai bulu kuduknya sedikit berdiri.

"A-ahh... Tenang saja paman... Dia tidak bermain wanita, dia hanya meminum satu botol vodka saja... Ya kurasa hanya satu botol"

"Lalu?" Ayah Jungkook bertanya kelewat ketus, membuat Jimin mulai merasakan atmosfer di sekitarnya kian memanas.

"Hnngg... Dia memaksakan dirinya pulang dan menyetir sendirian"

"APA?! KENAPA KALIAN TIDAK PULANG BERSAMA SAJA?!?!"

Menelan salivanya kasar, Jimin terlalu bingung akan menjawab apa.

Masa dia harus menjawab...

"Maaf paman, tapi salah Jungkook karena dia tidak mau menungguku menyelesaikan urusanku dulu dengan para jalang..."

INCEST or GAY? • KthxJjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang