Jarum panjang menujuk ke angka 12 , sementara jarum pendek menunjukkan angka 10 . Eren , pemuda brunette tersebut masih sibuk di kubikalnya . Seharusnya dia sudah pulang daritadi , tetapi karena ada salah satu kawannya yang tidak masuk . Eren dengan berbaik hati mengerjakan bagian kawannya tersebut . Baik memang .
Eren pun merenggangkan tangannya , raut kelelahan terlihat jelas di wajah tersebut . Setelah semuanya selesai , Eren segera membereskan kubikalnya dan mematikan Laptopnya .
***
Satu cangkir kopi telah habis , pria raven tersebut masih fokus terhadap kerjaannya . Pukul 10 malam , sudah terlalu larut untuk terus berada di kantor . Rivaille pun memutuskan untuk mematikan laptopnya dan melanjutkan pekerjaan nya dirumah .
Dia pun segera menaiki lift , turun ke lantai 1 . Tiba-tiba lift berhenti pada lantai 3 dan pintunya terbuka . Pemuda brunette tersebut segera masuk , dan membungkuk hormat setelah mengetahui ada bos nya .
"Selamat malam , sir"
"Selamat malam , Jaeger . Baru pulang?"
"I-iya , sir . Saya habis lembur"
"Lembur? Ku kira pekerjaan mu sudah selesai"
"Sudah selesai , tetapi saya mengerjakan bagian teman saya"
"Bagian temanmu? Dia menitip tugasnya kepadamu?"
Eren menggeleng . Dia tidak gemetar atau takut dihadapan bos nya . Senyuman terus diberikan , Eren berusaha seramah mungkin terhadap bosnya .
"Tidak , saya hanya ingin mengerjakannya"
Tidak terasa mereka mengobrol , lift pun telah sampai ke lantai 1 . Eren segera keluar dan pamit kepada Rivaille .
Eren tidak sadar,bahwa perlakuannya sedikit mulai sedikit menarik perhatian Rivaille.Rivaille mendengus,ujung bibir nya terangkat.Membentuk lengkungan ke bawah.
"Menarik"
***
Eren pun sampai di rumah . Dia langsung baring begitu saja , tanpa ada melepas kemeja putih yang masih melekat ditubuhnya .
Keluhan terdengar , nafas terasa sesak . Mukanya merah merona laksana tomat . Iris zamrud tersebut layu , tidak ada binar sedikitpun.
Sejak perjalanan pulang tadi , kepala Eren sudah sakit . Seperti dipukul menggunakan palu , berdiri saja tidak kuat . Untungnya dia tidak pingsan di tengah jalan
"Ugh... apa ini akibat lembur ya?" Ucap Eren , suaranya berubah serak.
Ini bukan pertama kalinya dia lembur , kalau bisa dibilang Eren adalah orang yang paling sering lembur meski sudah diingatkan..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari pun telah tiba , tetapi Eren enggan bangun dari kasurnya . Kain putih yang sudah direndam dalam air panas , menempeli dahinya . Menurunkan demam , nihil. Tidak ada hasil , keadaan Eren masih sama. Tidak ada yang bisa diminta tolong . Maka terpaksa hari ini Eren tidak pergi bekerja.
Pemeriksaan rutin , sama seperti kemarin . Rivaille segera memeriksa seluruh lantai gedung perusahaan tersebut . Tidak ada yang bisa lepas dari mata hitam obsidian tersebut.
Rivaille pun sampai di kubikal milik Eren , kosong melompong . Bahkan penghuninya pun tidak ada. Rivaille menaikkan alis nya , kemanakah Eren . Itulah yang di pikirkannya .
"Arlert , kemana Jaeger ? Apakah dia tidak masuk hari ini?"
Armin yang ditanya langsung bergidik ngeri , padahal nada yang digunakan hanya nada datar . Tapi sudah bikin merinding pemuda pirang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light ⭑ Riren [✓]
RomanceShingeki No kyojin credit to Hajime isayama Story by Me Pair : Rivaille [Levi] Ackerman x Eren Jaeger WARNING!! Shounen ai!! Levi Ackerman [30] Pria yang memiliki Ketampanan yang luar biasa , mempunyai ambisi yang sangat kuat . Namun merupakan sosok...