Light ⭑ Riren [✓]

12. persiapan

Shingeki No Kyojin | Hajime Isayama

Light | Randa Liana

Genre : Shounen-ai

Rate : T

Warning!! Bagi yang homophobic silahkan minggat!! Saya sudah peringatkan!!

'Persiapan'

Pria bersurai coklat tersebut tengah mendumel kesal, dirinya sangat bosan karena terus berada dalam apartment. Sejak mengetahui bahwa dirinya mengandung layaknya perempuan , sang tunangan yang sebentar lagi akan menjadi suami pria tersebut berubah menjadi seseorang yang protektif. Dengan alasan kesehatan dan segala macam, Eren muak dengan hal tersebut.

Dirinya bahkan dikurung dalam apartment milik Rivaille dan dilarang melakukan pekerjaan berat, pria bersurai raven tersebut sangat khawatir jika ada sesuatu yang buruk terjadi dengan Eren dan calon anaknya tersebut.

Remot televisi di lempar kesal , dirinya sungguh bosan. Acara televisi sungguh tidak ada yang menarik, isinya penuh dengan drama politik yang menjijikkan. Eren merebahkan diri di sofa dan membaca buku , dirinya tidak bisa ngelakuin apapun saat ini. Tugas membersihkan rumah dan semacamnya sudah dikerjakan oleh Rivaille sebelum pria tersebut pergi bekerja, sungguh calon suami yang teladan.

Iris emerald melirik jam dinding terdekat, pukul 7 malam. Eren langsung bangun dan bergegas ke dapur, dirinya tidak mau dimanja terus. Dirinya juga ingin belajar menjadi istri yang baik sebelum marganya berubah nanti.

Suara pintu berderit memenuhi gendang telinga, Eren yang tengah memasak langsung mematikan kompor dan bergegas menuju pintu dengan wajah berseri-seri.

"Aku pulang" ucap Rivaille menghela nafas dan melonggarkan dasinya yang sangat mencekik tersebut. Baru saja melepas sepatu dirinya sudah dihantam oleh tubuh yang lebih tinggi darinya tersebut, untung dia bisa menjaga keseimbangan agar tubuh mereka berdua tidak jatuh ke lantai.

Serasa bebannya diangkat, Rivaille tersenyum lembut lalu mengusak-ngusak surai Eren lembut. Sementara Eren masih setia menenggelamkan wajahnya pada leher hangat Rivaille, menunjukkan bahwa dia sangat merindukan pria tersebut.

Rivaille merasa jadi orang paling beruntung di dunia ini. Mendapatkan seseorang seperti Eren adalah hal yang terbaik dalam hidupnya. Mungkin sekarang dia bisa menepati janjinya kepada seseorang yang telah beristirahat dengan tenang di surga sana.

"Eren lepas dulu, kita belum makan sayang," lain ucapan lain tindakan. Nyatanya mulut Rivaille yang bilang begitu tapi tangannya malah semakin erat memeluk pinggul ramping tersebut.

"Tidak mau~" Rivaille menghela nafas melihat tingkah laku Eren yang jadi semakin manja lebih daripada biasanya. Di satu sisi dia cukup senang dan terhibur. Di satu sisi juga dia merasa kerepotan karena Eren tidak mau lepas darinya bagaikan lem. Kalau sudah begini hanya ada satu cara yang bisa dia lakukan.

"Uwah!!" Pria brunette menjerit kaget ketika tiba-tiba tubuhnya terangkat. Dia segera memeluk leher Rivaille sebagai pegangan agar tidak jatuh.

Rivaille hanya diam sambil melangkahkan kakinya menuju dapur. Dia sungguh perubahan ekspresi Eren yang sangat terlihat imut. Ingin sekali rasanya dia mengambil momen tersebut dan menyimpannya dalam galeri.