Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.
— Fiersa Besari.
💎💎💎
Jika bertemu denganmu adalah takdir, maka mencintaimu bukanlah suatu kesalahan.
Jika pertemuan kita adalah suatu kebetulan, maka aku berterima kasih pada Tuhan atas ketidaksengajaan yang menyenangkan ini.
"Vian, yang ini gimana?"
Aku menoleh ke sumber suara, kulihat Ahra sedang tersenyum menatapku sambil menunjukan sebuah cincin berlian yang melingkar di jari manisnya.
"Bagus kok," jawabku sederhana, masih menggumi kurva kecil yang terulas di wajah lugunya.
"Kalau yang ini?" tanyanya antusias, kali ini dia menunjukan sebuah cincin dengan berlian berukuran sedang yang menjadi pemanisnya.
"Bagus juga."
"Kok bagus semua sih? Jadinya aku pilih yang mana dong?" Ahra menaruh telunjuknya di dagu. Alisnya saling bertautan memandang kedua cincin yang bahkan tak lebih indah darinya itu."Kalo kamu yang pake, semuanya keliatan bagus."
"Ish, gombal!" katanya lalu memukul bahuku pelan. Aku hanya terkekeh melihat pipinya yang bersemu kemerahan.
"Aku serius."
"Mbak, saya pilih yang ini aja," ucapnya pada seorang wanita pemilik toko perhiasan, bertingkah seolah tidak mendengar kata-kataku barusan.
Setelah membayar cincin tadi, dia menarikku keluar dari toko, memaksaku agar masuk ke dalam gedung yang berada tepat di sebelah toko perhiasan tadi.
"Kamu tunggu disini dulu ya, aku mau coba gaun yang udah kupesen buat acara pertunangan nanti malam," ujarnya saat kami baru sampai di sebuah butik. Aku hanya mengangguk lalu menjatuhkan diriku pada sofa berwarna krem di ruang tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga ▶ [BTS Oneshot(s)] ✔
Historia Corta[Complete - 7 part] Memiliki cerita di ketiga sisinya. Setiap sudutnya tajam dan menyakitkan. ©bmsnail, 2018