Tentang Lucky Xavier Blue Smith seorang Hot Daddy yang mengurus Putri kecilnya Cloudy. Sekarang hanya satu tujuaanya membahagiakan putrinya dan kekasihnya, namun penghianatan mengubah segalanya.
Karena penghianatan itu juga Lucas menjadi dingin pada...
Suara klakson tanda mobil keluar berbunyi. Bryce yang tengah bermimpi indah pun mengernyit ketika dalam mimpinya tiba-tiba terdapat suara klakson mobil, saat dirinya tengah berpelukan dengan kekasihnya.
Bryce terbangun, dengan kesadaran yang belum penuh ia segera mengambil handphonenya, untuk mengecek jam.
Pukul 08 malam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siapa yang malam-malam begini keluar rumah?
"Huaammm! Mengganggu saja suara itu, coba saja tidak ada suara itu mungkin aku dan Ella akan........ Bodolah itu hanya mimpi!" Bryce menggerutu sambil mengembalikan nyawa dan tenaganya.
Setelah cukup kuat berdiri Bryce pun pergi keluar untuk mengambil minum. Namun, entah dorongan dari mana sebelum Bryce mengambil minum, Bryce sangat penasaran dengan Kamar Loren dan tentu saja Loren—adik manisnya itu.
Bryce keluar kamarnya yang berpintu biru itu, setelah itu dia berjalan menuju Pintu berwarna putih yang tidak lain adalah kamar Loren.
"Ayo, sedang apa kau!" Teriak Bryce sambil membuka pintu kamar Loren, dan
Hening
Bryce mengernyit "Kemana Loren?".
Setelah berkata itu, Bryce pun terus mencari-cari Loren dan berteriak-tetiak memanggil nama Loren. Namun hasilnya nihil, bukan hanya Loren tapi semua orang tidak ada! Bryce pun merinding sekaligus khawatir tentang keberadaan Loren.
"Siapa yang pergi malam begini? Apa itu Loren? Tidak mungkinn!" Bryce pun tiba-tiba berlari ke kamarnya kembali, mencari Handphonenya.
Kini Bryce membuka kunci Handphonennya, setelah itu menekan tombol untuk menelpon Bram.
"Hi, playboy! What's wrong" Bryce memutar bola mata malas, sekarang dia sedang khawatir dan cemas. Setelah mendengar sapaan itu persaannya bertambah menjadi kesal kenapa kakak kunyuknya ini masih memanggilnya Playboy, padahal dirinya sudah tobat sejak lama.
"Apa Fancy Club? Loren? Anna! Baiklah kau cari saja, aku akan menghubungi yang lain!" Putus Bryce lalu mengakhiri panggilan itu tanpa salam perpisahan.
"FANCY CLUB? LOREN? UNTUK APA ANAK TIDAK SOPAN ITU KE SANA?" Teriak Alexander—Ayah Bryce, yang tentu saja membuat Bryce terkejut bukan main.
"Papa, tidak maksudku.....
"Liat saja apa yang akan aku lakukan pada seorang gadis keluarga ini bila melanggar peraturan yang telah aku buat!" Ucap Alex lagi.
"Tidak...bukan begitu Pa... Shit!"
"Bryce your language! mau jadi apa keluarga ini, anak gadis yang ke Club, seorang anak yang lain berbicara kasar pada Orang tuannya!"
"Bukan begitu...maksudku Dad!" Bryce prustasi, kini ia pasrah dengan semua ini, dan hanya dapat berharap yang terbaik dari Bram.
*** Hi! Backwithme.
MaafyaAuthorjarangupdate, entahkenapaceritainiitunge-stucktiba-tiba. So, maafkanAuthor (apalagipartinigakjelas).