3

4.6K 161 6
                                    

Happy reading:)
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberi Vote, Comment
Dan jangan lupa dukung aku dengan Share cerita ini (:
***

Bram kini prustasi bagaimana caranya ia menemukan Loren dalam waktu sekejab? Dengan semua orang di sini menggunakan topeng dan pakaian hitam semua? Belum lagi masalah ayahnya yang sedang dalam perjalan menuju kesini.

Bram kini prustasi bagaimana caranya ia menemukan Loren dalam waktu sekejab? Dengan semua orang di sini menggunakan topeng dan pakaian hitam semua? Belum lagi masalah ayahnya yang sedang dalam perjalan menuju kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bram menghabiskan minumnya dengan sekali teguk lalu menjambak rambutnya Frustasi, "sial! Kemana kau Loren?"

Lucky yang tengah melamun pun tersadar dari lamunan itu lalu menyeruakan pendapatnya pada Bram, "kenapa kau sangat mengganggu Bram?"

Bram pun menjawab "kau tahu Lucky? Adikku berada di sini, dan ayahku sedang menuju kesini and you know what i mean!

"Kenapa? Ini Amerika, dan seperti yang kamu tahu anak umur 17 tahun saja sudah banyak yang berani ke Diskotik Bram!"

"It's different, kau tahu keluargaku baru saja mengganti peraturan tentang anak perempuan!"

"What do you mean?"

"Seminggu yang lalu, Ayahku memberi peraturan baru tentang Loren yang masih berumur 20 tahun untuk tidak pergi ke Diskotik ataupun party, sebelum berumur 23 tahun atau di temani oleh kakaknya!"

"What!! Haha, it's fun, ini Amerika dude dan keluargamu keluarga kaya."

"Jangan meledek, hukumannya itu memenuhi kebutuhannya sendiri selama setahun tanpa sangkut paut nama keluarga ataupun bantuan dari keluarga!"

"Seriously? So, what are you doing! Cari dia sekarang, aku akan membantumu dengan menelpon para pengawalku!" Perintah Lucky sedikit tegas.

Bram pun baru tersadar, dia harus mencari adiknya. Ini semua karena sahabatnya Lucky yang mengajak bicara, jadilah dia lupa.

Bram melihat ke kaca yang menampilkan lalu lalangnya orang di luar, setelah itu dia memutuskan keluar.

Pertama yang di lakukannya adalah, bertanya pada para barista-barista dan juga pada para pelayan. Dan hasilnya nihil, mereka malah menjawab "maaf tuan aku tidak ingat wajah mereka satu-persatu wajah mereka, karena di tengah acara mereka memakai topeng."

Setelah mendengar jawaban dari setiap pelayan seperti itu, Bram pun memutuskan untuk mengirim pesan di whatsApp's grub keluarganya, tentu saja grub tidak berisi kedua orang tua mereka.

Palvin's Child

Bramzp
Bryce perkembangan apa yang sudah kau dapat?

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang