=>4

288 14 0
                                    

Happy baca.... Kawan.....

.
.
.
.
.

.
.

.

.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author pov....

















Kamu berjalan panik, antara takut dan cemas.

Di sisi lai seoran peria berpakaian berantakan mengikutimu dari belakang.

Sebenarnya kau ingin berlari secepat mungkin, tapi kakimu tak bisa mengabulkannya.

Semakin lama peria itu semakin dekat dengan jarak mu.

Greb....

Peria itu berhasil mencengram tanganmu.

Kau sangat kaget dan takut.

Tanganmu gemetar,kau takbisa berkata apa apa.

Kau berusaha melepaskan tanganmu dari peria yg sama sekali tak kau kenali itu.

Kau terus meronta minta di lepas.

"Ah... Lepaskan tanganku... Ah...ini sangat sakit.." katamu sambil meringis kesakitan.

Peria itu hanya menyeringai.

Kau bregidik ngeri dengan seringaian devil itu..

Kau ingin membuka suara tapi belum sempat berkata, sebuah benda kenyal itu membentur bibir cerymu.

Tentu kau terkejut.

Matamu membulat dan seketika   kau mematung di tempat.

Bibirnya hanya menempel, tak ada gerakan sama sekali.

Dan kau hanya menahan nafasmu agar tidak terjadi kesalahn yg mengakibatkan sesuatu yg fatal.

Tapi kau salah, peria itu malah mulai melumat lembut bibirmu.

Kau yg tadinya blank tersadar kembali dan mendorong dada peria itu,kau memukulinya.

Tapi tak ada respon sama sekali.

Malah peria asing itu semakin menarik mu dan menekan tengkukmu agar lebih dalam.

Nafasmu Mulai habis.

Kau tak bisa mendorong atau memukulnya lagi.

Kau sangat lemas.

Hingga kau hampir terkulai di jalan yg dilapisi asapal hingga sebyah tangan besar membopongmu.

Peria itu melepaskan tatuannya.

Dan kau sesegera mungkin menghirup oksigen dengan rakus.










































Y/n pov..











Peria gila ini melepaskan tatuannya dari bibirku.

Setidaknya aku lega karna Tidak mati karena ciuman menjijikan itu.

Aku menghirup oksigen dengan terburu buru.

Setelah nafasku mulai normal, aku teringat sesuatu.


Tunggu,


Tadi bukanya aku terjatuh di aspal jalan karna lemas tapi kenapa...












Aku membuka mataku yang tadinya tertutup.

Dan,














Apa!!!!!!

















Kenapa aku ada di..























Dia mau bawa aku kemana..
Dia membopongku berlawanan arah dari tempat tinggalku.

Hey apa apa an ini.

Aku mulai meronta berusah lepas dari rengkuhan nya.

Dan si brengs*k ini malah berjalan semakin cepat.

Aku dapat mencium aroma yang sungguh membuatku mual.

Kalo tak salah ini bau alkohol, Karna dulu aku pernah di paksa temanku Dzico untuk menenggaknya saat pesta ulangtahun jaehyo temanku, dan aku langsung kabur karna tak kuat dengan baunya.

Iya ini sama presis dengan bau alkohol itu.

Aku meronta semakin beringas.

Tak perduli peria ini akan menjatuhkanku begitu saja di aspal keras itu.

Aku terus meronta dan mengucapkan sumpah serapa untuknya.

" berengs*k lepaskan aku" mukaku sudah merah karna terlalu kesal dengannya.

"Diamlah cagi.... "

Apa katanya cagi...
Menjijikan.

"Lepaskan aku.... Kau ini siapa?!!... Kenapa kau melakukan ini??!.... Apa salah ku??!... Bahkan aku tak tau siapa kau...!!!" aku masih beusaha lepas dari tangan besarnya itu.

"Kau cerewet sekali cagi..." dia mendesah dengan suara baritonnya itu.

Sangat memuakan.

"Kau tak tau siapa aku?!... Jangan berpura paura cagi.. Bahkan aku sangat terkenal di manapaun" katanya

Terkenal katanya?? Mana?!! Kenapa aku tak mengenalnya.

"Jiaka kau masih terus meronta aku akan melakukan sesuatu agar kau diam" ancamnya.


Aku tak perduli dengan ancamanya, yangku perdulikan adalah bagai mana  caranya aku bisa lepas dari peria mabuk ini.

Karna aku masih meronta dia berhenti berjalan dan memandangku tajam.

Sebenarnya aku takut dengan mata sipitnya itu.

Tapi aku ingin lepas,jadi aku masih terus meronta.

Dan secara tiba tiba...




Cuupp......

Dia melumat bibirku kasar..

Awhh...ini sakit...😭😭😭

Tak terlalu lama seperti tadi tapi ini membuat bibir bawahku berdarah dan perih.

Dia...lelaki brengs*k itu memandang bibirku.

"Bibirmu manis cagi..."

Rasanya aku ingin menampar wajah mulusnya itu.

Mataku sembap, iya tanpa ku sadar aku sudah menangis sejak peria ini menarik pergelangan tanganku tadi.

Aku sudah tak tahan aku ingin pulang....

Aku mulai mencari celah agar bisa lepas darinya dengan cara lain.

Aku melirik pundaknya yg posisinya sangat dekat denan wajahku.

Tanpa aba aba ku gigit kuat bahunya.

Kurasakan gigi gigiku menancap sempurna di bahunya.

Biar dia rasakan bagiman sakitnya bibirku ini saat dia menggigitnya tadi.

Dan tiba tiba dia..
























































Tbc....

"CINTAI TAKDIRMU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang