=>6

267 16 2
                                    


Annyeong  ijji come back ye.....
Happy reading men temen 🥰😘😘😘😘
Happy baca...

Cuss lanjutkan...


































Terus...
































Masih


































Jauh..





























Pelan pelan..⚠


























Lurus ke bawah























Y/n pov..


















Aku di banting yoongi si brengs*k itu masuk ke dalam mobil mewahnya aku mau di bawa kemana batinku.

Aku meringkuk di kursi tengah.
Aku tak bisa apa apa.

Dan yoongi mulai merangkak naik ke tubuh mungilku.

Ia memandangiku lekat, sungguh jika aku tak selemah ini ingin ku colok dan congkel biji matanya itu.

"Jangan lakukan apapun padaku..hiks.. Ku mohon.." kata kata itulah yg keluar dari mulutku, dan semoga bisa meng antisipasi jika memang yoongi ingin nelecehkanku.

Senyuman miring itu lagi yg menghiyasi bibirnya.

"Tenanglah cagi... Semua akan baik baik saja jika kau tidak berusaha kabur" jelasnya

Yoongi mengecup bibirku singkat setelah itu menghirup parfum aroma buah di sekitar leherku.

Sejujurnya aku geli, tapi aku harus diam agar dia tak melakukan lebih.


Setelah puas mengirup tubuhku yongi merosot keluar lalu berputar menuju kemudi.

Dia melajukannya mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Aku hanya bungkam, aku takut membuat kesalahan.

Keheningan menyelimuti ruangan ini.
Hanya ada suara sesegukanku yang tak kunjung reda. Bagaimana bida reda, orang aku masih menangis dalam diam.

Menerka nerka apa yg akan terjadi selanjutnya.

Apakah aku akan berakhir menjadi korban pembunuhan sadis..?

Setelah keheningan yang cukup lama, suara ponselku bergetar di bawah bangku penumpang.

Diam diam aku meringsut turun dari bangku penumpang untuk mengangkat panggilan.

Susah payah aku mengambil ponselku untuk membalik layarnya ke arahku.

Setelah berhasil membalik layarnya dengan susah payah karna gerak tanganku yang terbatas akibat ikatan ini.

Ku lihat nama panggilan.
'ALARD🍫'

tertera nama alard temanku.

Tanpa basa basi ku geser layar ponselku ku.

Ku letak kan ponselku tepat di telingaku.

' y/n... Kau di mana aku di depan rumahmu tapi kau tak ada. Bahkan lampu terasmu masih padam.. Apa kau masih di kampus..? Tapi ini sudah sangat larut..' suara alard mengglegar di sebrang san.

"Alard stop..." aku bersuara sangat pelan, bisa di bilang ini adalah bisikan.

Ku pandang yoongi dari bawah kursi penumpang.

Dia masih fokus mengemudi.

Lalu ku tutup sedikit mulutku dan mengarahkan ponselku di depan bibirku.

" alard to-lo-ng aku....." dengan berbisik.

"Y/n kau ada dimana...minta tolong apa..? Apa terjadi sesuatu padamu y/n, cepat katakan y/n.." alard tampak panik di sana.

Aku melirik yoongi lagi untuk mastikan.

Syukurlah dia masih fokus.

"Alard aku aku, aku sedang di-" belum selesai aku bengatakan tiba tiba tangan besar itu metampas ponselku.

Ia menjauhkannya dariku.
Yoongi meletakkan ponselku di telinganya.





























Yoongi pov






Aku sudah sampai di depan rumah ku.

Tapi tunggu..

Samar samar aku mendengar ada yg berbisik bisik.

Dan beberapa kata yang aku dengar.

Ake menoleh ke belakang kursu kosong dan aku menemukan deonggok tubuh di bawak kursi penumpang.

Dan tunggu...
Dia sedang mendekatkan ponselnya ke bibirnya.

Dan dia sempat nengucapkan beberapa kata yang ku tangkap seperti
'Tolong aku.. Alard aku sedang'

Belum sempat iya memberi tau orang itu aku sudah merampas ponselnya.

Dia kaget dan tersentak saat itu.

Aku memandangnya tajam dan dia hanya menunduk dan tak berani berkata apa pun.

Aku penasaran siapa orang yg di hubungi yeoja ini.

Kutempelkan ponselnya di telingaku.
Yap, terdengar suar laki laki yang sedan kawatir dengan yeoja itu.

" tolong apa y/n.. Jangan buat aku takut. Kau dimana y/n..? Kau tau aku menunggumu di depan terasmu, kau kan sudah berjanji akan mengajariku matreri yg paling susah dari dosen OH.
Jangan bilang kau tak mau mengajariku, jadi kau berpura pura dalam bahaya besar.
Y/n y/n kemarin kau juga berbohong seperti ini, 'alard yang semanis coklat yang buat pikiran tenang, aku nggak bisa ajarin kamu, aku harus bantu nara dan kevin cari perlengkapan untuk tugasnya, lain kali saja ya' begitu katamu..dan sekarang kau menghindar lagi.. Apa jangan jangan kau menyukaiku ya..??!!" celoteh peria yang baru ku ketahui bernama alar itu.

Oh jadi yeoja yg bernama y/n ini pintar juga..

Ku lempar ponsel y/n ke sudut bangku depan, dan y/n sangat terkejut dengan apa yg ku lakukan pada ponselnya.


"Bajing*n kenapa kau lempar ponselku huh.." matanya membola menusuk mataku.

"Kenapa aku membantingnya? Itu karna ponselmu memang harus di hancurkan agar tak ada lagi yg dapat mengganggu waktu kita berdua y/n sayang" sambil ku elus pipi mulus y/n.

"Jauhkan tangan kotormu itu brengs*k" sambil menggelengkan kepalanya untuk menghindari sentuhanku.

Aku sungguh geram dengannya.

Ku ambil sebuah dasi yg memang selau ada di laci mobilku.

Aku lalu keluar dari kursi kemudi dan beralih ke kursi penumpang.

Kutarik tubuh ramping y/n kasar.

Dia sangat panik, dan dia berteriak minta tolong.

Jujur aku sangat panik karna bisa saja satpam tetangga sebelahku  mendenarnya .

Dengan sigap ku bungkam mulutnya dengan dasi yang ku bawa tadi.

Dia meronta ronta, tapi aku tetap memanggulnya ala karung beras.

Luar buasa tenaga y/n sangat kuat.

Padahl ku yakin kakinya sudah lelah tapi masih juga ingin melarikan diri.



























Tbc...




















"CINTAI TAKDIRMU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang