3.

22 3 0
                                    

Segala keluh kesah mungkin akan tersampaikan jika kau berani mulai untuk berbicara.

***

Natalea berjalan kaki menuju jalanan ke arah kompleks nya. Ia sebenarnya malas untuk pulang ke rumah, toh dirumahnya juga tidak ada siapa-siapa kecuali mbok Iyem.

Natalea ingin satu  hari saja saat pulang sekolah disambut oleh mama atau papanya, tapi itu suatu hal yang impossible untuk Natalea.

"Asallamuallaikum" salam Natalea saat membuka pintu rumahnya

"Waallaikum salam non, makan siangnya udah mbok siapin di atas meja"

"mama sama papa belum pulang ya mbok?"

"nanti malam nyampe non, katanya tadi di telepon"

"oh" jawab singkat Natalea sambil menaiki tangga menuju kamarnya.

Dikamar Natalea hanya diam merenung diatas kasurnya. Ia merasa mager untuk membersihkan dirinya, entah mengapa akhir-akhir ini ia sering merasakan gerah body. Mungkin efek dari patah hati kali yaww.

Tak lama kemudian ponsel Natalea berbunyi,

Steffany Aura Putri :
"lee sibuk nggak?"

Natalea Laurel :
"nggak! kenapa?"

Steffany Aura Putri :
"main yuk! "

Natalea Laurel :
"gamau ah, mager"

Steffany Aura Putri :
"oke, gue otw sekarang!"

Natalea Laurel : "eh buta huruf ya lo! Emang dasar orang gila -,- gue jadi mandi deh nih. Rese emang!"

Dan sungguh teramat bangke si Steffany, udah dibilangin nggak mau eh malah otw. Otak-otak ikan emang.

Setelah sibuk marah-marah sendiri sambil mandi, tak lama kemudian Natalea mendengar suara toa masjid dari luar.

"hai mbok, udah lama nggak ketemu, sini2 peyukan duyu cama Stepany" sapa Steffany sambil merentangkan kedua tanggannya.

Mbok Iyem pun langsung menghampiri Steffany dan membalas pelukannya itu.

"ututututu ai miss yu non Stepany "

Tanpa rasa jijik ataupun sok menjadi majikan, Steffany tidak malu memeluk mbok Iyem yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah Natalea.

"betewe mbok, mana my best partner ku yang aku cintai dan kusayangi sepenuh hati?" tanya Steffany sambil melepaskan pelukan mbok Iyem.

"ada di bedroom non, langsung aja otw melewati tangga sebagai pengganti eskalator dan melewati beberapa kamar sampai ujung.... Terus mentok.. dukkk..... Langsung hadap ke kanan, sampailah di tujuan."

"oke dah, siyap boscuu." Steffany langsung menaiki tangga dan berjalan menuju ke kamar Natalea.

Sesampainya dikamar Natalea, Steffany langsung mengetuk-ngetuk pintu kamar Natalea sambil teriak-teriak kek orang nggak punya dosa gitu.

ASPERANDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang