4.

10 2 0
                                    

Suara mobil itu berhenti tepat didepan pintu rumah Natalea.

Steffany berjalan menuju ke cendela melihat dari dalam siapa yang baru saja sampai dirumah sahabatnya itu, dilihatnya sepasang suami istri yang turun dari mobil dengan bergandeng tangan.

"Assallamuallaikum" salam Erlinda

"Waallaikumsalam" jawab mbok Iyem sambil membuka pintu.

"mbok tolong bantu pak Rodhin turunin barang bawaan dari mobil ya" pinta Erlinda

"siap buk"

Saat berjalan menuju ruang tamu sepasang suami istri itu melihat seorang gadis yang tengah duduk sendirian sambil minum segelas jus yang ada ditangannya.

"loh Steffany! Sendirian aja, Natalea nya dimana?" tanya Rafi kepada steffany.

"oh iya om, hehe. Natalea ada di dalam kamar" jawab Steffany sambil mencium punggung tangan kedua sepasang istri tersebut secara bergantian.

"yaudah tante sama om ke kamar dulu ya, itu ada oleh-oleh. Ambil satu buat kamu satunya buat Natalea oke"

"siap, beres tante"

Erlinda sebelum menuju kekamar nya terlebih dahulu mampir ke kamar anak semata wayangnya.

Tok... Tok... Tok...
"mama udah pulang sayang" kata Erlinda sambil membuka pintu kamar Natalea yang ternyata tidak dikunci.

Melihat seorang wanita parubaya di depan kamarnya, Natalea  langsung beranjak dari kasurnya menghampiri Erlinda dan memeluknya.

Keduanya saling berpelukan melepas rindu.

"papa dimana ma?" tanya Natalea kepada Erlinda.

Erlinda tersenyum "ada dikamar, udah gausah diganggu dulu. Biarin papa istirahat." Erlinda mengelus-elus puncak kepala Natalea gemas.

"iya ma" Sahut Natalea sambil melepaskan pelukan dari Erlinda.

"nak tadi mama bawain oleh-oleh ada dibawah. Kamu bagi sama teman kamu ya"

"oke ma. "

Setelah bertemu kangen dengan anak semata wayangnya itu, Erlinda langsung keluar dari kamar Natalea dan pergi untuk merebahkan tubuhnya diatas kasur.

***

"kira-kira kita kapan ya selesai PASnya" kata Natalea sambil berjalan keluar kelas.

"Yaelah baru aja hari ke dua kita ujian Nat. Semangat terus ajalah dalam menghadapi perang singkat ini" Steffany merangkul bahu Natalea yang mulai kelihatan jengah.

"haduu kenapa sih pakek ada ujian segala. Nggak cukup apa kalo cuman ujian hidup aja yang susah!" keluh Natalea.

Steffany mencubit pipi Natalea "ih gemes deh! Dengerin aku ya cinta, kita tuh sekarang pakek prinsip BERAKIT RAKIT DAHULU BERSENANG SENANG KEMUDIAN"

mereka berdua melanjutkan berjalan keluar dari halaman sekolah.

"Eh gue udah dijemput, gue cabut dulu bye!" lanjut Steffany

"HATI HATI YA SAYANGKUU"

Selang beberapa menit kepergian Steffany, Natalea melihat seorang cowok berjalan menuju ke arahnya.

Tuh orang jalan ke arah gue atau kemana sih, langkahnya lurus amat. Ih jangan ke PD an dulu please deh Lea.

"numpang tanya dong?" ucap cowok tadi.

Bukannya menjawab, Natalea malah menatap nya bingung.

Melihat ke linglung an cewek yang ada di depannya, ia menggoyangkan bahu Natalea "WOI WOI, ADA KEBAKARAN!"

"hah apa? Kebakaran? Dimana dimana?" Natalea gelagapan menanggapi perkataan cowok tersebut.

Melihat tanggapan Natalea, cowok itu malah ketawa terbahak-bahak.

"Eh ngapain lo ketawa? Nggak ada yang lucu kali!" tegur Natalea

"yaelah sewot amat neng"

"siapa sih lo? Sok akrab deh!" Natalea mulai jengah dengan perilaku cowok didepannya.

"ehemm. Sorry sorry, gue tadi mau tanya eh tapi elo nya bukan jawab malah bengong" jelas cowok tersebut.

"O" Natalea membeo, "Emang lo mau nanya apaan?" lanjutnya.

"gue mau tanya jln. Mawar no. 25 dimana ya?"

"oh itu, lo lurus aja terus ada belokan ke kanan setelahnya lo tanya aja sama satpam disekitar situ" Jelas Natalea

"oke makasih" cowok itu langsung pergi meninggalkan Natalea. 

Eh tadi dia bilang jln. Mawar no. 25 kan? Itu kan. Ah bodo amat lah. 

Natalea berjalan menuju halte dan seperti biasa ia duduk sendirian di halte tersebut menunggu bus yang akan datang berikutnya. Sebenarnya Natalea memiliki sopir dirumah tapi Natalea memutuskan naik bus atau angkot untuk pulang kerumah.

***

Follow ig @nesahaneva

ASPERANDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang