03

2.2K 337 16
                                    

Mobil itu telah terparkir rapi pada garasi rumah yang cukup mewah itu. Pun dengan sang pengemudi yang keluar dari sana dengan cepat.

Langkahnya kini membawanya untuk masuk ke dalam rumahnya. Namun terhenti ketika dirinya melihat seorang wanita dengan sebuah kemeja putih yang cukup kebesaran di tubuh kecilnya. Keluar dari arah dapur dengan meminum segelas air dan tersenyum padanya setelahnya.

"Oh, kau sudah pulang? Mau kusiapkan makan malam?"

Namjoon tak menjawabnya. Hanya berlalu menuju tangga rumah dan naik ke atas menuju kamarnya.

"Hey, ayahmu bilang jika dia ingin bicara denganmu. Dia ada di ruang kerjanya dan menunggumu."

Namjoon lagi-lagi tak menggubris perkataan wanita itu. Hanya terus saja melanjutkan langkahnya. Sementara wanita itu hanya mendengus setelahnya. Sudah mengetahui bagaimana perlakuan Namjoon padanya.

Namjoon memilih untuk menuju ruang kerja milik Ayahnya lebih dulu. Seperti apa yang wanita itu katakan padanya.

Saat ia membuka pintunya, ia bisa melihat Ayahnya disana. Duduk di kursi kerjanya dan sedang berkutat dengan pekerjaannya.

"Appa..."

"Kemarilah dan duduk."

Namjoon menurutinya. Menutup pintu di belakangnya dan kini berjalan mendekat menuju meja Ayahnya dan duduk pada salah satu kursi yang ada disana.

"Wanita itu bilang jika appa ingin bicara padaku."

Sang Ayah dengan cepat menatap pada putranya itu.

"Dia ibumu. Kau harus ingat itu."

Namjoon mendecih. "Apa kita akan berbicara dan berdebat tentang itu lagi? Kau bahkan tahu dimana ibuku sekarang berada. Sudahlah, aku sudah lelah. Jadi cepat katakan yang ingin kau katakan."

Sang Ayah hanya menghela napasnya. Menyodorkan sebuah foto pada Namjoon. Pria itu hanya meliriknya sekilas. Menghela napasnya karena sudah tahu kemana pembicaraan ini akan berakhir.

"Namanya Park Nayeon, putri satu-satunya Tuan Park Jiwook. Besok, datang dan temui dia untuk mengenalnya lebih baik."

"Apa ini juga suruhan wanita itu?"

"Dia ibumu. Mau berapa kali aku mengatakan padamu?"

Suara bentakan itu membuat Namjoon terdiam. Satu tangannya terkepal, berusaha untuk tak ikut terpancing emosi pula.

"Datang dan temui Nayeon besok pagi."

Namjoon memilih untuk beranjak dari duduknya. Mengambil begitu saja foto yang sebelumnya Ayahnya berikan dan berlalu. Bahkan saat membuka pintu dan melihat pada Ibu tirinya, pria itu tak terlalu memperdulikannya dan berjalan melewatinya. Hanya menatap pada Namjoon disana dan mengendikkan bahunya.

BLAM

Pria itu bahkan membanting pintu kamarnya sedikit keras. Melempar dan melepaskan dasi yang ia kenakan pada sofa yang ada di kamar itu.

Kim Namjoon, putra satu-satunya pemilik JQ Group. Sebuah kesalahan membuatnya terlahir dari seorang Ibu yang bisu. Lalu seorang Ayah yang berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri.

Hidupnya sedari kecil tak pernah sesuai dengan apa yang ia inginkan. Ibu kandungnya selalu tersembunyi dan tak pernah diketahui oleh publik. Orang-orang hanya mengetahui jika Ibunya adalah Han Joo Eun. Sekretaris Ayahnya yang orang-orang bilang begitu beruntung karena atasannya menikahinya. Bukanlah Song Yoon Ji. Yang kini terbaring di rumah sakit dan berusaha melawan penyakit leukimianya. Lalu sang Ayah, Kim Hyung Joon. Yang selalu mengaturnya seolah dirinya adalah boneka bagi sang Ayah.

Can You See My Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang