CHAPTER 7 : Love

141 19 2
                                    



Aku membawa yeri pergi menuju suatu rumah yang kusewa dengan sisa uangku . Disana aku meletakannya diatas ranjang dan kubasuh seluruh tubuhnya dengan handuk basah yang hangat. Aku juga menakaikannya baju baru yang bersih, berupa gaun sederhana berwarna putih yang kudapatkan dari toko di sekitar rumah itu.

"Yeri.."

Aku menatap wajah pucatnya yang kini terlihat sayu. Ia sudah tak bernafas lagi. Aku pikir aku bisa menyelamatkannya tapi terlambat.

Tunggu, aku memiliki cara lain.

Aku mengingat tradisi para vampir yang mengubah manusia menjadi bangsanya. Tapi... aku bukanlah vampir murni lagi. Aku campuran, aku juga ghoul. CCG juga melarangku mengubah siapapun dengan darahku. Tapi aku memiliki janji pada gadis itu, dan ... aku ingin dia hidup kembali. Ia yang menyelamatkanku beberapa tahun lalu. Aku harus..

Dengan memberanikan diri aku menggigit leher yeri dan menghabiskan seluruh darah yang masih tersisa dalam tubuhnya. Setelah kurasa cukup , aku mengambil pedangku dan menggoreskannya ke leherku, lalu kuangkat kepala gadis itu, mendekatkan bibirnya ke leherku yang sobek ini. Aku biarkan darahku mengalir di mulutnya lalu masuk ke tenggorokannya.

Aku tetap menahan kepalanya sedikit terangkat agar darahku dapat mengalir dimulutnya. Setelah beberapa saat aku bisa merasakan ia mulai menggerakan jari jarinya dan dapat menelan semua darahku tanpa kupaksa.

Aku menjauhkan leherku dari mulutnya dan leherku tak lama pulih kembali. Kulihat ia mulai bernafas, namun sangat lemah.

Aku harus membiarkan darahku mengalir keseluruh tubuhnya dulu.

Ya, darahku mulai menyembuhkannya . Kulitnya yang tersayat, tulang punggungnya yang patah, luka memar di wajahnya, dan paru parunya yang sempat berhenti. tapi tidak dengan jantungnya. Ia memang hidup, namun itu hanyalah darahku yang bekerja pada tubuhnya. Bukan sepenuhnya dia.

Aku mengikatnya tubuhnya dengan erat dengan rantai besi yang kutemukan. Aku berjaga jaga jika suatu saat ia terbangun dan haus akan darah, ataupun daging.

Aku tidak tahu ia akan jadi seperti apa nantinya. Tapi rata rata Vampir baru akan sulit mengendalikan haus darahnya dan akan bertindak buas dan menyerang siapa saja. Mereka juga akan kehilangan ingatan mereka untuk beberapa hari hingga mereka mampu mengendalikan haus darahnya.

Aku harus mencarikannya darah. sebelum ia bangun dari tidurnya.

Aku bergegas keluar dan bertanya pada seseorang dimana aku bisa membeli beberapa kantong darah. Ya, saat ini bukanlah seperti jaman dahulu, karena manusia sudah berdamai dengan para Vampir. Maka darah pun sudah legal untuk diperjual belikan kepada Vampir, bahkan beberapa orang menawarkan diri untuk kami hisap langsung melalui leher mereka, tapi harganya akan sangat mahal. Tapi kejahatan kaum Vampir juga masih ada seperti menggigit manusia tanpa ijin dan menculik mereka. Tapi Vampirpun juga memiliki badan keamanan untuk menjaga hal hal itu agar tidak terjadi dan melanggar perjanjian dengan manusia.


*


Aku kembali ke rumah tempat kutinggalkan yeri terikat sendirian di ranjang. Dan ketika aku buka kamarnya, ia tampak sudah membuka matanya namun tak bergerak sama sekali.

"Yeri?"

Ia tetap diam dan memandang langit langit di kamar itu. Maka kudekati dia dan duduk di pinggir tempat tidurnya. Ku usap lembut rambutnya dengan jari jariku dan matanya mulai tertuju padaku.

"Kau ingat aku?" Tanya ku.

Ia mengedip beberapa kali dan langsung hendak menyerangku. Matanya memerah dan ia menunjukkan taring-taringnya. Ia mencoba bangun dan seperti ingin sekali menggigitku atau memakanku?

Red Eyes [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang