CHAPTER 9 (LAST) : Blood War

173 18 0
                                    



"Minhyuk-sshi, ku dengar kau adalah ghoul terkuat disini."

"Hm?"

"Aku membawakanmu sesuatu."

Juyeon mengeluarkan kantung hitam dari balik tubuhnya lalu membuka ikatannya dan mengadahkan kantung itu padaku.

"Apa maksudmu?"

"Masukkan tanganmu ke dalam kantong ini."

Aku mendengar sesuatu di dalam kantong itu, seperti sekumpulan serangga yang bergerak gerak.

"Tenang saja, ini hanya kalajengking biasa."

"Untuk apa aku harus memasukkan tanganku kedalam sana?"

"Aku ingin membuatmu lebih kuat. Percaya padaku." Juyeon mengakhiri kalimatnya dengan senyuman.

Tanpa pikir panjang aku menuruti keinginannya. Serangga serangga itu menyengatku ketika kumasukkan tangan kananku, aku merasakan sakit tapi aku mampu menahannya.

"Cukup." Kata Juyeon dan aku menarik tanganku kembali dari kantung itu.

"Apa kau merasakan sesuatu?" Tanyanya.

"Tidak."

Tapi tak lama kemudian kepalaku merasa pusing dan berkunang kunang. Dan akhirnya aku tak sadarkan diri.



*

Aku terbangun dalam sebuah ruangan yang penuh dengan tirai berwarna hijau seperti dalam ruang operasi . Kulihat disekelilingku terdapat selang kecil yang panjang. Selang itu menusuk pembuluh darah yang berada di lenganku lalu menghubungkannya ke tabung yang lumayan besar yang berisi darah. Setetes demi setetes darahku mengalir di sana memenuhi separuh tabung itu . Selang yang menancap di tubuhku tak hanya satu, tapi tiga. Salah satu yang lain menancap di lenganku yang lain dan satunya lagi menancap di leherku.

Aku tak dapat bergerak, aku merasa tangan dan kakiku serta tubuhku terkunci oleh rantai besi yang sangat kuat. Aku merasa lemas dari waktu ke waktu dan kesulitan bernafas.

klekk

Pintu tempat kuberada terbuka dengan sendirinya, lalu muncul sesosok gadis yang kukenal. Yeri.

"Yy.. Yer?"

Aku kesulitan berbicara.

Yeri diam saja dan masuk ke dalam ruanganku. Ia berkeliling dan melihat lihat peralatan yang mengelilingiku dan selang selang yang menjulur menusuk bagian tubuhku. Ia lalu berhenti di depanku.

"Aku mengingatmu." Ucapnya.

Aku ingin sekali membalas perkataannya tapi aku lemas sekali seperti sudah tidak berdaya. Ia kemudian melepaskan selang selang yang menusukku dan menghancurkan tabung yang menampung darahku.

Aku masih tergeletak dan melihat ia menghancurkan apapun di tempatku berada.

"Apa ini?! Apa yang terjadi?!"

Teriaknya histeris.

Ia lalu menghampiriku dan mengulurkan lengannya.

"Minumlah darahku. Dan cepat pergi!" Pintanya.

Aku menuruti kata katanya dan setelah energiku kembali, aku berdiri dan bergegas pergi , tapi aku diam dan menatapnya lagi.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Aku ingin menumpas para ghoul."

"Kalau begitu aku ikut denganmu."

*

Red Eyes [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang