Tullie berhenti, ia menutup lubang kecil di junior max , sama persis seperti yang max lakukan tadi terhadapnya. Max terbakar nafsu, libido nya memuncak , tubuh tullie ia dorong keras menghantam kasur , lalu ia mencium bibir tullie dengan membabi buta. Nafas nya menderu, lidahnya bermain liar , tullie kewalahan, lidahnya kelimpungan menyeimbangkan permainan lidah max. Ia terlalu jago untuk sebuah ciuman , dan tanpa tunggu aba aba lagi, jemari tullie membimbing junior max untuk masuk kedalam tubuhnya. Perlahan dan pasti. Hingga masuk dengan sempurna , tullie mengerang seksi. Namun maxi makin menghajarnya dengan ciuman bertubi tubi. Gerakan pinggul max sungguh binal, tullie tidak kuasa untuk mengimbangi nya . Jemarinya hanya bisa memeluk tubuh max kuat kuat agar max tidak mudah melepaskan diri. Semakin lama , gerakannya semakin kuat , rintihan tullie sudah tidak bisa di bendung lagi, derit suara ranjang semakin menambah liar suasana malam ini. Dan , sensasi itu datang lagi, kali ini mereka merasakan hal yang sama berbarengan. Mereka mengencangkan pelukan, berciuman memagut lidah tak berhenti,
"maxi..aku..mau keluar" nafasnya memburu, sesekali tersengal merintih nikmat
" phi... akh... aku... keluar.." dan.. mereka akhirnya mengeluarkan cairan manis itu bersamaan. Tullie menggelinjang, merasakan dalam tubuhnya yang tersembur cairan hangat itu. Maxi mengerang nikmat. Mereka mencapai klimaks nya dalam pelukan erat.
End
*udah keleusss kasian mereka mosok disuruh lanjut muluuu* 😛
KAMU SEDANG MEMBACA
Our night
FanfictionCerita ini hanya fiksi penggemar semata . Ada kesamaan nama , tempat dan yang lain ditujukan hanya untuk objek imajinasi bukan untuk promo apapun .