"Hwaaa selamat yaa..." ucap coordi noona yang saat ini tengah mendandani Yuri. "Kau membuat iri kami saja."
"Lee Daehwi itu anak yang terlihat sangat imut diluar namun kenyataannya dia seorang gentleman. kalau saja aku belum menikah..ah! aku menyesal telah memilih suamiku " ucap salah seorang staff yang berhasil membuat semua orang tertawa.
"Ngomong-ngomong sepertinya kau terlihat tidak asing, apalagi suaramu, terdengar sangat familiar.." staff yang lain muncul sambil membawa sebotol air mineral untuk Yuri.
"Terimakasih.." Yuri menerimanya lalu membungkuk dalam. "Sudah santai saja, sebentar lagi kita akan menjadi keluarga." Jawab staff tadi.
"Oh ya, sebenarnya aku ini adalah penyiar radio lokal di Daegu mungkin kau pernah mendengarnya.." tambah Yuri.
"Benarkah? Pantas saja suaramu sangat familiar! Biar ku ingat-ingat, saluran musik anak muda ya? Itu saluran radio kesukaanku jika sedang pulang ke Daegu, apalagi setiap malam rabu pada sesi curhat 'kisah kasih dunia remaja', itu membuatku teringat kisah cintaku dulu. Senang sekali bertemu denganmu!" ucap staff tersebut panjang lebar dan berhasil membuat Yuri menghilangkan sedikit rasa gugupnya.
Yuri berjalan menuju cermin yang tingginya sama seperti dirinya. Ia melihat pantulan dirinya dari ujung kaki hingga kepala. "Apa benar ini Cho Yuri? Diriku?" gumamnya. One-piece putih yang ia kenakan sekarang sangat cantik, sederhana dengan tambahan sedikit renda dibagian bawah. Rambutnya yang biasa diikat kini dibiarkan terurai kesamping menampakkan kuping indahnya yang dihiasi anting mutiara yang kecil.
"Cantik sekali.."Lee Daehwi menghampiri Yuri yang tersipu malu.
"Daehwi-ya, apa kau yakin ini keputusan yang benar?" tanya Yuri menatap pria dihadapannya.
"Aku sudah merencanakannya sejak lama. Aku memang sengaja tidak menanggapi rumor itu hingga waktunya tepat. Maaf sudah membuatmu khawatir.." jawab Daehwi mendekatkan wajahnya pada wajah Yuri. Gadis itu perlahan memejamkan matanya.
"Acaranya sudah mau dimulai.. ah, maaf aku tidak maksud mengganggu." Manager Kim memutar badannya, "Aku tunggu diluar."
Daehwi mengecup kening gadis itu sebelum meninggalkannya pergi. "Tidak usah gugup, aku menunggumu disana." Ucapnya sebelum benar-benar menutup pintu.
Semua pandangan tertuju pada seorang gadis cantik yang terlihat ragu-ragu berjalan keatas panggung setinggi dua anak tangga itu. Lee Daehwi tersenyum cerah mendapati Yuri yang berjalan anggun ke arahnya. Para penggemar yang mulai menyadari situasi tersebut mulai terseru histeris, sekilas Daehwi dapat mendengar protes dari beberapa wanita di belakang sana.
"Bulan depan kami akan menikah"
Pernyataan tersebut sontak membuat semua orang yang ada dalam ruangan itu terkejut. Jepretan kamera dan suara ketikkan keybord terdengar lebih kencang dari sebelumnya. Beberapa wartawan bahkan sampai mendekat dan menyodorkan alat perekam suara pada mereka yang kini berdiri berdampingan. Yuri yang merasa terkejut dengan antusiasme para penggemar dan wartawan, mengambil beberapa langkah mundur dan bersembunyi dibalik punggung Daehwi.
"Akan kujelaskan, tapi mohon semuanya kembali ke tempat masing-masing." Pinta Daehwi tegas.
"Dia adalah sahabat yang kukenal sejak bangku sekolah dasar dan kami memutuskan untuk berkencan sejak tiga tahun lalu dan tidak alasan untuk tidak memilihnya sebagai pendamping hidupku. Aku meminta maaf pada semua penggemar yang merasa kecewa, namun aku berharap kalian akan terus mendukungku apapun yang terjadi. Bagaimana pun juga kalian sangat berarti bagiku."
Konfersi pers ditutup dengan isak tangis para penggemar yang terharu dengan ucapan Daehwi. Meski mereka sempat kecewa, tapi bagaimana pun juga idola mereka memiliki hak untuk menjalankan hidup seperti manusia biasa. Di umurnya yang sudah matang ini, para penggemar melepaskan Daehwi untuk bahagia bersama pilihannya. Mereka menatap punggung Daehwi dan wanita yang dicintainya sambil bernyanyi
Neowa na idaero byeonjahi anneun~
Maeum hanamaneuro neoreul saranghal geora
Yaksokhae~
YOU ARE READING
[WANNA SERIES] ^Lee Daehwi^ My Boyfriend is a Gay!
Fiksi PenggemarAku tidak peduli tentang apa yang mereka pikirkan terhadapku. Aku juga tidak peduli jika hati dan tubuhku terluka karena menerima diskriminasi dari mereka. Selama kau berada disisiku, aku sungguh baik-baik saja..