Akhirnya ini drama dari inti cerita keluar juga, lumayan puanjang. Semoga kalian gak bosen bacanya ya.😘😘😣
Ceritanya emak dapat dari google, tapi kata-katanya ada yang di rubah biar enak di baca, koreksi kalo ada kesalahan ya. Maklum, udah emak-emak. Udah transparan sama jalan cerita dongeng-dongeng 😂😑
Oyah, kayaknya gak ada dayang ya. Jadi, di sini Caca, Ika sama Rini jadi peri pajangan bukan dayang 😣😂
Enjoy, sorry typo:*
**
DRAMA yang di tunggu-tunggu akhirnya di mulai. Para adik kelas terlihat antusiasi duduk di atas lantai dengan alas yang sudah di sediakan. Bahkan, tidak jarang para senior dan guru-guru ikut hadir untuk menonton drama ini.
Kenan sudah berdiri dengan gagahnya di atas sana, tersenyum sembari melambaikan tangannya ketika beberapa adik kelas berteriak dan memanggil nama Kenan. Berdehem beberapa kali, Kenan mulai membuka dialognya sebagai Narator.
"Dahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri...
Raja dan Ratu mengundang dua peri untuk datang dan memberkati Puteri yang baru saja lahir itu....
Dalam acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada para peri, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri."
Tidak lama, terlihat Ardi sedang berdiri bersama Eka. Dua orang yang berperan sebagai sepasang suami istri itu, berakting dengan tersenyum hangat.
Ardi maju dua langkah "Selamat datang di pesta ini,"
Eka yang biasanya terlihat jutek, mendadak memamerkan senyum manisnya. Ikut maju dan berdiri di samping Ardi "Terima kasih atas kedatangannya di kerajaan. Benar-benar akan penuh warna dengan kelahiran putri kami."
Ardi tersenyum penuh arti, lalu tangannya terulur untuk merangkul bahu sang ratu. Eka yang merasakan itu mendelik tajam ke arah Ardi yang seolah mengabaikannya. Menghela napas kasar, Eka membiarkan itu dan kembali tersenyum sebisanya.
Ardi tersenyum, "Para peri, tolong berikan berkah bagi putri kecilku," pintanya.
Caca, Ika dan Rini sudah berdiri berjejer menggunakan pakaian khas seorang peri. Satu persatu peri mendekat ke arah sebuah box bayi yang berisi boneka perempuan.
"Puteri, akan menerima berkat dari kami." ujar seorang Ika, tersenyum.
Caca mengatakan “Kamu akan menjadi Puteri tercantik di dunia dan Kamu juga akan menjadi seorang Puteri yang periang.”
Ika mengatakan “Kamu akan selalu mendapatkan banyak kasih sayang dan Kamu akan dapat menari dengan sangat anggun.”
Rini ikut berujar “Kamu akan dapat bernyanyi dengan sangat merdu juga akan sangat pintar memainkan alat musik.”
Tidak lama datang sosok Sasa yang berperan sebagai penyihir jahat. Sasa berjalan ke tengah acara itu. Ia sangat marah karena tidak diundang. Semua orang memang sudah lama tidak pernah melihat sosoknya, dan mengira bahwa ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan.
Sasa tertawa sumbang "hahaha! Mengapa aku tidak diundang ke pesta ini?" serunya, tajam.
Eka langsung maju dan berkata sesuai naskah yang ia hafal "Aku pikir kamu telah meninggal," belanya lagi, suaranya di buat selembut mungkin.
Sasa mendengkus sinis, menatap tajam Eka penuh kebencian "Aku akan mengutuk puteri. Anak kamu akan tertusuk jarum dan dia akan mati!"
Semua orang yang ada di sana kompak memasang ekpresi terkejut. Mendadak Eka ketakutan dan mulai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Putri Tidur (Sudah Tersedia Di Toko Buku)
Teen Fiction#ProjectRemaja "Lo ngapain cium kening gue? Di naskah kan gak ada!" Semuanya berawal dari acara Teater untuk menyambut murid baru di sekolah. Dinda, cewek kpopers yang sudah lama menjaga jarak karena ancaman kekasih Juna, Sasa. Kini harus kembali be...