Spesial update biar kalian makin semangat~
VOTE 2,6K!! KOMENTAR 2,1K!! KALO SAMPAI! MALAM INI UPDATE LAGI!! FIRE!! SEMANGAT!! MARI MERAIH DOUBLE UP!!
Enjoy, sorry typo:*
**
TAHU Apa yang Dinda rasakan? Rasanya ia ingin tenggelam ke samudera. Masih terkejut dengan sikap Juna yang mendadak membawanya untuk ikut masuk ke dalam mobil. Ia harus kembali menarik napas melihat siapa yang ada di dalam.
Sasa, cewek itu duduk di samping kursi kemudi dengan wajah mengeras. Dinda tidak bodoh untuk menebak, jika cewek itu sedang marah. Tidak ingin punya masalah, sebelum Juna menjalankan mobilnya, Dinda lebih dulu membuka suara.
"Stop!"
Juna menghentikan pijakkan gasnya, melirik ke belakang, di mana Dinda sedang duduk.
"Gue balik sendiri aja, sorry," Astaga, kenapa harus Dinda yang meminta maaf.
Juna menaikkan satu alisnya "Kenapa? Kan kita se arah"
Dinda tersenyum paksa, dalam hati ia merutuki sikap Juna barusan. Bagaimana bisa cowok itu tiba-tiba menariknya dan masuk ke dalam mobil yang di isi pacarnya. Cewek yang sangat membencinya.
"Gak apa-apa, kebetulan gue mau mampir ke suatu tempat," elaknya, buru-buru membuka pintu mobil.
Juna yang melihat ke pergian Dinda diam di tempat, matanya tidak lepas melihat gerakkan Dinda yang berjalan kembali ke arah halte, di mana Arian sedang duduk.
Sasa menggeram "Cepetan jalan, dia gak mau ikut Jun. Gak tahu diri banget, udah di kasih tumpangan sok nolak." cibirnya, melirik sinis ke arah Dinda yang kini terkekeh bersama Arian.
Juna tidak mendengarkan kalimat Sasa, tatapannya berubah menjadi datar melihat kedekatan Dinda dan Arian. Cowok itu langsung menancap gas, melesatkan mobilnya dari sana.
"Kok keluar lagi, Kak?" Arian bertanya heran.
Dinda tersenyum "Umh, gak apa-apa. Aku mau mampir ke toko buku dulu," elaknya.
Dahi Arian berkerut "Toko buku? Mau ngapain?"
"Gak tahu," jawab Dinda, seadanya.
Kerutan di dahi Arian semakin dalam "Loh? Masa gak tahu tujuan ke toko buku?"
Dinda memejamkan matanya malas "Ya ngapain lagi emang kalo bukan nyari buku, Arian."
Arian memicingkan matanya "Bohong banget,"
Dinda refleks menoleh "Hah?"
"Tuh kan, pasti itu cuma alesan. Kakak gak mungkin mau ke toko buku, itu pasti cuma alesan kan?" tebak Arian, asal.
Dinda yang sempat terkejut, menatap Arian heran "Sok tahu kamu,"
"Serius deh, soalnya bola mata Kakak lari-larian waktu ngomong gitu,"
Dinda mendelik heran "Bola mataku emang lari ke mana? Dari tadi diem di tempatnya loh,"
Arian terkekeh "Lari ke hatiku,"
Dinda meringis "Dih, jangan gombalin aku ya. Aku ini lebih tua setahun dari kamu, tahu!"
Arian mengangkat bahu "Aku suka cewek yang lebih tua kok,"
"Hah?"
Arian terkekeh "Busnya datang,"
Dan Dinda langsung melirik ke arah yang di tunjuk Arian. Benar saja, Bus sedang berjalan mendekat ke arah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Putri Tidur (Sudah Tersedia Di Toko Buku)
Novela Juvenil#ProjectRemaja "Lo ngapain cium kening gue? Di naskah kan gak ada!" Semuanya berawal dari acara Teater untuk menyambut murid baru di sekolah. Dinda, cewek kpopers yang sudah lama menjaga jarak karena ancaman kekasih Juna, Sasa. Kini harus kembali be...