“Baek!!!” terdengar dari seberang suara laki-laki bertubuh tinggi hampir sama dengan tinggi badanku.
“Sehuna, kau disini?? Dimana Kai, Chen dan xiumin?”
“mereka belum tiba, kau dengan siapa? Kekasih baru?” pria bertubuh tinggi yang bernama sehun mengucapkan sesuatu yang membuatku sedikit terkejut.
“ah.. bukan sehuna.. dia siswa baru disini, kenalkan Sehuna”
“ahh… kau bukan kekasih Baekhyun, aku Oh Sehun. Baek adalah yang terbaik disini” katanya lagi. Aku yang mendengarnya sangat tidak memahami apa yang dikatakan seorang sehun.
“siswa berprestasi??” tanyaku. Dan Sehun tertawa keras seraya merangkulku.
“apakah kau tidak tahu sekolah ini?” bisiknya, dan aku harus berpura-pura tidak tahu. Untuk mengetahui reaksi mereka para Gay terhadap orang Normal sepertiku. Akupun menggelengkan kepalaku.
“aahh.. rupanya kau tidak tahu. Kau harus bekerja keras baekhyun” kata terakhirnya lalu pergi meninggalkan kami berdua.
“bekerja keras??kau tahu maksud perkataannya baek??” terlihat wajah baekhyun yang tiba-tiba memerah padam.
“jangan kau dengarkan anak berandal itu”
“dan tadi apa yang dimaksud kau adalah yang terbaik disini? Kau popular karena kau berprestasi?? Atau kau salah satu leader disalah satu kegiatan organisasi disini??” tanyaku kembali. Baekhyun hanya menarik tanganku dan kembali mengantarku ke ruang administrasi.
Disinilah aku sekarang, mencari motorku untuk kembali pulang, setelah 1 hari mengikuti kegiatan belajar di sekolah khusus pria. Sesekali aku berfikir apakah aku harus mengambil 1 kamar diasrama ini?, tapi aku mengurungkan niatku. Karena aku takut akan sesuatu hal diluar kendaliku terjadi.“hei.. Park Chanyeol!!” terdengar sebuah suara menyebutkan namaku dari kejauhan, aku yang merasa terpanggil dengan segera membalikan tubuhku. Terlihat sehun berjalan kearahku dengan beberapa pria termasuk Baekhyun. Apakah mereka satu kelompok di sekolah ini.
“hai sehun.. aku hendak pulang, kalian??” tanyaku seraya mencari kunci motorku disela-sela sakuku. Terlihat 2 pria yang tidak terlalu lebih pendek dari baekhyun menatapku, seakan tengah menyelidik.
“aahh.. aku lupa, ini adalah Chen dan ini adalah xiumin, kai sedang tidak bersamaku. Lainkali akan kuperkenalkan.” Ucap sehun berusaha memperkenalkan kedua temannya. Dan dengan senang hati ku ulurkan tanganku untuk menjabat tangannya.
“Chen dan dia xiumin” ucap pria yang terlihat sinis. Pria tepat disampingnya xiumin, aku tidak yakin jika dia seorang laki-laki.
“aku Park Chanyeol.. ummm.. xiumin apakah kau benar laki-laki?” tanyaku membuat chen mendelik tak percaya.
“maaf..maaf.. aku tidak bermaksud. Hanya saja wajahnya tidak seperti seorang pria. Dia seperti wanita cantik” seketika wajah xiumin bersemu merah dan membuat chen menatapku sinis. Sedang entahlah apa yang ditampakan Baekhyun. Aku tidak bisa menebak ekspresi Baekhyun saat ini. Dan terlihat sehun tertawa kecil seraya menepuk pundak Baekhyun.
“kami akan berkunjung kerumah baekhyun, apakah kau ingin bergabung?” Tanya sehun tanpa menatapku, dia tengah asik dengan handphonenya.
“sepertinya lain kali, aku harus segera kembali pulang” ucapku meminta maaf tidak bisa menerima ajakan mereka untuk bergabung.
“ senang berkenalan denganmu Chanyeol” ucap xiumin seraya menenpuk pundakku. Dengan segera chen menarik xiumin menjauhi dari kami bertiga.
“baiklah.. kuharap lain kali kau bisa bergabung. Aku harus menjemput kai. Oh.. Baek.. kau bisa pulang duluan kami akan menyusul kerumahmu. Chanyeol kau bisa antar dia pulang?” pinta sehun. Dan aku hanya bisa menganggukan kepalaku. Tak apa jika hanya mengantar, walau aku tidak tahu apakah rumah baekhyun searah dengan rumahku atau tidak. Setidaknya aku tidak bergabung dengan kelompok mereka. Aku hanya penasaran sudah cukup bergabung dengan kelompok pria di sekolah. Dan tidak perlu bergabung diluar sekolah.
“ apakah tidak merepotkan??” Tanya baekhyun,
“tidak.. maaf aku kali ini membawa motor sporty, apakah kau bisa naik dengan benar??” tanyaku. Dan kini kudapati Baekhyun menarik rambutku.
“aku memang pendek, tetapi aku bisa naik motor ini.” Katanya ketus. Membuatku tersenyum. Selama perjalanan Baekhyun hanya diam tak bersuara. Aku tak mau tahu apa yang sedang ia pikirkan. Dia hanya menggunakan telunjuknya untuk menunjukan kepadaku jalan menuju arah rumahnya. Dan ternyata rumah nya tidak terlalu jauh dari rumahku. Atau jangan – jangan dia teman satu sekolahku di waktu Junior High School??. Segala kemungkinan bisa saja terjadi bukan?? Tapi aku berharap kami memang baru bertemu hari ini. Di hari pertamaku bersekolah.
Baekhyun turun perlahan dari motorku. Dan memberikan helmnya kepadaku.
“ terimakasih Chan.. sampai ketemu besok” ucapnya lalu melenggang pergi meninggalkanku. Aku berniat memanggilnya kembali untuk menanyakan ada apa dengannya. Lagi- lagi kuurungkan niatku. Sekali lagi karena aku tidak ingin terlibat lebih jauh. Kulajukan motorku menuju rumahku yang hanya beberapa blok rumah dari rumah Baekhyun. Aku berharap mereka tidak mengetahui rumahku.
“aku pulang.. “ salamku, kemudian membuka pintu rumahku. Terdengar suara keras dari kamarku. aku tidak akan pernah terkejut lagi jika sore hari kamarku akan berisik seperti ini. Wendy, kalian ingat sepupuku yang maniak dengan hubungan sejenis itu. dia akan berkunjung dan bermain dikamarku hingga malam. Jangan kalian tanyakan dia bermain apa. Yang aku tahu dia sedang menikmati sesuatu yang menyenangkan buatnya.
“kau sudah pulang Chan”. Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari handphonenya. Aku hanya dengaan cepat membereskan semua yang harus kubereskan. Mengganti pakaian ku agar kembali segar, tanpa keringat dan dengan segera kubaringkan tubuhku tepat disamping wendy.
“Bagaimana sekolahmu dihari pertama? Apakah kau ketemu uke-uke cantik disana??”. Aku yang mendengar kata baru dari mulutnya dengan segera membalikan tubuhku menghadap wendy.
“hentikan chan.. wajahmu itu terlihat tidak mengenakan. Uke itu.. hhmmm.. ibarat jika kau normal”
“hei.. aku normal, bukan ibarat..” selaku saat wendy memutuskan aku sebagai contoh penjelasan kata-katanya.
“baiklah..baiklah.. tidak usah emosi. Jika pasangan normal adalah laki – laki dan perempuan. Jika Gay Laki – laki juga ada yang berperan sebagai wanitanya. Dan peran wanita itulah disebut uke” terangnya.
“oooohh.. bikini bottom??” kataku tanpa sadar.
“ya..seperti itu.. aku menyebutnya bikini bottom karena aku mengambil kata Bottom bawah.. yaaa.. kau tahu bukan perempuan selalu dibawah, dan laki – laki selalu memainkan peran menjadi Topita alias Top” terangnya kembali. Aku sungguh – sungguh tidak mengerti dengan cara berpikir sepupuku ini. Dan wendy sangat paham sekali untuk hal diatas dan dibawah.
“kau bisa secara santai menjelaskan hal dibawah dan diatas dengan seorang laki – laki sepertiku?” kataku heran, wendy yang tengah asik dengan Handphonenya beralih menatapku tajam.
“hey.. chan, kita hidup bersama bukan baru sehari ataupun dua hari. Bahkan aku sering melihatmu hanya menggunakan handuk saja di bagian bawahmu. Atau jika aku beruntung aku bisa melihatnya” dengan cepat kubekap mulut tidak berperikemanusiaannya itu. menjelaskan segala sesuatunya dengan gamblang dan lugas. Aku mengutuk keakraban yang kami jalin selama ini. Apakah dia tidak menganggapku seorang laki – laki.
“bagaimana sekolahmu?? Kenapa kau hanya memberikan tanggapan diluar dari pertanyaanku di awal chan” wendy ini sedikit memaksa.
“hhhh.. wendy, aku bersekolah seperti biasa. Dan di hari pertamaku memasuki lingkungan itu, kau tidak perlu berpura-pura. Jelas sekali aku melihat adegan kissing dimana-mana. Yang jelas bukan dengan wanita” ceritaku. Dan wendy kini duduk tepat disampingku. Aku yang tengah merebahkan tubuhku mengalihkan pandanganku kepada wendy.
“kau ingin aku menjelaskan apa wendy?? Hentikan menatapku seperti itu”.
“ kau yakin tidak bertemu dengan Uke disana?? Aku yakin pasti ada salah satu uke terbaik disana”
“terbaik??sepertinya aku pernah mendengar kata itu”. kata yang sesaat mampir didalam kepalaku, saat sehun mengatakan baekhyun adalah yang terbaik. Apakah yang dikatakan wendy adalah terbaik seperti sehun.
“ Uke terbaik? Apakah dia juara dalam kelas atau semacam organisasi di sekolah?” kataku memastikan. Terlihat wendy yang semakin tajam menatapku.
“terbaik chanyeol.. seperti eemmm.. primadona” jelas wendy. Membuatku mengangguk paham.
“apakah baekhyun?” kataku hampir berbisik. Dan tiba-tiba wajah wendy sudah tepat dihadapanku, membuatku sedikit terkejut.
“Baekhyun?? Apakah dia sangat cantik?”
“kau mengangguk mengiyakan pertanyaanku?” kata wendy lagi. Membuatku sadar bahwa aku mengangguk tanpa aku ketahui.
“lebih baik kau kembali kerumahmu, aku tidak terima kau untuk hari ini wendy” kataku seraya mendorongnya keluar dari kamarku dan segera menutup pintu kamarku. terdengar teriakan wendy tidak terima aku mengusirnya dari kamarku. dan kuyakini dia tidak akan pulang, dan akan berdiam di ruang tamu atau pergi kekamar kosong dibawah. Aku bukan mengiyakan bahwa baekhyun adalah yang terbaik. Aku hanya terkejut bagaimana aku bisa menganggukan kepalaku tanpa aku sadari. Terdengar suara Handphoneku berbunyi yang kuyakini itu masih dengan orang yang sama WENDY. Sepertinya sampai besok aku akan berurusan dengannya.
Seperti yang aku perkirakan, Wendy masih bersikeras dengan tekadnya mendapatkan penjelasan dariku. Dia tertidur di ruang tamu saat aku hendak menuju dapur. Dan sesaat terbangun karena ulahku yang menjatuhkan sendok ketika aku akan mengaduk susu yang tengah aku buat.
“Chanyeol…” panggilnya seraya bertolak pinggang dihadapanku, aku hanya melenggang pergi menjauhinya dan disini lah dia tetap dihadapanku saat aku hendak menonton TV.
“Wendy, apa yang ingin kau dengar dariku???hhhh…” kataku putus asa seraya meletakkan gelas yang berisikan susu hangat.
“Baekhyun.. jelaskan..”
“Baekhyun.. pria mungil berkulit putih, memiliki eyes moon, bibir yang tipis dan senyum yang menarik” kataku pasrah tanpa ekspresi apapun dan masih dalam mencari celah menatap TV dihadapanku yang dihalangi oleh Wendy.
“apakah dia memiliki kekasih?? Tanya wendy penasaran. Aku hanya menggelengkan kepalaku malas.
“ada dan tidak adanya kekasih, aku tidak tertarik. Aku lebih memilih Yoona jika harus berpacaran.” Kataku.
“aku tidak memintamu memilih dengan siapa berpacaran Chan.. atau jangan – jangan kau tertarik dengan Baekhyun?” kini pertanyaan Wendy membuatku sangat ingin mengusirnya secara paksa dari rumahku. Aku sungguh lelah menghadapi wendy jika sudah mengenai hal seperti ini. Bagaimana bisa wendy menelontorkan pertanyaan bodoh seperti itu. Aku sudah jelas sangat jelas bahwa aku adalah laki-laki normal. Tetapi aku memang membenarkan keadaan dimana Baekhyun adalah seorang laki-laki yang berparas cantik sama halnya seperti xiumin.
“wendy, aku berharap otakmu tidak mengalami kerusakan hanya karena kau menyukai hubungan sesama jenis, aku sungguh lelah jika harus menela’ah kembali setiap kata-katamu hanya untuk memahami apa arti dari istilah-istilah yang tidak aku ketahui, ataupun peryataan-pernyataan yang selalu membuatku terkejut” kataku seraya meninggalkan dia yang tengah menyeruput sisa susu yang telah kubuat tadi.
“ Lain kali kau harus mengenalkan ku dengaan teman-teman barumu chan” pintanya tanpa menanggapi pernyataanku sebelumnya. Membuat ku ingin sekali mengutuknya.
“hhhhh... wendy, saat ini aku tengah bersabar. Aku kembali kekamarku. Dan jangan pernah mencoba memasuki kamarku untuk hari ini.” Perintahku seraya berjalan menuju kamarku untuk beristirahat.
Kini aku hanya berdiam diatas ranjang ternyamanku. Berfikir kembali apakahh yang aku telah lakukan sejauh ini sudah benar dan tidak akan membawaku kedalam hal yang akan mengecewakan sekitarku. Apa yang akan aku lakukan esok saat kembali kesekolah. Apakah aku harus datang lebih awal hanya untuk menghindari kelompok mereka.A/n :
Cuma bisa bilang terimakasih buat kalian yang sudah baca dan jgn lupa Voment nya.._wulan_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Right [Chanbaek]
FanfictionChanyeol pria biasa yang ingin mencoba kehidupan yang tidak biasa. Exo Senior High School adalah sekolah khusus pria legal yang berada di Indonesia. Mengambil keputusan untuk pindah sekolah karena hal yang membuat seorang Chanyeol penasaran. namun d...