Aku terbangun dengan kepala dan perut yang sangat tidak bersahabat. Cahaya di kamarku, membuat mood semakin tidak baik.
"kau sudah bangun yeolie??" suara yang tengah menyapaku sudah pasti aku sangat mengenalnya. Siapa lagi jika bukan dia.
" Ahhh.. sedang apa kau di sini?? Bagaimana bisa kau ada dirumah Baekhyun Wendy??" tanyaku heran. Karena jelas semalam aku berada dirumah Baekhyun. Tunggu, bukan kah aku berada dirumah Baekhyun dengan mereka.
"kau sudah gila? Kau ada dikamarmu yeolie" Wendy yang tepat berada disampingku dengan cepat mendorong tubuhku untuk segera bangun dari tidurku.
"Hei.. kau sudah gila. Kepalaku sangat sakit karena aku terlalu mabuk semalam, tidak bisakah kau tidak menggangguku?" kataku kesal. Belum hilang efek mabuk semalam, aku harus menghadapi sepupuku yang tidak tahu diri ini. Kapan dia tidak menggangguku sehari saja.
"keluar kau wendy, apakah ayah tau kau datang?"
"tentu" jawabnya mantap. Ayahku memang tidak tahu tempat. Bagaimana bisa dia memperbolehkan Wendy masuk ke kamarku sedangkan aku sedang dalam pengaruh alcohol.
"tunggu.. bagaimana bisa aku ada disini??" tanyaku pada Wendy. Terlihat Wendy memincingkan matanya.
"kau lupa?? Kau tahu, teman kecilmu itu membopongmu sampai kesini. Ya... Tuhan Chanyeol demi apapun tubuhmu dengan tubuhnya berbanding terbalik. Dan kau membuatnya membopongmu. Untung rumah mu dengannya hanya beberapa Blok saja. Dan kau tahu, di depan pintu rumahmu, kau memuntahkan segala isi dalam perutmu" terang Wendy panjang lebar. Demi apapun aku tak mengingatnya. Namun, aku mengingat saat kata-kata lancang terlontar dari mulutku.
"Astaga Wendy, katakan ini tidak benar!! Aku bisa gila.. serius aku bisa gila" kataku histeris. Membuat Wendy mengeryitkan keningnya. Lebih gila lagi jika dia tahu apa yang aku lakukan semalam. Apa yang harus aku lakukan besok ketika bertemu dengan Baekhyun. Aku tak akan mengulang kejadian semalam. Hal-hal yang membuatku ragu ada baiknya aku tepis untuk menghindari hal seperti kemarin. Aku benar-benar gila sekarang.
"Hei.. yeolie.. kau bisa diam tidak.. ini lebih baik kau minum air putih dulu daripada harus marah-marah tidak jelas seperti itu. apa yang membuatmu benar-benar gila? Apa yang kau lakukan?" Ucap Wendy kesal. Aku hanya diam memikirkan nasibku besok. Apa yang harus aku lakukan. Berpura-pura tidak ingat? Atau ingat dan berpura-pura biasa saja karena mereka memang sudah terbiasa dengan hal demikian?. Ya.. Tuhan tapi ini bukan hal biasa bagiku. Bagaimana bisa mulut lancangku mengatakan hal-hal demikian.
"apakah.. itu juga kulakukan??" seketika aku teringat, bahwa aku mengecup bibir Baekhyun dan setelahnya aku benar-benar tidak sadarkan diri?.
"apa? Kau melakukan apa Yeolie?" paksa Wendy.
"Wendy, aku rasa aku harus pindah dari sekolah itu.. aku tidak bisa seperti ini terus" kataku menyerah. Ini diluar kendaliku.
"Hei.. kau tenang dulu Park Chanyeol.. apa yang kau lakukan? Kenapa kau harus keluar dari sekolah itu? ayo lah.. ceritakan padaku Chanyeol" pertanyaan Wendy sama sekali tidak memberikan pengaruh baik untuk situasiku. Aku benci hal ini. Wendy dengan secara tiba-tiba pergi meninggalkanku sendiri. ya,, ini yang kubutuhkan. Aku harus memikirkan masalahku untuk esok. Entah lagi hari yang tidak ingin kuhadapi mau tak mau harus kuhadapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Right [Chanbaek]
FanfictionChanyeol pria biasa yang ingin mencoba kehidupan yang tidak biasa. Exo Senior High School adalah sekolah khusus pria legal yang berada di Indonesia. Mengambil keputusan untuk pindah sekolah karena hal yang membuat seorang Chanyeol penasaran. namun d...