"Wonho hyung! berhentilah mengikutiku!"Aku tiba di rumah kontrakanku, tepatnya di dekat tangga rumahku. Jarak kami hanya sekitar tiga langkah kaki, tapi dia diam saja ketika ku teriaki.
Kami saling tatap untuk sejenak sebelum aku memutuskan untuk menaiki tangga dan masuk ke dalam rumahku.
Rumah kontrakanku memiliki dua lantai. Lantai bawah adalah rumah si pemilik kontrakan dan atasnya terdiri dari tiga rumah kecil yang dikontrakan dan mungkin didalamnya terlihat seperti apartmen sederhana. Di dalam rumahku hanya terdapat satu ruang tamu, satu kamar tidur dan kamar mandi.
Tak seberapa lama suara gemuruh petir terdengar ditelingaku, lalu hujanpun datang. Awalnya aku biasa saja dan memilih merebahkan diriku pada sofa tapi aku teringat pada pria yang mengikutiku. Akupun cepat cepat mengambil payung dan keluar rumah menuruni tangga.
"... Hyung?"
Ia bersandar pada tembok disebelah tangga rumah kontrakanku sambil menunduk lesu dan basah kuyup. Akupun mendekatinya dan menadahkan payungku diatas kepalanya.
"Hyuk?" Ia baru tersadar akan kehadiranku dan wajahnya terlihat pucat.
"Eumm.. aku pikir.. kau.. ah sudahlah. Ayo masuk!" Aku menarik tangannya paksa dan membawanya masuk kedalam rumahku.
"Bersihkan dirimu dan aku akan menyiapkan pakaian ganti untukmu. Kamar mandiku di sebelah sana."
Aku menunjuk pintu kamar mandiku lalu berbalik hendak menuju kamar. Tapi lagi lagi-- ia memelukku tiba tiba dari belakang ku.
"Hyung! kau membuat bajuku basah."
"Aku dingin hyuk."
"Apa urusanku. Itu salahmu!"
Ia diam saja lalu melepaskanku dan akhirnya pergi ke kamar mandi.
*
Ia lama sekali berada di dalam kamar mandiku, mungkin sudah sejam ia berada di dalam sana. Dan setelah aku selesai menyiapkan pakaian dan memasak ramen, aku memutuskan untuk pergi melihatnya.
"Hyung, kau... Yakk!!"
Ia langsung berbalik ketika aku membuka pintu dan mendengar suaraku. Ia masih bertelanjang bulat dengan rambut penuh busa shampo. Aku segera menutup pintu kamar mandi dan berlari keruang tamu.
5 menit kemudian
" Hyuk." Ia baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di pinggangnya.
Aku menoleh kearahnya dengan tatapan penuh tanya.
"Kau.. kenapa mengintipku?"
"Siapa yang mengintipmu?! aku hanya khawatir, kau sudah sejam berada di sana!"
Aku buru buru menutup mulutku dan memalingkan muka ku darinya.
Kenapa aku bilang khawatir padanya-- aku kan hanya curiga.
"M.. maksudku.. Aku.." aku menoleh ke arahnya lagi dan tiba tiba saja lidahku kaku. Ia hanya tersenyum lalu duduk disebelahku dan mengusak rambutku.
"Ramen ini untukku kan? padahal kita tadi barusaja membeli ramen." Ia mengambil mangkuk ramennya yang sudah aku siapkan dan langsung menyantapnya.
"Hyung, sebaiknya kau memakai pakaian dahulu."
"Tidak usah." Ia menjawab di sela sela makannya.
Aku menghela nafas dan ikut makan ramen milikku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Lee Minhyuk [END]
Fanfiction"Apa karena bunga ini sudah rusak lalu kau berikan ini padaku?" "Bu.. bukan." "Lalu?" "Aku menyukaimu." "Hahaha." "Aku serius menyukaimu." - Just Lee Minhyuk -