Salah satu strategi jitu untuk menghancurkan suatu bangsa adalah dengan membuat generasi muda melupakan sejarah.
Ketika generasi muda tidak mengetahui sejarah dengan membuat mereka malas dan bosan mempelajari sejarah.
Maka akan sangat mudah suatu ba...
قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِـعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ qulnahbithuu min-haa jamii'aa, fa immaa ya'tiyannakum minnii hudan fa man tabi'a hudaaya fa laa khoufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun
"Kami berfirman, Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 38)
Maka manusia pertama (Adam) dan istrinya (hawa) yang merupakan penduduk surga dititahkan Allah Swt., untuk turun ke bumi.
Dan ketika hidup di bumi maka kalian harus mengikuti petunjuk (هُدً) hidup/pedoman kehidupan yang akan Allah turunkan kepada manusia.
Ingat ini! Setiap ciptaan pasti ada pedoman/petunjuk penggunaannya. Saat komputer diciptakan, dibuatlah buku petunjuk penggunaannya, begitu juga dengan smartphone, laptop, kulkas, TV, kamera, software dan lain sebagainya semua itu dibuatkan pedoman penggunaannya oleh penciptanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
B
egitu juga dengan manusia yang diciptakan oleh Allah Swt., Yang Maha Pencipta Penguasa Semesta Alam, telah memberikan petunjuk bagi manusia agar kita bisa hidup dengan baik dan benar.
Lihatlah, jika kita menggunakan komputer/smartphone dengan benar sesuai dengan petunjuknya maka semua aplikasi akan berfungsi dengan baik, anti virusnya menetralisir segala ancaman, ga lemot dan ga gampang rusak.
Begitu juga manusia jika mengikuti petunjuk dari Allah Swt., yang dibawa oleh utusan-utusan-Nya (Nabi dan Rasul), melalui kitab suci-Nya yang sekarang sudah sempurna yaitu Al-Qur'an, maka kehidupan manusia akan tenang, tentram, tidak akan gelisah, dibimbing ke jalur yang benar, anti virusnya berjalan dengan baik karena keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.
Sekarang mari kita bercermin kepada diri sendiri. Apakah kehidupan kita saat ini banyak bahagianya atau sedihnya? Banyak rasa gelisahnya atau tenangnya? Banyak galaunya atau woles aja?
Ingat! Rasa ragu, gelisah, galau dan sedih merupakan indikator (tanda) bahwa kita sedang menjauh/melenceng dari jalur yang lurus (benar). So' sekarang berwudhu, mulailah shalat, evaluasi diri, "apakah keputusan saya sudah benar? apakah saya terdorong oleh hawa nafsu (keserakahan, ego, rasa iri, dengki)? apakah kehidupan saya sudah sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah?
Jangan-jangan kesulitan hidup yang saya alami ini akibat ego saya, karena kedengkian saya kepada seseorang dan mengikuti hawa nafsu saja?!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
