kesempatan kedua

7.8K 243 4
                                    

Apakah ini terlalu cepat untuk memberikan kesempatan padanya, setelah apa yang diperbuat, menghancurkan rumah tangga kami, rasa sakit dan kecewa itu selalu muncul dibayang bayanganku.. 

Tapi..  Yang aku bingungkan kenapa si mas Arya tidak pernah mengajukkan surat perceraian kepadaku,  apakah dia masih mencintaiku...???  Ya..  Tuhan apa yang harus aku perbuat...???  Apakah aku mampu memaafkannya???  Bagaimana anak anakku,  mereka terlalu senang mendengar papinya sudah pulang..  Terlalu sakit untuk diriku menahan ini semuanya....

Pov mas Arya
Aku senang sekarang aku tahu aku mempunyai seorang anak yang lucu, jagoan kecilku yang gemes...  Mereka adalah keturunanku,  mereka adalah darah dagingku..  Aku menyesal tidak pernah mau bersabar saat bersamamu istriku. (melihat kearah istrinya yang sedang duduk dicafe miliknya)  kamu berjuang mengandung,  melahirkan dan membesarkan mereka sendirian,  disaat kamu susah aku tidak ada...  Ayah dan suami macam apa aku ini yang buat istrinya harus berjuang sendirian... (tanpa sadar meneteskan air mata)

"papi...  Kenapa? " tanya si twins. "papi gak apa apa... Oh, kalian mau pulang atau enggak ini udah sore loh..  Sebentar lagi makan malam? " tanyaku pada si twins. " papi pulang sama kita kan? " tanya si twins.  Saat aku mau menjawab marsha datang.  " sayang,  papi gak bisa pulang sama kita, karna papi masih ada kerjaan. Nanti kalau papi sudah selesai kerjaannya, kalian boleh main lagi... " jelasan marsha pada anak anak.
" pokoknya aku mau sama papi,mi....(kata zeo sambil peluk aku yang tidak mau dilepas)". Aku pun menggendong zeo dan berkata pada marsha "izinkan aku pulang bersama kamu, sha....  Sampai anak anak mau dilepas denganku...  " marsha hanya diam dan pergi meninggalkan anak anak dan aku. 

Setelah marsha balik dari ruangannya mengambil tasnya, ia langsung menuju parkiran mobil.  Aku yang membawa mobil langsung menawarkan marsha pulang denganku. Akhirnya marsha meninggalkan mobilnya dan menyuruh salah satu dari karyawan tokonya membawa mobilnya pulang kerumah nanti malam.  Kami sudah satu mobil tapi tidak ada pembicaraan apapun dari kami hanya si twins saja yang mampu mengubah suasana ruangan dalam mobil menjadi ramai. Aku menanyakan kepada anak anakku " kita mau makan malam dimana ya??  ". Marsha langsung menjawab " anak anak tidak boleh makan diluar kecuali akhir bulan, karna makanan diluar terlalu banyak micin. " . Akhirnya aku mengiyakan dan langsung meminta arahan jalan menuju rumah marsha...
Didepan perkarangan rumah marsha...  Ia tinggal dirumah yang sederhana

  Ia tinggal dirumah yang sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marsha tinggal dirumah ini.. Ya Tuhan apa yang aku perbuat... ?? Ia tinggal dirumah yang kecil.

Aku dan anak anak langsung masuk dan mengikuti marsha kesetiap ruangan..  Rumahnya tidak terlalu besar ada 2 kamar 1 kamar anak anak dan 1 lagi aku yakini kamar marsha yang utama.  Aku diajak anak anak masuk ke kamar mereka. Si twins meminta mandi bersama denganku...

"kalau kamu mau mandi, gak apa apa mas,  kamu mandi.  Bersama anak anak..  Aku siapkan handuknya.  Tapi maaf disini tidak ada pakaian laki laki..". Marsha mengizinkanku mandi bersama anak anak.  Aku selalu membawa baju didalam mobil jadi aku bisa mengganti pakaian. 

Saat hendak keluar... 

Terdengar bisiikk biisssikkk dari tetangga dan ibu ibu lewat didepan rumah marsha. Eehhh...  Bu liat itu loh dirumahnya mba marsha ada laki laki...  Mereka ngapain?  Tidak biasanya mba marsha membawa laki laki kerumahnya... 

Tidak lama lagi marsha keluar melihat sudah banyak ibu ibu yang ngerumpi...  " mba marsha itu siapa?  Siapa laki laki dirumah mba marsha?  " tanya salah satu dari ibu ibu...

"ibu ibu..  Kenalin ini suami saya...  Suami saya sudah pulang dari kerjaannya diluar negeri...  Yang saya ceritakan itu... Benarkan saya punya suami,  yang waktu akta nikah kami yang dikasih tau ke ibu ibu semua... " semua ibu ibu menjawb "o" mereka sudah mengira marsha membawa laki laki yang bukan suaminya.  Tapi aku cukup senang selama ini marsha menganggap aku suaminya didepan semua orang dengan alasan aku kerja diluar negeri yang tidak memungkinkan pulang cepat.

Setelah aku mandi bersama anak anak akhirnya kami makan malam yang baru saja marsha memasaknya... Marsha sangat teliti dalam menjaga anak anak memberikan asupan gizi serta menjaga pola makan nya anak anak.  Beruntung sekali aku mempunyai istri seperti dia.

kesempatan keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang