menunggu keputusan

7.8K 301 3
                                    

Di rumah Dewi.....

"wi, gw kangen sama loe.." sambil meneteskan air mata. "marsha... gw juga kangen sama loe, loe apa kabar? Kenapa? Ada apa dengan loe? Pasti si Arya nyakitin loe ya?" tanya dewi. Saat aku mau menjelaskan dewi mempersilahkan masuk dan ia membantuku membawa barang-barangku. Disaat itulah aku langsung menjelaskan semuanya. Aku pun diijinkan untuk sementara tinggal bersama dengan dewi dan suaminya pun tak keberatan. Hari demi hari aku pun menjalani dengan kekecewaan... Hpku sebenarnya berdering setiap harinya yah... Itu panggilan dari mas Arya , WhatsApp,SMS,semua chatting isinya sepenuhnya dari mas Arya. Pesan dari mas Arya dari WhatsApp
"sayang, kamu dimana?"
"Sayang..."
"Sayang..."
"Sayang..."
"Sayang kamu dimana? Aku jemput ya? "
"Sayang kita perlu bicara...."
"Enggak gini sayang, kita harus selesaikan masalah kita..."
"Aku enggak mau kita pisah... Maafin aku sayang.... Aku akan jelaskan semuanya..." Maafkan aku sayang...."

Sebulan berlalu
sebenarnya setelah kejadian masalahku dengan mas Arya waktu itu aku merasakan badanku tidak enak, merasakan badan pada sakit, perutku seperti kram, mungkin aku terlalu larut pada masalahku, akupun berusaha untuk bangkit, dan berusaha untuk melupakan masalahku dengan mas Arya sampai surat cerai aku ditanda tangani oleh mas Arya ....

Keesokkan harinya aku merasakan tak enak badan.. ada apa dengan aku ya... saat aku mau bangun dari tempat tidurku, aku pingsan dan tak sadarkan diri.

Aku melihat langit-langit kamar dewi begitu buram sekali sampai terdengar suara memanggilku, ternyata dewi.. "marsha, apa kamu sudah baikan?" tanya dewi. "apa yang terjadi denganku?" tanya bailkku. "kamu tadi pingsan, lalu mas surya memanggilkan dokter, dan hasil pemeriksaan dokter bilang kamu.... Kamu..."hamil", kamu hamil marsha" jelas dewi. Aku sontak kaget mendengarnya. "apa? Aku hamil?" yang tak percaya. "iya, kata dokter usia kandungan mu jalan 4 bulan, untuk hasil yang lebih akurat besok kamu disuruh periksa usg?" kata dewi. Aku bahagia, tapi aku teringat perilaku mas arya, rasanya sakit. "marsha, dengan keadaan kamu seperti ini apa kamu enggak mau maafin mas arya?" tanya dewi yang buat aku sedih kembali.

Aku dan dewi pergi kedokter kandungan dan benar saja diusg terlihat sekali janinku dan dokter berkata anakku bukan 1 tapi ada 2 berarti anakku kembar dan usianya 4 bulan pantas saja aku akhir – akhir ini lelah sekali. Apa aku bisa maafin mas arya demi si twins, sebenarnya sakit sekali mengingat kejadian itu yang sama persis dulu yang dilakukan ayah kepada bunda. Ayah pergi meningggalkan aku dan bunda saat itu aku tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah.

Tapi aku tidak akan memberitahukan mas Arya , karena rasa sakitku masih sangat melekat di hatiku... Dia yang dulu berjanji akan terus ada berada di sampingku dalam suka maupun duka tapi nyatanya dia yang mengkhianati ku... Aku berjanji pada anak-anak ku aku akan melahirkan dan merawatnya dengan jerih payahku sendiri....

Prov Arya
Bodohnya aku tiga bulan ini, aku telah menghancurkan pernikahanku dengan wanita yang aku cintai... Bisa - bisanya aku tergoda dengan wanita itu, jelas-jelas itu adalah jebakan dari si Rey , kalau bukan si Rey yang kasih tahu Marsha siapa lagi??? Jelas-jelas Rey yang mengantarkan Marsha kerumah Siska .... Awalnya aku hanya nyaman dengan Siska karena dia memiliki seorang kecil, rasanya senang banget kalau pulang kerja ada yang menyambut kita dengan sebutan "papa"...
Maafkan aku

kesempatan keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang