2 (Mature)

7K 428 39
                                    

"Jinnie.. Paman pergi sebentar.. Kau tidak apa 'kan jika paman tinggal sendiri?" Seokjin memalingkan wajahnya dari jendela kamar..

Memandang Jimin yang berdiri didepan pintu kamarnya..

"Paman mau kemana? Tumben paman Jimin terlihat tampan.." Jimin terkekeh..

Melangkah mendekati Seokjin yang duduk diambang jendela..

Seokjin memang sangat suka menghabiskan malam dengan duduk diambang jendela sambil melihat hamparan taman bunga yang ada di halaman belakang rumah Jimin..

Ini desa, tentu saja pemandangannya masih asri..

Udaranya juga sejuk dan bersih...

Jangan lupakan langit malam yang berhiaskan bintang-bintang..

Juga bulan sabit yang tampak menggantung Indah digelapnya langit malam..

Menghantarkan cahaya untuk menerangi sedikitnya langit yang pekat..

Tapi Seokjin masih lebih indah dari itu semua..

Jungkook pernah bilang bahwa Seokjin itu seindah matahari..

Terang..

Hangat..

Dan Jungkook mengakui bahwa dirinya adalah bulan..

Bulan yang tidak akan bisa bercahaya tanpa adanya matahari..

Bulan memantulkan cahaya dari matahari bukan?

"Tumben sekali kau bilang paman tampan.." Jimin mencubit kedua pipi gembil Seokjin..

Seokjin memukul kedua tangan yang dengan tidak elitnya menyakiti pipinya itu..

"Jinnie berkata jujur.. Paman terlihat tampan malam ini.." menggusak rambut Seokjin..

Membawa wajah Seokjin pada dadanya..

"Teman paman sedang ulang tahun.. Paman akan pergi kesana sebentar.. Kau tidak apa 'kan?" Seokjin melingkarkan lengannya pada pinggang Jimin..

Menggeleng sambil menutup kedua kelopak matanya..

"Tak apa paman.. Jinnie 'kan sudah besar.." melepas pelukannya pada Seokjin..

Mencubit pelan hidung pemuda itu..

"Baiklah.. Paman akan mengunci pintu dari luar.. Kunci cadangannya sudah paman letakkan diatas kulkas.. Sebelum tidur jangan lupa mengunci jendela kamarmu.. Mengerti?" Seokjin mengangguk imut mendengar arahan Jimin..

Jimin tersenyum menanggapinya..

"Paman pergi ya.."

"Hati-hati paman.." kamar Seokjin kembali hening setelah kepergian Jimin..

Baru saja Seokjin mau melanjutkan lamunannya, ponselnya bergetar..

Pasti Jungkook..

Bergegas menutup jendela lalu mengunguncinya..

Tidak lupa menutup gordennya..

Berlari kecil, menggapai nakas untuk mengambil ponselnya..

Benar..

Itu Jungkook..

"Daddy!!" memekik riang sesaat setelah menempelkan ponselnya pada telinga kanannya..

Melompat keatas ranjang dengan posisi tengkurap..

Tersenyum seperti seorang gadis yang sedang dihubungi oleh kekasihnya..

"Jinnie rindu.. Kapan kau akan kesini?"

"Eumm.. Baiklah.. Jinnie tunggu.. Jangan lama-lama.."

"I love you too daddy.." hanya segitu..

Disease (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang