PUISI-MU

73 3 2
                                    

Hingga detik ini
Puisimu masih ku favoritkan untuk menyembuhkan luka

Sampai detik ini
Puisimu masih ku agung-agungkan lalu kusuarakan di kepala

Hingga sesampainya nanti
Puisimu tak lagi
menjadi obat di kala duka ku

Hingga sesampainya nanti
Puisimu tak lagi ku baca
di setiap lembaran-lembaran
barisan kata itu

Seketika aku; perempuanmu

akan lupa memilih pulang
Lalu kita akan sibuk merencanakan perpisahan

Yang tanpa terasa kita sudah kehilangan (diri)

Semua terjadi sebelum kita
(kau dan aku) terjebak dalam ingatan beberapa saat setelah kita pulang

Akhir, hujan di bulan juli.

AKU; PEREMPUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang