Hari H tiba. Semua murid sudah berkumpul di halaman sekolah.
"Sekarang akan dibagi kelompok, lalu mulai bersih - bersih dan siapkan makan malam" suara Selena menggema mengisi tanah lapang tersebut.
"Siaaap" semua menjawab dengan bersemangat namun tidak dengan Justin, ia malah mematung kaget melihat kehadiran Selena.
"Dia.." gumam Justin lirih
"Bukannya hari ini kamu ngga mau ikut?! Gimana kalau rahasiamu terbongkar?!" Setelah semuanya pergi Justin menarik Selena agar bisa berbicara empat mata dan langsung mengungkapkan maksudnya.
"Tenang saja" Selena menghela nafas sekejap, "Mr. Zayn sudah menyiapkan satu kamar untukku. Aku sendiri bingung harus bagaimana. Jadi, aku serahkan saja pada Mr" raut wajah Mr. Zayn terbayang dalam pikiran Selena saat ia berkata, "Tenang, serahkan saja padaku"
Justin terdiam sebentar, "oh.. Kamu ga mau pisah denganku ya?" godanya pada gadis berambut panjang itu.
"Eeh.." pipi Selena kontan langsung memerah.
"Si-siapa juga yang mau sama kamu" tidak bisa menahan rasa malunya lagi, Selena langsung memunggungi Justin. Tangan kiri Justin terangkat perlahan, ia ingin menyentuh dan mengacak rambut Selena seperti biasa, namun seluruh darah dalam dirinya bergejolak hebat, jantungnya juga berpacu lebih cepat, dapat ia rasakan pipinya mulai memanas setiap tangannya terus mendekat.
"Justin! Kesini sebentar..!" Seorang teman lelaki memanggil Justin. Ia pun langsung menarik tangan yang sebentar lagi mendarat diatas kepala Selena. Tangannya mengepal erat lalu dipandangnya lekat - lekat, "cih.. Yang benar saja? Aku berdebar - debar sampai ga bisa menyentuhnya" desis Justin kesal.
Matahari hampir tergelincir, semburat senja mulai menguat, para perempuan sibuk memasak untuk makan malam, beberapa dari mereka juga sudah siap untuk menyajikan makanan. Selena masih sibuk berkutat di dapur menyiapkan sup cinta buatannya untuk sang pujaan hati.
"Untuk menggapai hati cowok, gapailah lewat perutnya, itu cara yang paling bagus" Mr. Zayn kembali memberikan tips tips receh dan Selena mengikuti semua sarannya. Tak lama sup itu pun jadi. "Yosh!!" semangat Selena membara bagai pejuang perang. Selesai bersiap - siap ia langsung keluar mencari Justin.
"Justin makan kari buatanku deh" seorang gadis menyodorkan semangkok penuh kari ayam terbaik miliknya, "ah curang! Punyaku juga dong" datang wanita lain yang merengek agar masakannya dicicipi Justin, "kan aku dulu yang datang, jadi makan punyaku dulu dong" para gadis itu berebut perut Justin. Sebagai laki - laki yang sangat mengharagai wanita, Justin tidak pernah menolak semua makanan yang mereka berikan, walaupun perutnya kini sudah sesak tapi ia tidak tega jika menolak mereka. Bahkan makanan yang rasanya lebih buruk dari sampah tetap ia makan dengan penuh senyuman dan mengatakan bahwa itu enak. Cara Justin memang sederhana tapi malah membuat semua kaum hawa jatuh hati padanya.
"Justin.." undang Selena lirih. Justin pun langsung menoleh ke sumber suara.
"Eeh...!" Saking kagetnya melihat penampilan Selena, ia sampai menjatuhkan gelas yang tadi sedang ia genggam.
"Mau makan? Atau mau mandi dulu? Atau mungkin mau.." dengan segenap tekad ia menawarkan makanan itu pada Justin, "A.. A.." ia mengigit bibir bawahnya keras, kenapa untuk melontarkan kata aku saja terasa kelu.
"Ngapain sih kamu?!" teriak Justin.
"Eh? Apa ada yang aneh??" Selena menatap Justin penuh tanda tanya. Padahal ia hanya mengikuti saran Mr. Zayn untuk menggunakan celemek dengan renda di tepi nya dan memiliki kantung berbentuk love di depannya. Ia juga mengenakan bando yang mirip dengan kuping kelinci. Menurut Mr. Zayn ia akan terlihat lebih imut dengan itu jadi Justin pasti senang melihatnya.
"Hahahahahahahaha..." tawa teman teman meledak melihat tingkah konyol Selena. Malang, ia menjadi bahan guyon guru dan temannya.
"Selena, apa maksud candaamu ini?!"
"Bukannya ini hal biasa?" balasnya polos. Memasak menggunakan celemek memang biasa, yang tidak biasa adalah adanya tulisan 'aku cinta kamu, Justin' yang terpampang jelas di bagian bawah celemek. Selena tidak mengetahui ada tulisan seperti itu karena tadi ia langsung dipakaikan oleh Mr. Zayn saat buru buru menghadap Justin.
"Waah.. Yang benar saja" sahut anak lain.
Walaupun ia belum tahu masalah yang sesungguhnya, tapi tetap saja dipandang rendah dan ditertawakan seperti tadi sangat memalukan. Rasanya semua harga diri Selena sebagai dewi kecantikan jatuh dan rusak. Ia pun berlari menjauh sambil membawa sup yang tadi ia buat.
"Masa Selena melakukan itu," selepas Selena pergi mereka tetap saja membicarakannya.
"Iya, ya, heran" kata yang lain.
"Stop! Siapa yang berani menertawainya. Ngga akan ku maafkan!" kata Justin tegas menekankan setiap kalimat yang terucap. Ia merapatkan kedua kelopak matanya kemudian menyorot tajam, mengedarkan padangan dan menusuk setiap orang dengan calak. Justin Badas Mode on berhasil membuat mereka terdiam mematung.
.
.
.
Maaf lagi lagi baru update hehehe :)))
Tapi aku usahain biar cerita ini bisa update seminggu dua kali kok.
Yang wajib sih seminggu sekali.Baca terus ya cerita Midnight Lolita. Pengen tau dong nasib Selena selanjutnya gimana?
Jangan lupa buat vote,comment,add this story to your reading list. Itu berguna banget buat penulis agar semangat tetap berkobar loh wkwkwk.
Sekian
Terimakasih :)
![](https://img.wattpad.com/cover/57783644-288-k350108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT LOLITA
FanficSelena berubah jadi anak kecil setelah meminum jus yang ada di ruang biologi. Tubuhnya mengecil. Satu - satunya cara untuk kembali ke bentuk semula adalah berciuman dengan cowok yang ia sukai. "Bagaimana ini?! Jangankan ciuman, orang yang ku sukai a...