Ramalan yang tak ingin ku Aamiinkan

712 10 0
                                    

"Eh eh kenapa"vian nampaknya kaget saat aku tarik tangan nya

"Hey ra kamu itu gitu ya orang panggil bukannya nyaut ini malah pergi"sella tiba tiba menasehatiku

"Ye maaf maaf udahlah gak usah bahas gak penting juga"

"Tapi kan.."belum selesai vian ngomong apa langsung dipotong sella

"Yups yang penting sekarang ini masuk kekelas tu pengawas kelas kalian kan"

Aku dan vian melihat sekilas tanpa aba aba aku dan vian kompak langsung lari masuk kekelas

.
Pengawas kali ini gak begitu killer nampaknya mudah hari ini untuk ngejawab soal,oceh ku girang

Waktu masih lama tapi gue udah selesai ada ngejawab ada nyotoh jugaa yg vian hehe saat aku ngelirik kesamping ku lihat guru sudah disamping kak fahri sambil memoto nya yg sedang tidur aku hanya tertawa tapi aku heran kenapa kak candra selalu ngelihat ku

"Ra zanra bangunin kak fahri itu tu" ucaap ulan

Saat aku ingin membangunkan kak fahri,kak fahri udah bangun karena mendengar seluruh siswa tertawa

"Lo ngapa gak bangunin gue si"kak fahri nampak nya marah

"Aku udah bangunin tapi gak boleh ibu katanya lo mau difoto dulu"kak fahri tak menjawab lagi dia langsung mengisi lkj nya sendiri tak sampai 5 menit dia langsung ngumpul kan lkj nya dan langsung mintak izin pulang dengan alasan ngantu, teman kelas kak fahri gak bereaksi apa apa mungkin udah tau dengan sifat kak fahri

Tapi beda dengan ku aku merasa gak enak gak bangunin kak fahro seolah olah gue tu seneng liat orang susah ditambah lagi tatapan datar kak candra

Bel pulang berbunyi membuyarkan lamunan ku

.
Dirumah aku melakukan seperti biasanya.setelah gue makan malam kali ini adekku masuk ke dalam kamar,aku tau dia mau apa

"Kak kak" rengeknya manja

"Ehmm apa dek"

"Ajarin adek pelajaran matematika dong"

Aduhhh bingung ni mana pelajaran smp lagi

"Dah dah sana sama mama saja, kakak tu capek,baru pulang kakak mau belajar juga"

"Banyak alesan" ocehnya kecil lalu keluar dari kamarku

Gue mulai membuka buku gue untuk belajar.

"Aduhh kok dipikiran aku itu kak pahri mulu sih."

Tiba tiba hp ku bergetar

"Jawab gak ya..aghh jawab aja.deh bentar"

"Ra ra ada salem dari kak fahri dia mintak wa lo" telvon dari viani yg membuatku kesal

"O" balas ku

"Cieee" balas viani

"Apaansih gue mau belajar bye"

"Idihhh kiamat kali ya dunia kalo lo belajar"

"Apa gue sama lo itu beda jauh ya"

"Hahaha ha" tawa viani menggelegar ditelinga ku

"Udah ya bye"

"Etss tunggu dulu dong gue mau curhat sebenarnya"

"Tuhkan"

.
"Ehmmm"
Dilihat ku jam setengah 7 pagi

"Mama" teriakku

Mama ku langsung masuk kekamarku dan juga langsung teriak
"Astaga zanra kamu belum siap.tadi kamu bilang mau mandi"

"Hehe maaf ma..zanra mandi dulu"

.
Dilihat ku setengah gerbang mau ditutup langsung aku teriak

"Tunggu pak"aku tak tau apa yg dipikirkan satpam itu mu ka nya datar banget

.
"Tumben ra dateng siang" ucap vian watados

"Ini semua karna lo curhat ke gue gak jelas muter muter,untung aja pengawasnya belum masuk" balasku cuek

.
Pengawas masuk dilihat ku nampaknya lucu deh pengawas ini

"Emang" kak fahri yg tiba tiba menjawabku

"Oh ya" jawabku senaang karena kak fahri udah gak marah lagi, gak tau juga ya marah atau tidak mungkin baginya aku hanya ngin lewat hehe

"Lihat aja nanti"

.
H ah h a hahahha tiba tiba barisan didepan pengawas tertawa membuat ketegangan ku nyontek lkj vian bertambah

"Woyy ganggu konsentrasi aja" kak fahri tiba tiba menyaut

"Gaya lo, baca soaal aja lo gak pernah" kak winda tiba tiba marah karena kak fahri membuatnya berhenti tertawa

"Etsss nanti lo suka lagi sama gue" seluruh teman kelas kak fahri teriak coe ciee

Kelas kembali sepi karena pengawas sudah beranjak keluar dari kursi nya

"Lo itu besar nanti jadi pengusaha"

"Amin" kakak itu mengaminkan perkataan pengawas

"Kalau aku pak" tanya kak fahri yg tertarik ramalan pak pengawas itu

"Kamu itu jadi polisi nanti nya"

Kak fahri hanya cengengesan mungkin dia tak ingin jadi polisi ak u hanya mencoba fokus ya sambil nyuri kesempatan nyontoh kalau sedang fosisi gini

"Nah ini jadi pak ustadz nantinya"

Kak yusri rahmad cengengesan saja

"Mungkin benar dia itu selalu bawa Al-Quran kemana mana" kak fahri membuat ku menolehnya

Belum sempat aku men ja wab kak fahri langsung

"Pak kalau pacar aku ini dia jadi apa nantinya" mendengar kak fahri kembali memanggil ku pacar aku langsung menoleh nya tapi aku langsung menoleh kekelas kok ga k ada yang ngomong cie cie ah sudahlah

"Jadi petani"

Kaata kata pengawas itu langsung membuyarkan lamunanku membuatku jengkel

Saat gue mau protes kak fahri langsung bicara

"Yahh istri gue nanti jadi petani,gak mau deh gue sama lo kalo lo jadi petani"

.
Bel pulang berbunyi,kok sangat cepat ya apa mungkin karena aku tak terlalu menunggu nya karena kata kaaata pengawas dan kak fahri tadik


Yeay suport aku terus dong dengan vote dan coment kalian

Sabaar menunggu besok ya

See you dadah bye bye

Mengagumi Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang