1. Gila

75 7 2
                                    

Now playing: Page|Got7✨

Pagi ini, Hilya bertugas piket. Ia mulai menyapu dan membersihkan kolong meja yang biasanya dipenuhi sampah. Hakikat anak jaman sekarang: malas, buang sampah yang jaraknya tidak ada 10 meter saja tidak mau, apalagi membersihkan semuanya?

Hilya memang termasuk anak yang hampir tidak pernah bolos piket, tidak seperti teman seregu nya, apalagi anak cowok. Mereka tidak mau membersihkan kelas dengan alasan beres-beres itu tugas perempuan, sekalian aja piket buat latihan jadi istri yang baik nanti.

"Hilya!" Panggilan seseorang menghentikan Hilya dari aktivitasnya. Itu Aezya, sahabat terbaiknya. Mungkin satu-satunya teman baik yang ia punya. Hilya adalah tipikal perempuan yang introvert. Ia hanya punya sedikit teman.

Aezya yang baru datang langsung menghampiri Hilya sambil terengah-engah. "Eh lo tau nggak?" Hilya menggelengkan kepala, tentu saja ia tidak tahu, Aezya belum memberitahukan apa-apa.

"Si Danish mau ikut Olimpiade Bulutangkis tuh, ganda campuran Ya!" ujar Aezya setelah ia masuk dan meletakkan tasnya tepat kursi samping kursi Hilya. Ya, mereka duduk bersebangku.

"Ya trus, gue ngapain?"

Aezya mendecak, "mekanya Ya, update sosmed napa, banyak yang omongin itu di Line."

"Ngapain juga, grup angkatan kebanyakan bahas hal yang nggak guna." ucap Hilya langsung. Aezya menggelengkan kepalanya, sahabatnya itu benar-benar kudet tingkat dewa. Ia punya ketertarikan dengan seseorang, tapi ia tidak memiliki semangat untuk menggali lebih lanjut. Alhasil, Aezya lah yang menjadi stalker untuk Hilya.

"Nih langsung gue kasih tau aja deh, dia lagi nyari pasangan buat pertandingan Bulutangkis bulan depan!" Semangat yang Aezya lontarkan ternyata tidak cukup menyadarkan Hilya. Gadis itu masih sibuk menyapu.

"Ish, dengerin gue napa!"

Hilya mendongak, "lah trus kenapa? Dia kan bisa ambil dari anak ekskul. Gue cuman anggota biasa, dia pasti ambil dari tim perempuan yang lebih jago dari tim gue."

"Nah mekanya itu lo nggak tahu apa? Dia mau nyoba ngambil dari tim lain, kata dia 'gue nggak mau ngambil dari tim itu-itu lagi, lagipula banyak yang berpotensi buat dampingin gue nanti.' Gitu katanya Ya!" ucap Aezya sambil mengikuti gaya Danish saat berbicara.

Hilya diam menunggu Aezya lanjut berbicara. "Jadi nih ya, lo punya kesempatan buat jadi pasangan dia! Betewe, si Danish keren juga ya, baru kelas 10 udah di jadiin ketua hahahaha."

Hilya hanya mengangguk merespon ucapan dari Aezya. Hal itu membuat Aezya hanya bisa menepuk dadanya. "Sabar ya Zia, sahabat lo butuh kena setrum cinta dulu baru ada semangatnya."

✨✨✨

Seperti biasa, ekskul bulutangkis dilaksanakan setiap hari sabtu pagi. Hilya yang baru datang mendapati keadaan lapangan sekolah sepi, langsung membuka handphone-nya.

Banyak notifikasi langsung bermunculan, ia sudah biasa melihat keadaan seperti ini. Ia memang tipikal gadis yang agak malas untuk bersosialisasi.

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang