3. Heart Attack

35 6 2
                                    

Hilya Aileen : Danish...aku sakit🤒

"AEZYAAAAA!"

Hilya menghembuskan napas kasar, sahabatnya itu memang gila. Ia tak memikirkan apa yang akan dihadapi Hilya setelah ia mengirimkan pesan itu secara sengaja.

"Sialan, besok gua mesti ngapain? Besok ada latihan full seharian, gimana gue mau ngadepin dia coba?"

Hilya langsung mengambil ponselnya dan langsung menelpon Aezya.

Tutt tutt

"Halo?"

"Heh sialan, lo kenapa ngirim yang aneh-aneh ke Danish?"

Hilya mendengar suara gelak tawa diseberang telepon, sepertinya sahabatnya itu memang tidak memikirkan akibat yang akan ditanggung Hilya. "Aneh-aneh apa si Ya? Cuman ngirim satu kalimat doang woi!"

Hilya yang tak kuasa menahan amarah langsung membombardir Aezya dengan omelan.
"Heh! Lo harus tanggung jawab! Lo nggak tau kalo gue bakal latihan sama dia besok! Ntar kalo gue ngga bisa jawab pertanyaan dia gimana? Ini salah lo Zi!"

"Oke, oke, gue bakal kerumah lo besok."

Hilya menghela napas, ia berusaha menekan amarahnya dalam-dalam. "Besok lo yang ngomong sama Danish. Nggak peduli gue."

Setelahnya, Hilya langsung memutuskan sambungan telepon.
"Ih, awas aja kalo dia nggak dateng."

✨✨✨

"Bang Dinis!!!"

Danish yang baru sampai rumah langsung menoleh ke belakang dan mendapati adiknya-Diniar sedang berlari sambil merentangkan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang botol air mineral, Danish mengerti apa yang diingikan Dini, minta dipeluk.

Danish kontan saja ikut merentangkan tangannya dan menangkap tubuh adiknya. "Nama Abang Danish Din, bukan Dinis."

Adiknya itu hanya tertawa didalam pelukan kakaknya. Danish sebenarnya memaklumi Diniar memanggilnya Dinis karena adiknya itu baru berumur 2 tahun, tapi jika ia biarkan Diniar akan terus memanggilnya Dinis di masa depan.

Danish mencoba mencium pipi Dini tapi gadis kecil itu langsung menjauh dan melepaskan pelukan. "Abang bau acem, mandi dulu Bang, abis itu ajak Dini jalan-jalan ya!" seru Diniar.

Danish mengangguk dan setelahnya Diniar langsung lari ke dalam rumah berteriak meminta es krim kepada Bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danish mengangguk dan setelahnya Diniar langsung lari ke dalam rumah berteriak meminta es krim kepada Bundanya.

Aprillia-Bunda Danish dan Diniar, menghampiri Danish setelah memberikan es krim kepada Diniar.
"Kamu ada olimpiade lagi ya Bang?"

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang