Di suatu hari tanpa sengaja...
Di suatu hari tanpa sengaja aku menyadari betapa ada banyak suara yang berkumpul di dalam rumah. Yang pertama datang dari ruang ini. Ayah masih melotot pada teve, seolah interaksi petinggi partai mampu mengundang lowongan kerja yang sudah dua tahun tak menghampiri. Ibu di sampingnya tak tampak tertarik, lebih fokus melipat baju meskipun belum genap tiga jam semenjak ia pulang kerja. Entah berapa saat kemudian, adzan yang disusul kerutan kening ibu meminta Ayah mengecilkan volume televisi. Permintaan itu sepertinya kalah nyaring atau memang sengaja diabaikan.
Perlahan tapi pasti, satu per satu suara itu becampur menjadi satu. Aku tiba-tiba mendengar sayup-sayup Bohemian Rhapsody dari kamar kakak, lalu suara ahli politik dari Universitas Indonesia mengalir tenang dari dalam teve, lalu suara ibu melipat baju, Bohemian Rhapsody lagi, ibu melipat baju lagi, hingga kemudian kurasakan kepalaku berputar-putar dan makin nyaring dengan suara-suara. Dari percampuran yang bising itu, aku mencari-cari suara ayah, ibu, kakak, dan suaraku sendiri. Mencari pertukaran kata di antara kami, monolog, atau sekadar 'duh' pelan yang sarat akan rasa lelah.
Apa pun.
Tak kutemukan apa pun.
Aku mengulang lagi ingatan dari tadi pagi. Mencari bunyi kantuk ibu yang harus bangun pagi dan melakukan berbagai pekerjaan rumah. Mencari gumam putus asa ayah yang sudah terlalu lama menganggur, mencari dendang percuma karena menua tanpa bisa melakukan apa-apa di rumah. Aku mencari suara kakak yang marah, bukan hanya kepulan asap rokok yang senantiasa keluar dari mulutnya. Aku berusaha mencari perdebatan di antara kami, letusan amarah, kritik, atau apa pun bunyi yang benar-benar bicara di antara kami.
Aku hanya mendengar suaraku sendiri.
Di suatu hari tanpa sengaja aku menyadari bahwa ada begitu banyak suara di rumah dan mulai mencarinya. Di hari itu juga aku menyadari betapa ramai sekaligus sepi. Betapa suara yang lain bukan suara-suara yang seharusnya mengisi rumah. Betapa aku hanya bisa mendengarkan suaraku bicara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kereta: NPC's 30 Days Writing Challenge
SonstigesSebuah perjalanan di bulan Agustus: puisi, cerita pendek, dan rindu untuk sampai stasiun terakhir.