***
"Jadi.. Bapak harap.. Kalian sebagai penerus bangsa , mempunyai jiwa nasionalisme yang sangat tinggi.. Contoh kecilnya , tidak pura-pura sakit ketika akan melaksanakan upacara bendera setiap hari senin.. Yah , seperti teman-teman kalian ini.. Sangat tidak patut dicontoh.. Izin ke UKS karena sakit.. Pas di grebeg , taunya lagi maen games di hape... Kalian ini kan udah SMA.. Apalagi kalian bertiga , sudah kelas paling tua tapi pikiran masih bocah saja" ucap Kepala sekolah sembari mengusap-usap kumis tebalnya dan tatapan tajam pada ketiga siswa yang sedang berdiri disamping podium upacara.
Semua siswa yang mengikuti upacara, dengan penuh minat langsung menatapi ketiga teman mereka yang sedang berdiri dihadapan barisan upacara. Ada yang mencibir , ada pula yang menahan tawa.
Sedangkan ketiga siswa itu , hanya memberikan tatapan tajam pada seluruh teman-teman lainnya.
"Untung gue ga ikut mereka" gumam salah satu siswi cantik kepada teman disampingnya.
"Lo lagi beruntung aja Jane.. Kemaren juga lo ketangkep basah pas mau kabur bareng mereka kan" balas temannya itu.
Gadis bernama Jane hanya berdecak kesal , ia jadi teringat bagaimana menjijikannya harus membersihkan seluruh toilet karena hukuman yang harus ia terima.
"Lo emang ga kasian ama Hezal , Andra dan Zidni" kata temannya lagi.
"Enggak tuh.. Gue lagi kesel sama mereka.." ucap Jane.
"Kenapa?"
"Lo lagi kepo yaa Aji?"
Teman yang bernama Aji pun tersenyum tak enak.
"Jangan bilang lo disuruh Tea ngorek informasi mengenai Hega ?" tuduh Jane dengan mata menajam pada Aji.
"Ngg.. Nggaak ko... Gue ga disuruh Tea.. Tenang aja.. "
"Baguss.. Kalo lo masih jadi kambingnya Tea.. Gue aduin lo sama Hega"
"Serius enggak... " ucap Aji dengan nada sedikit takut.
Jane hanya tersenyum tipis , ia berhasil membuat seorang Aji yang super kepo terbungkam.
***
"Nih... Bayaran kalian.. Karena abis bersihin gudang sekolah gue" ucap Jane sembari menyodorkan tiga botol minunan dingin kepada teman-temannya.
"Sialan lo" jawab Zidni salah satu teman Jane.
Jane hanya terkikik dan ia menempati duduk disamping Hezal , sahabat sekaligus sepupunya yang paling tampan, kaya, tapi bego.
"Ga.. Tadi si Aji ngepoin lagi.. Gue tau.. Dia disuruh Tea palingan" ucap Jane.
"Bodo amat" jawab Hezal.
"Hega... Gue serius... Kayanya Tea beneran pengen balikan sama lo" ujar Jane lagi.
"Trus kalo Tea pengen balikan ama Hega.. Ada masalah buat lo Jen?" timpal Zidni .
Jane menghunuskan tatapan tajam pada Zidni.
"Emang gue ngomong sama lo Zio?" ketus Jane. "Pokonya gue ga suka kalo lo balikan sama Tea.. Lo itu seorang Hezal Randriga , bisa dapet cewek lebih baik dari ulet keket macam dia" tambahnya pada Hezal.
"Gue setuju" sambung Andra.
Jane memberikan wajah sumringah atas dukungan Andra , ia tidak ingin teman sekaligus sepupunya terjebak pada wanita salah lagi.
Hezal sendiri hanya menatap ke depan tanpa mau meladeni ucapan teman-temannya. Ia masih asik duduk dirumput taman sekolah bersama ketiga temannya.
"Kalo perlu lo ga usah pacaran dulu.. Kita kan udah kelas tiga.. Sebentar lagi Ujian Nasional... Harus fokus belajar" ucap Jane.
KAMU SEDANG MEMBACA
I (Space) You
Teen Fiction* * * "Gue udah tahu semuanya.. Selama ini Lo pura-pura jadi orang lain... Lo bohongin gue Anggisa!" ucap Hezal dengan penuh penekanan. Anggisa tersenyum tipis , ia menunduk sebentar sebelum menoleh pada laki-laki yang ia cintai disampingnya ini...