🍭🍭🍭
"Hallo.... Siapa?" ucap Anggisa yang akhirnya memilih untuk menjawab panggilan itu.
"Kenapa lo gak angkat-angkat telpon gue sih?" teriak seorang laki-laki diseberang sana.
Anggisa meringis , ia menjauhkan ponsel dari telinganya sebentar. Lalu ia menempelkan lagi benda pipih itu pada telinganya. Dengan raut wajah yang kebingungan , Anggisa masih mendengarkan saja suara bising di telepon seberang sana.
"Lo budek? Kenapa ga jawab!" pekik suara itu lagi.
"Ma.. Maaf.. Ini siapa?" kata Anggisa dengan nada pelan.
"Gu... Gu .. Gue...." kata orang itu sudah tidak memekik lagi , melainkan terdengar seperti orang yang gugup.
"Gue? Aku gak kenal sama gue.. Maaf, anda salah sambung" ucap Anggisa dan ia hendak memencet tombol merah jika suara laki-laki itu tidak berteriak lagi.
"Gue yang ngasih coklat ke lo tadi siang" teriak laki-laki itu.
"He.... Hezaal?" ucap Anggisa terbata.
"Hmm.."
Anggisa tidak menjawab lagi , ia sangat berdebar ketika tahu jika yang meneleponnya adalah Hezal. Laki-laki pemberi coklat disekolahnya.
"Hallo..... Lo masih idup kan?" kesal Hezal.
"Iya... Aku disini" jawab Anggisa.
"Lo save nomor gue... Inget.. Pake nama My Prince..." titah Hezal.
"My Prince?" kata Anggisa meyakinkan pendengarannya.
"Iya.. Besok gue cek ponsel lo.."
"Besok hari minggu.. Dan kita gak sekolah"
"Siapa bilang gue akan cek disekolah.. Kirim alamat lo... Gue besok akan jemput lo , temenin gue nonton"
"Nonton?"
"Iya.. Lo budek ya?"
"Maaf.. Aku gak bisa..."
"Lo harus bisa"
"Kamu ini siapa aku?"
"Calon pacar lo"
Anggisa terdiam , tanpa sadar sudut bibirnya terangkat dan ia tidak bisa berbohong saat ini debaran jantungnya semakin cepat.
"Denger kan lo?" suara Hezal berhasil membuyarkan keterdiaman Anggisa.
"Tapi.. Aku besok ke Bandung.. Ada acara keluarga" ucap Anggisa.
"Oh.. Oke.. Minggu depan lo harus nemenin gue nonton"
"Aku gak janji... "
"Terserah lo , minggu depan gue jemput lo.. Hari ini gue lagi abis nonton sama si Sachi.. Lo tenang aja , gue gak ada hubungan apa-apa.. Gue cuma nemenin dia nonton" ucap Hezal.
Bip!
Sambungan telepon putus begitu saja , itu adalah ulah Hezal. Setelah melaporkan aktifitasnya pada Anggisa , ia memutuskan telpon begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I (Space) You
Teen Fiction* * * "Gue udah tahu semuanya.. Selama ini Lo pura-pura jadi orang lain... Lo bohongin gue Anggisa!" ucap Hezal dengan penuh penekanan. Anggisa tersenyum tipis , ia menunduk sebentar sebelum menoleh pada laki-laki yang ia cintai disampingnya ini...