7

2.3K 67 0
                                    

   Hari berganti minggu bahkan minggu pun berganti bulan.  Ya ini sudah hampir 2 bulan Aca belum juga kembali dari luar negeri.  Perasaan sama, keadaan sama itu lah yg diharapkan Ajeng. Bahkan ia berharap jika suatu saat nanti Aca kembali ia ingin menanyakan semuanya.  Kemana ia selama ini pergi? Kenapa pergi ga kasih kabar?  Apa yg di lakukan selama ia pergi? Akan kah perasaan Aca masih sama?  Ataukah nanti perasaan ku sendiri yang akan sama?  Entah lah itu mungkin hanya fiksi belaka.
             Ekwkwkwk (anggap bunyi alarm kamar Ajeng ya gaes :v)
"Hoammmm jam berapa si ini?." ucap Ajeng sambil melihat.
"Kyaaaa udah jam 06.30 duhh kenapa bisa telat bangun sihh?. Teriak Ajeng dan ia bergegas ke kamar mandi setelah selesai membersihkan badan dengan ssgera Ajeng keluar dari kamarnya, namun saat ia membuka pintu kamarnya dikejutkan oleh Rafi.
"AYAM PAK TULENNN." kaget Ajeng sedangkan Rafi hanya menaikan satu alisnya bertanda ia bingung.
"Lo ngapain?  Ayam pak Tulen?  Maksudnya?." tanya Rafi.
"Lah lo sendiri ngapain disini?." tanya balik Ajeng.
"Ya gue jemput lo lah masa iya mau numpang mandi." jawab Rafi santai.
"OMG LO MAU NUMPANG MANDII?  NO INI KAMAR MANDI SUCI." teriak Ajeng di depan wajah Rafi.
"Jigong lo keluar anjir." protes Rafi sambil mengelap bekas jigong Ajeng yang terkena dasi seragamnya itu.
"Yailah ga sengaja kali. Yodah yok berangkat." jawaban Ajeng yg sangat ga perduli.
"Dasar. Yodah yok." ajak Rafi dan Ajeng?  Oh tentu saja dia sudah sampai lantai bawah dan menaiki motor Rafi.
"Kebiasaan." ucap Rafi sambil menyentil hidung Ajeng.
Ya hampir 2 bulan ini mereka dekat banget hampir banyak yg bilang kalo mereka berdua pacaran. Bahkan sudah berkali kali Rafi nyatain perasaannya untuk Ajeng namun Ajeng tetap saja menolak nya dengan alasan "KITA TEMENAN AJA YA FI KARNA GUA GA MAU KEHILANGAN SOSOK TEMAN YG PALING PERHATIAN SAMA GUE."  lagi lagi Rafi pun tak putus asa, ia tetap ga mau ninggalin Ajeng walau sudah dianggap sebagai *TEMAN*.
Setiba nya disekolah.
Brukkkk.
Ya itu suara Ajeng yg sedang jatuh.
"Aduh Jeng hati hati dong kalo turun dari motor." omel Rafi.
"AYAM GORENGGG." jawab Ajeng dengan posisi mata yg merem (ngigo)
"AJENGGG UDAH SAMPE SEKOLAH." teriak Rafi tepat ditelinga Ajeng.
"ABANGKEES LO KAGET NJIRR." jawab Ajeng sedikit gelagapan.
"Lagian lo malah tidur. Yodah yuk ke kelas." ajak Rafi sambil menggandeng tangan Ajeng.
*Deg*  hati gue kok nyaman ya digandeng Rafi. Enggak Jeng lo harus pertahanin perasaan lo ke Aca walaupum Aca ga tau.  (batin Ajeng)
*Deg* gue suka keadaan kayak gini, akhirnya tangan lo bisa gue gandeng Jeng. (batin Rafi)
Hening..  Itulah suasana di antara mereka yang sedang jalan berdua tak terasa akhirnya mereka sampe ke kelas dan Ajeng pun duduk dibangku, disusul Rafi yang duduk dibelakang Ajeng.
"Aaaaa Jeje gue fans banget sama ini nih Chanyeol EXO." girang Nayya yang baru dateng.
"Aduhh apaan nay?  Yeyeol?  Siapa si?." ucap Ajeng dengan sedikit mencerna nama yg menurutnya asing.
"Chanyeol sayang bukan yeyeol haduhh makanya lihat EXO dong biar tau." ucap Nayya.
"Oh." jawab Ajeng.
"EH TUNGGU SEJAK KAPAN LO SUKA KOREA?." tanya Tiara.
"Sejak kemarim gue diajak Sap lihat korea hehehe." cengir Nayya.
"Hasemeleehhh Nay." ucap Ajeng.
Tiba tiba bu Yuli selaku guru bahasa inggris pun datang dan di ikuti siswa baru.
"Anak anak kalian akan dapat teman baru lagi." ucap bu Yuli.
"Silahkan kenalkan identitas mu."
"Hai gaes nama gue Lutfi Alamsyah, kalian bisa panggil gue Lutpi aja." ucap murid baru.
All= "Hai Lutfi."
"Ya sudah kamu duduk sama Rafi yaa." ucap bu Yuli.
"Baik anak anak kita lanjutkan pelajaran kemarin tentang greeting and asking question." ucap bu Yuli.
Kringggggg bel istirahat berbunyi.
Seperti biasa Sap pun kekelas Ajeng.
"Kenapa wajah lo?  Kayak ga di setrika 2 tahun aja." tanya Ajeng.
"Tau tuh kaya babi ngepet." celetuk Rafi yg mengundang tawa Nayya,Tiara, Ajeng. Sedangkan Sap?  Ia tambah memajukan bibirnya.
"HIHHH HARI INI GUE SEBEL BANGETTTT POKOKNYAAA." ucap Sap dengan 8 oktafnya sehingga membuat Nayya, Ajeng, Tiara dan Rafi pun serempak menutup telinganya.
Dan Lutfi pun hanya melihat nya dari kejauhan.
"Halah yodah yuk ke kantin." ajak Putra yang tiba tiba datang dengan Kenanth.
"Yok." jawab Ajeng.
"Eh tunggu.  Upi lo ga ikut kekantin?." tanya Rafi.
"Upi?." tanya Sap, Putra dan Ken barengan.
"Iya itu murid baru." jelas Tiara.
Dan mereka bertiga serempak juga menjawab "O".
"Eh yodah yuk." jawab Lutfi dan akhirnya mereka berdelapan ke kantin bersama.
"Yah rame lagi.  Kapan si kantin tuh sepi?." ucap Sap.
"Tolol lo ya kalo mau sepi tuh pas udah bel masuk kelas." ucap Ken.
"Paan sih Ken lo sewot banget jadi orang." ketus Sap.
"Dih lo aja yg anggepnya serius." bantah Ken yang tak kalah ketus.
"Udah udah jangan berantem, kasian Ajeng tuh udah kelaperan." Ucap Nayya.
"Iya loh, tadi pagi gue ga sempet sarapan gara gara Rafituyul tuh." ketus Ajeng.
"Ha? Gue?.'' bengong Rafi.
"Iya lo, kalo seandainya lo tadi ga masuk ka- ." ucap Ajeng terputus.
"Masuk apaan jeng?." kepo Tiara. "Eh e-enggak kok hehehe." cengir Ajeng.
"NAH ITU BANGKU KOSONGGG." ucap Sap sambil lari menghampiri bangku tersebut.
"Kalian mau pesan apa?." tanya Nayya.
"Baksoo." jawab semuanya serempak.
"Minumnya?."
"Es teh, Aqua,  Es jeruk." ucap tujuh temannya.
"Oke deh tunggu ya." ucap Nayya.
"Eh lo murid baru ya? Pindahan dari mana?." tanya Sap ke Lutfi.
"Eh iya gue Lutfi Alamsyah kalian manggil Lutfi aja, gue pindahan dari Surabaya." jelas Lutfi.
"Aduh semoga berhasil." ucap Sap dengan sedikit menggoda.
"Anjir si Sap mulai nih.'' ucap Putra.
"Paan sih Put?  Lo ga suka ya liat temen lo bahagia dikit?  Kasihan dede qaqa." ucap Sap dengan wajah yang sok imutnya.
"Jyjyk gue." jawab Putra.
Spontan mereka semua tertawa mendengar adu bacotnya Putra dan Sap.
"Pesanan datang selamat menikmati." ucap Nayya. Dan mereka semua menikmati bakso nya masing masing.
Kringgggg bel masuk kelas pun berbunyi.
"Nay ntar pulbar ga menerima penolakan." ucap Putra dan langsung meninggal kan Nayya.
"Tir nanti pulbar yuk?." ajak Ken dan diangguki oleh Tiara.
"Jeng nanti lo pulang sama gue yuk." ajak Rafi dan diangguki oleh Ajeng.
Dan mereka pun berpisah dari perpus Putra, Sap, Ken ke kiri sedangkan Nayya, Ajeng, Rafi, Tiara, Lutfi lurus.
Dikelas Putra.
"WOYY BU ROS JAMKOSSSS HORREE." heboh ketua kelas.
"Demi apa lo Van?." tanya Sap.
"Iya." jawab Irvan (ketua kelas).
Dikelas Ajeng.
Yang sedang fokus mengerjakan tugas matematika. Tak terasa bel pulang pun terdengar keras.
"Jeng yok." ucap Rafi seraya menggandeng tangan Ajeng.
Sedangkan Putra dan Kenanth pun sudah menunggu di luar pintu kelas.
"Yuk Nay." ucap Putra lalu menggandeng tangan Nayya.
"Yuk Tir." ucap Kenanth lalu menggandeng tangan Tiara juga. "Mereka semua pacaran ya?." bisik Lutfi.
"Engga semua nya kok." Jelas Sap yang tiba tiba datang.
"Maksudnya?  Jelas jelas mereka mesra kayak gitu." ucap Lutfi.
"Ya kalo lo liatnya Putra, Nayya, Tiara, Kenanth mereka emang pacaran tapi kalo Rafi sama Ajeng itu engga kok." jelas Sap.
Sedangkan Lutfi masih bingung.
"Hufttt Ajeng tuh lagi nunggu Aca sedangkan Aca sendiri gatau entah kemana sekarang udah hampir dua bulan ini dia menghilang. Dan Rafi itu suka sama Ajeng tapi ya sering ditolak sama Ajeng,  dan gue?  Gue suka sama Rafi tapi rafi ga peka sama perasaan gue." jelas Sap.
"Oh gitu. Hmm oh ya gimana kalo kita sekalian pulbar?  Mau?." ajak Lutfi.
"Serius lo?." tanya Sap.
"Iya gue serius." jawab Lutfi dan mereka berdua pun akhirnya berjalan ke parkiran sepeda motor.
Diperjalan antara Putra dan Nayya.
"Put nanti lo kemana?." tanya Nayya.
"Engga kemana mana si, emang kenapa?." jawab Putra.
"Nge date yuk?." ajak Nayya.
"Oke gue jemput jam 19.00." ucap Putra dan disenyumi oleh Nayya.
Diperjalanan antara Kenanth dan Tiara.
"Tir besok gue mau ajak lo ke toko souvenir mau?  Buat nikahan kakak gue." ucap Ken.
"Jam?." tanya Tiara.
"Ya mungkin jam 15.30." ucap Ken.
"Oke deh." jawab Tiara.
Diperjalanan antara Rafi dan Ajeng.
"Jeng."
"Jeng."
"Jengg Ajengg." panggil ketiga kali Rafi ke Ajeng dan ia melihanya dari spion motor.
"Yaelah tidur toh pantesan dipanggil dari tadi ga ada jawaban." ucap Rafi.
Sesampainya dirumah Nayya.
"Makasih Put."
"Yoi jangan lupa nanti malem."
"Oke."
Dirumah Tiara.
"Makasih Ken."
"Sama sama, yaudah gue pulang dulu ya."
"Hati hati ga usah ngebut."
"Iya."
Dirumah Ajeng.
"Assalamualaikum." teriak Rafi.
"Waalaikumsallam, loh non Ajeng kenapa lagi?." tanya bibi.
"Tidur bi, yaudah saya ke kamar nya Ajeng dulu ya bi."
*Huhh kebiasaan lo jeng. Semoga mimpi indah.* bisik Rafi ditelinga Ajeng. Lalu ia pamitan kepada bibi.
Dirumah Sap.
"Makasih Lutfi. Lo ga mampir dulu?."
"Engga deh Sap lain kali aja, ehmm gue langsung pulang aja ya byee."
"Hati hati Lutpiii."

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang