24

1.6K 60 3
                                    

Hari kedua Ajeng dirumah sakit, keadaan tetap sama yaitu ruangan bernuansa putih dan parfum berbau obat namun bedanya Ajeng sudah tidak di ruang ICU lagi.

"Ma,Ajeng kapan sih pulang? Ajeng udah enggak betah disini." rengek Ajeng.
"Sabar sayang kamu belum terlalu sehat." jawab lembut mama nya.
"Kata siapa?! Ajeng udah sehat kok ma." ucap Ajeng.
"Kamu ini kenapa keras kepala sekali sih!." ucap papa nya sambil mengelus pucuk kepala anaknya.
"Abisnya Ajeng bosen disini pa ma,Ajeng pengen jalan sama temen-temen,keluar menghirup udara segar." ucap Ajeng.
"Hmm kalo gitu kamu nih makan,minum obat habis itu kamu istirahat ya sayang insyaallah kamu bakal cepet sembuh." ucap mama Ajeng.
"Gak mau ma! Makanannya gak enak! Ajeng kangen masakan mama." ucap Ajeng.
"Iya iya besok mama masakin ya? Mau?." ucap mama nya dan segera dijawab "Iya" oleh Ajeng.
"Yaudah kamu makan 3 suap atau 5 suap dulu yaa! Habis ini diminum terus tidur." ucap Mamanya dan Ajeng hanya bisa pasrah bila disuruh makan,minum obat dan tidur karena itu adalah kegiatan sehari-harinya ketika dirumah sakit.
Selesai makan dan minum obat Ajeng segera tidur.

Dilain tempat Ajeng squad lagi dikantin.

"Gue kangen Ajeng." ucap Nayya.
"Nanti kita jenguk yuk?." ajak Sap.
"Ayokkk." jawab semuanya.
"Hai kak?." ucap Dewi tiba-tiba dan duduk disebelah Aca sedangkan Aca hanya memutar bola matanya dengan malas karena udah jengah dengan sikap nya yang kecentilan itu.
"Paan sih!." geram Aca.
"Ihh kak Aca kok jahat banget sih." ucap Dewi sambil memegang pipi Aca dengan cepat Aca menyingkirkan tangan Dewi.
"Jangan pernah tangan kotor lo nyentuh apa pun yang ada di gue!." ucap Aca sambil menekan semua perkataannya.
"Lo pho banget sih! Sana deh lo pulang! Ngaca! Dan oh ya tutupin tuh muka lo yang udah malu." ucap Sap.
"Udah udah jangan berantem." ucap Kenanth.
"Lihat aja ya kak, Aku bakal bikin kak Aca gak bisa jauh dari aku." ucap Dewi.
"Terserah." ucap Aca sambil pergi sedangkan Ajeng squad juga ikut pergi meninggalkan Dewi sendirian.

Mereka memutuskan ke kelasnya masing-masing.

"Gila tuh adek kelas! Centil banget sih!." ucap Tiara di dalam kelas.
"Udah lah gak usah dibahas lagi! Biarin aja ntar juga dia capek sendiri soalnya kan Aca gak akan nanggapin orang lain selain Ajeng." ucap Lutfi.
"Gue yang risih anjir!." ucap Aca.
"Udah Ca lo gak usah ngurus dia! Lo fokus ke hubungan lo ke depannya." ucap Nayya.
"Thanks gaes." ucap Aca.

Bel masuk kelas berbunyi semua murid mempersiapkan materi pelajaran yang akan dipelajari sesuai jam nya.

"Ustt ust pr mtk lo udah belom?." bisik Lutfi.
"Udah." jawab Aca.
"Pinjem dong." ucap Lutfi.
"Ambil aja ditas." jawab Aca.

Ketika Lutfi baru nulis nomer 1 tiba-tiba pak Bondo datang sambil membawa penggaris panjang.

"SIAPA YANG BELOM MENGERJAKAN PR YANG SAYA BERIKAN?." teriak pak Bondo menggema dikelas Aca.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
Tidak ada jawaban akhirnya pak Bondo keliling perbangku.
Dan pak Bondo mendatangi bangku Lutfi.
"LUTFI! Kamu ini tadi tidak mengaku kalo belom mengerjakan pr,kenapa?." tanya pak Bondo dengan ngegas.
"Aduh pak jangan ngegas nanti jatuh loh pak." ucap Lutfi sambil cengengesan.
"KAMU! LARI 3 KALI PUTARAN!." ucap Pak Bondo.
"Ha? Gak bisa dikurang pak?." protes Lutfi.
"Kalo kamu protes akan saya tambah 50! Mau?!" ucap Pak Bondo.
"E..ee..ee i..iya p.pak." ucap Lutfi sambil lari keluar kelas dan seketika satu kelas tertawa gara-gara Lutfi.
"Aduhai murid satu itu bikin palaku pusing ini." ucap pak Bondo sambil memijat keningnya.
"Baiklah kita lanjutkan materi selanjutnya." ucap pak Bondo.
Detik ke menit dan menit pun ke jam. Akhirnya pelajaran bak Bondo selesai begitu pula dengan Lutfi yang sudah selesai lari.
"Nah kau selesai juga larinya." ucap pak Bondo ketika hendak keluar kelas.
"Iya pak lumayan buat olahraga." jawab Lutfi.
"Nah lain kali kerjain pr saya kalo tidak saya beri hukuman lagi 2x lipat dari hari ini." ucap pak Bondo.
"Aduhai bapak tega sekali lah,kasihani daku lah pak." ucap Lutfi dengan mimik wajah melas.
"Terserah saya dong. Sudah kalo gitu bapak pergi dulu assalammualaikum." ucap pak Bondo.
"Waaalikumsallam hati hati ya bapak'e." jawab semua murid serempak.
"Lo sih belom ngerjain pr segala." ucap Nayya.
"Lupa Nay." cengir Lutfi.
"Yang lo ingat apaan coba?." tanya Tiara.
"Sap seorang." ucap Lutfi reflek mendapat jitakan dari Aca.
"Sakit bego!" ngaduh Lutfi.
"Biar otak lo sekali-kali encer." ucap Aca sambil berjalan keluar kelas.
"Mau kemana lo?." tanya Lutfi.
"Kamar mandi, kenapa? Mau ikut? Lo kan udah punya sendiri." ucap Aca dan semua murid tertawa gara gara ucapannya.
"Terserah anjir sebel gue." ucap Lutfi sambil menghempaskan bokongnya ke kursi.

Benci Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang