2. hujan

18.7K 670 9
                                    

Malam ini sangat gelap, bintangpun seakan enggan untuk menghiasi langit malam. kota jakarta sedang menangis malam ini, bulan dan bintangpun lebih memilih bersembunyi.seakan malas menampakan diri.

Revan!! cowok tampan itu tengah berteduh di luar minimarket.dia sangat menyesal tidak mendengarkan nasehat mamanya untuk membawa mobil.kini hujan sangat deras, dan entah kapan redanya.

"Arggggg....!! kapan redanya nih hujan?!" desis Revan, menggeram frustasi.tidak mau terlalu lama terjebak hujan, akhirnya Revan terpaksa menerobos hujan yang sangat deras.dan karena emosi, dia menendang kaleng minuman yang ada di depannya.

"Aduhhh, siapanih yang nendang kaleng minuman sampai kena jidat gue kayak gini?!" seru gadis cantik yang berdiri tidak jauh dari Revan. Nada ucapannya terdengar marah. Tangannya sibuk mengusap jidatnya yang terasa sangat perih.

"Gue, kenapa??" tentang Revan, dengan suara dingin.cowok itu seakan tidak merasa bersalah barang sedikitpun.lihatlah, Revan sekarang tengah berdiri angkuh didepan tubuh gadis cantik yang entah namanya siapa? Revan tidak perduli.

"Lo....." tunjuk perempuan itu, tepat didepan wajah Revan. "Kalau jalan tuh pakai mata."

"Bodoh!!, kalau jalan ya pakai kaki. kalau pakai mata gimana caranya jalan?" Revan tetaplah Revan, cowok itu tidak pernah mau mengalah dengan siapapun.kecuali mamanya.

Gadis didepannya menggeram kesal.revan menyadari itu.tapi dia sangat tidak perduli.

"Apa lo bilang?!, gue bodoh?" tanya gadis itu, marah. Dia menunjuk dirinya sendiri, dengan menghela nafas kasar.

"Gue gak bilang kalau lo bodoh. Lo sendiri yang bilang kayak gitu"bela Revan, santai. Dia sama sekali tidak mau di salahkan. Revan memasukkan satu tangannya kedalam saku celana boxer yang dia kenakan.cowok itu benar-benar sangat menyebalkan.

"Lo gila atau gimanasih?! sebel gue dengernya"teriak cewek itu, marah.pipinya memerah, mata indahnya menatap tajam, tepat dibola mata Revan.

"Pms ya mbak? marah-marah mulu"tanya Revan, sambil tersenyum meremehkan.

Lagi, dan lagi. Revan membuat gadis didepannya menggeram kesal.

"Mimpi apa gue ketemu cowok gila kayak lo!!"teriak cewek tersebut, sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Mimpi ketemu pangeran dijalan" jawab Revan, asal.

"Amit-amit gue ketemu lo lagi"geram cewek itu. dia berbalik, berjalan pergi menjauhi Revan.

Saat cewek itu baru ingin menghentikan TAXI.tiba-tiba....

Jeder......

Suara petir bergemuruh.gadis itupun kaget.reflek dia membuang payungnya, dan berbalik arah memeluk Revan erat.bahkan sangat-sangatlah erat.

"Apa-apaan lo?main peluk-peluk gue aja.gue tahu, gue ganteng. tapi gak usah kayak cewek kegatelan juga kalik" Revan berkata dengan sangat pedas.

Gadis itu langsung melonggarkan tangannya yang tengah memeluk cowok songong didepannya.apa kata cowok itu tadi? kegatelan?sorry...., dia bukan ulat bulu.

"Whattt?? apa lo bilang? cewek kegatelan? dasar cowok gila" umpat gadis itu marah, dia tidak terima dikatain cewek kegatelan.

"Bilang gue gila, tapi masih meluk gue. yang gila lo atau gue?" lagi, dan lagi.Revan mampu membuat gadis didepannya marah.

"Najis gue meluk lo!!" seru gadis itu cepat.gadis itupun mendorong dada Revan, agar sedikit menjauh dari hadapannya.

"Lah, terus tadi apa?"tanya Revan, sedikit menyondongkan tubuhnya kedepan.

RevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang