Qobiltu Pengganti

5.5K 407 5
                                    

Ayesha pov

Hatiku berdetak tak karuan saat Abi memanggilku untuk ke ruang tamu. Aku melihat jam dinding. 'pukul 19.30 berarti kurang setengah jam lagi teman abi itu akan datang' pikirku mulai kemana-mana.

"Iya abi ada apa?" Tanyaku ketika sudah sampai di ruang tamu.

"Duduklah abi dan umi ingin berbicara" Kata Abi.

Aku pun duduk lalu menatap Abi dan Umi dengan tatapan bingung. Umi menundukkan kepala dan sesekali terisak. Sedangkan Abi dengan tatapan dingin.

"Ayesha, abi ingin kamu menikah dengan anak teman abi malam ini juga," Kata Abi menatapku.

"Ke.. Kenapa ma.. Malam i.ni?"Tanyaku terbata entah perasaanku tidak enak saja.

"Karena ini adalah perjodohan Dan karena teman Abi juga menginginkan kamu menjadi menantunya."Kata Abi.

" A.. Apa? "Tayaku dengan air mata mulai luruh.

"kenapa begitu?" Tanyaku

"Ini cara Abi dan Umi agar fatimah dan adnan bisa berumah tangga dengan baik dan tidak terganggu oleh kamu, dan juga Abi sudah berjanji pada teman Abi bahwa kita akan menikahkan anak-anak kami kelak, tetapi fatimah sudah menikah jadi kamu adalah harapan kami" Kata Abi.

"Maksudnya?" Tanyaku bingung

"Fatimah lebih memilih pinangan Adnan daripada pinangan anak teman Abi dulu. Jadi untuk melaksanakan janji itu Abi harus menggantikan Fatimah dengan kamu." Kata Abi

Sekarang dapat aku simpulkan, aku adalah pengganti...

Aku memaksakan senyuman pada Abi dibalik cadarku.

Rasaku tak karu-karuan. Aku menjadi pengganti? Seperti barang!? Astagfirullah kenap aku berpikiran negatif. Aku harus patuh pada Abi. Bismillah aku harus menerimanya.

"Iya Abi Ayesha mau"Kataku mantap.

Tin.... Tin...
Suara klakson mobil terdengar.
Aku memperbanyak istigfar karena hatiku berdetak tak karuan.

"Assalamualaikum"Kata teman Abi.

"Waalaikumussalam" Jawab Abi, Aku, dan Umi.

Terlihat beberapa orang kerabat keluargaky datang dan terakhir aku menatap sosok itu. Ya. Sosok yang kadang menghiasi malam-malam istiqorohku. Dan lelaki itu juga yang telah membuatku terpesona karena kebaikan hatinya menolongku saat kejadian dua bulan lalu, kejadian bersama Adnan suta farizi.

Aku tak pernah menyebutnya dalam doaku. Aku hanya meminta pada illahi agar memberikanku orang yang sanggup menerima dan melengkapi kekuranganku. Apakah benar dia yang akan menikahi aku? Ku serahkan padamu Ya Rabbi.

Kini semua tamu telah berkumpul dan Pak
Arya(sahabat Abi) mulai berbicara.

"Kedatangan kami disini akan mengkhitbah putri bapak Zafran yaitu Mafaza Ayesha untuk putra kami Farzan Aryan" Kata Pak Arya.

"Bagaimana Ayesha?" Tanya Abi kepadaku.

"Dengan mengucap Bismillah saya Mafaza Ayesha menerima khitbah dari saudara Farzan" Kataku mantap.

Ekor mataku menatap sosok yang kini juga menatapku kecewa. Ya, dia Farzan Aryan seperti tak ikhlas menerima aku sebagai istrinya. Apa istri? Terlihat jelas di gurat wajahnya ia seperti tak peduli.

"Pak Aryan, saya sarankan agar pernikahan ini dilaksanakan malam ini juga agar tidak menunda kebaikkan bagaimana?" Tanya Abi yang sukses membuatku teringat kata-kata Abi tadi.

"Saya setuju," Kata pak Arya

"Tapi Farzan tak membawa apapun untuk mahar yah" Kata Farzan. Ah.. Iya teelihat sekali itu hanya alasan agar dapat menghindari pernikahan ini. Bukan aku bersuudzon, setidaknya aku juga mengetahui bagaimana raut wajah yang mengidentifikasikan bahwa ia sedang tak senang dengan keadaan ini.

Tangisan Hati (Completed, Cacat Logika) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang