3 cinta untuk Ayesha

6K 396 7
                                    

-akan ku ungkap rasa yang ada tentang tak biasa tanpamu .apa iya itu pantas di
sebut rindu? -
Farzan Aryan

Setelah 30 menit akhirnya orang tua Farzan dan orang tua Ayesha datang dengan wajah sedihnya.

"Nak, bagaimana keadaan Ayesha?"Tanya Umi Ayesha dengan mata berkaca-kaca.

"Ayesha sudah baik-baik saja umi, tapi dia belum sadar."Jawab Farzan seadanya.

"Farzan minta maaf sama umi dan abi karena tidak bisa menjaga Ayesha. "Kata Farzan dengan mata berkaca-kaca.

"Ini bukan salah nak Farzan. Ini sudah takdir. Tidak perlu merasa bersalah."Jawab umi Ayesha dengan senyum.

"Bagaimana ini bisa terjadi nak? "Tanya Mama Farzan mendekati Farzan.

"Ayesha menyelamatkan Farzan dari kecelakaan, seharusnya yang ditabrakitu Farzan, dan Ayesha yang menyelamatkan Farzan ma, pa. "Jawab Farzan sendu.

"Lalu apa pengendara mobil itu bertanggung jawab?"Tanya papa Farzan

"pengendara Mobil itu kabur pa. "Jawab Farzan.

"Ya sudah, tenangkan dirimu, ini adalah ujian dari Allah. "Kata papa Farzan menyemangati putranya yang sedih itu. Papa Farzan memiliki sudut pandang yang berbeda tentang keadaan Farzan sekarang.

Mungkin Farzan tidak mau mengakuinya, namun hatinya perlahan-lahan mulai terbiasa dan menganggap ada Ayesha. Walau raga Farzan sering dingin, dan hanya peduli pada Ayesha di saat-saat tertentu. Namun hatinya tak bisa dibohongi.

Waktupun berlalu, sekarang sudah hampir maghrib. Orang tua Farzan dan orang tua Ayesha telah pulang. Mungkin akan kembali malam nanti. Farzan duduk dengan resah.

Setelah mendengar adzan maghrib, Farzan pun beranjak dari duduknya menuju mushola. Dia mengerjakan sholat dengan khusu'. Selesai sholat, Farzan menengadahkan tangannya dan memohon pada sang illahi. Agar Ayesha secepatnya sadar.

Farzan beranjak dari duduknya dan kembali ke ruangan Ayesha. Ia terkejut mendapati seorang laki-laki telah masuk dan dengan lancangnya ingin mengelus puncak kepala Ayesha. Mengetahui itu pun membuat darah Farzan mendidih seketika.

farzan pun dengan kasar menarik tangan lelaki itu keluar dari kamar rawat Ayesha.

"Siapa kamu? "Tanya Farzan dengan wajah memerah menahan amarah.

"Perkenalkan saya kakak ipar Ayesha. Adnan suta Farizi. "Kata Adnan sambil mengulurkan tangan dengan senyum mengejek pada Farzan.

"Oh."Jawan Farzan dingin. Tanpa mau menerima uluran tangan kakak iparnya tersebut. Farzan memperhatikan penampilan Adnan, dan dia kira. Dia tak kalah dengan Adnan. Kini hati Farzan mulai tidak suka pada Adnan.

"Kenapa melihatku seperti itu? Bukankah aku tak kalah tampan untuk bersaing denganmu untuk mendapatkan Ayesha. Aku harap matamu tak buram, sehingga melihat ketampananku. "Kata Adnan menyombongkan diri.

"Begitukah kakak ipar? Saya pikir dengan ketampanan anda itu tidak berguna, ehm... Percuma bukan? Anda tampan tapi tak punya moral, dan menghalalkan cara untuk menyiksa orang yang anda cintai. "Jawab Farzan menusuk hati Adnan.

Farzan dengan gaya santai, dingin, dan tegasnya pun mengitari Adnan lalu berbisik ke telinga Adnan.

"Mungkin anda perlu kaca, kakak ipar. Untuk berkaca, status anda dan status saya di hati Ayesha ,di agama dan dimata hukum, saya lebih berhak atas Ayesha, dan saya harap tangan kotor anda tidak menyentuh se inchi pun bagian dari tubuh istri saya, jika itu terjadi. Saya tak segan-segan mematahkan tangan anda. "Bisik Farzan dengan nada dingin dan tegasnya.

Tangisan Hati (Completed, Cacat Logika) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang