Penculikan dan Maaf

6.3K 364 1
                                    

Penculikan.

Author pov.

Adnan memandang Ayesha yang ada dihadapannya dengan tatapan sendu. Mungkin ini bisa disebut dengan tindakan kriminal. Tapi entah kenapa, dirinya mau melakukan itu.

Adnan masih mengingat Fatimah yang bertemu dengan lelaki bukan mahramnya tanpa sepengatuan Adnan. Karena perbuatan Fatimah itu membuat Adnan tak pernah lagi melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami. Hanya pekerjaan sebagai pelariannya dan kini ia melampiaskan dendamnya dengan menghianati Fatimah lewat Ayesha.

"Kenapa kak Adnan jahat?"Tanya Ayesha dengan air mata yang terus menerus mengalir.

"Diam! "Bentak Adnan dengan tatapan tajamnya.

"Aku telah dihianati kakakmu dan kini waktunya aku membalas semuanya lewat dirimu, Ayesha. "Jawab Adnan dengan senyum liciknya. Lalu menampar Ayesha untuk kesekian kali.

Ayesha malu dengan dirinya. Dia serasa hina,  kini cadarnya telah terbuka, sehingga tamparan Adnan membuat pipinya memerah dan sudut bibirnya terluka. Ayesha bukan menangisi rasa sakitnya ditampar oleh Adnan. Bukan!  Bukan itu.  Ayesha menangis karena cadarnya terbuka.

Kain yang membuatnya lebih merasa aman telah dibuka oleh lelaki ajnabi dan tak bermoral seperti kakak iparnya itu.

Ayesha tak mengerti apa yang menjadi permasalahan antara Fatimah dan Adnan. Namun satu pertanyaan Ayesha,  kenapa harus dia lagi yang harus disakiti. Apa dia tidak pantas bahagia?*Tanya Ayesha dalam hati namun ia menepisnya danberistigfar. ia tahu bahwa Allah  tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya.

Adnan menarik dagu Ayesha dan ingin mengelus pipi Ayesha namun Ayesha menendang kaki Adnan hingga Adnan mundur beberapa langkah.

"Kau!!!"Kata Adnan dengan mata memicing dan nafas yang memburu.

"Apa?  Apa?  Adnan Suta Farizi apa kau tak pernah tahu tata krama?  Aku ini adik iparmu!  Sadarlah!  Jika benar kak Fatimah telah menghianatimu jika kau membalas dengan menhianatinya maka kau dan kak Fatimah sama, seorang penghianat!"Kata Ayesha membuat Adnan semakin naik pitam dan menampar Ayesha berkali-kali. Lalu pergi meninggalkan Ayesha digudang dengan keadaan Ayesha yang tidak dapat dikatakan baik-baik saja.

###

Farzan menghubungi temannya untuk membantu mencari Ayesha. Sunguh sekarang hati dan pikiran Farzan kacau. Dia ingin bertemu dengan Ayesha.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Matanya tak sedikitpun merasa mengantuk. Pikirannya tetap tertuju pada Ayesha, Ayesha, dan Ayesha.

Sungguh, Ayesha telah berhasil mengambil hatinya tanpa main-main. Buktinya kini dia merasakan perasaan yang dulu ia akui sebagai perasaan tak terbiasa,  namun kini Farzan mengakui bahwa perasaan itu adalah perasaan rindu.

Memang benar bila tidak ada baru terasa rindunya.

###

Adnan merasakan dingin yang menusuk kulitnya. Membuatnya masi setia dudu didalam mobilnya diseberang jalan rumahnya. Ia melihat lampu rumahnya yang tak padam.

Ada sedikit perasaan bersalah dihatinya. Kenapa ia melangkah jauh dari syari'at yang ia pegang selama ini. Adnan telah dibutakan oleh rasa cemburu yabg tak beralasan. Adnan sedikit tersentuh dengan kata-kata Ayesha.

Adnan pun melajukan mobilnya menuju pekarangan rumahnya. Mengetuk pintu dan disambut oleh Fatimah dengan senyuman dan mata sayunya. Kini dia melihat bahwa dia telah jahat. Adnan tak berbeda dengan Farzan.

Adnan pun memeluk Fatimah dengan perasaan yang masih dari dulu sampai sekarang.  Perasaan cinta yang tertutup oleh cemburu buta. Adnan akui dia hanya memanfaatkan Ayesha bukan mencintai Ayesha.

"Maaf, "Kata Adnan.

"Maaf,  atas perbuatanku selama ini yang keterlaluan maaf atas perbuatanku yang melepas tanggung jawab dan maaf ata perbuatanku yang menyakitimu. " Kata Adnan.

"Tapi aku tak tahu lelaki yang kamu ajak bertemu dibelakangku?"Tanya Adnan.

"Siapa? "Tanya Fatimah bingung.

"Ditaman. "Kata Adnan singkat membuat Fatimah tersenyum.

"Dia hanyalah temanku. Dia meminjam uang untuk operasi ibunya,  mana mungkin aku tidak meminjamkan padanya. Maafkan aku.  Itu salahku. "Kata Fatimah menunduk meneteskan air matanya.

Dan kini Adnan percaya pada Fatimah. Adnan terlalu mendahulukan egonya. Mendahulukan rasa cemburunya tanpa menoleh apa realitanya. Adnan salah ia terlampau salah. Ia pun memeluk Fatimah dengan rasa sayangnya. Melupakan kemarahannya dan melupakan Ayesha yang kini sedang dalam keadaan baik-baik saja.

###
Esok harinya Adnan dan Fatimah telah mengetahui kesalahnnya masing-masing. Merekapun berbaikan. Karena Fatimah dengan besar hati memaafkan Adnan.

Adnan pun menceritakan kejahatannya pada Ayesha. Namun Fatimah tetap memaafkannya walau Fatimah kecewa. Kini Adnan dan Fatimah telah sampai di tempai penyekapan Ayesha.

Mereka dikejutkan dengan Ayesha yang tidak sadarkan diri. Adnan dan Fatimah membawa Ayesha ke rumah sakit. Fatimah menghubungi Farzan dan menceritakan semuanya membuat Farzan khawatir dan marah.

Apakah iya disaat dia sudah mencintai Ayesha Allah akan mengambil Ayesha darinya? *Tanya Farzan dalam hati.
###
Assalamualaikum dengan publikasinya part ini saya sebagai author memberitahu bahwa cerita ini akan tamat. InsyaaAllah. Wassalamualaikum

Tangisan Hati (Completed, Cacat Logika) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang