Bagian 2

701 55 1
                                    

"Jiss! Kenapa Si baekki masih melengket di sisi Chanyeol sih!!" Umpat Irene melihat tajam kearah meja makan Chanbaek.

"Chanyeol-ah anak baru itu masih melihati kita berdua kita harus bagaimana" kata Baekhyun pada Chanyeol.

"Aissttt! Aku paling benci benci begini ah~ buka mulutmu" Chanyeol seraya menyuapi Baekhyun dan langsung membuat Irene semakin kepanasan.

"Aissstttt!! Aku paling benci Gay!!" Erang Irene tak sadar bahwa ia sedang berada ditempat umum dan membuatnya di ketawain oleh Chanbaek dan anak-anak yang lain yang berada di kantin itu.

"Lihatlah dia, dia sepertinya akan benar-benar menyerah menggemarinya Chan hahahaha" tawa Baekhyun lepas. Irene Langsung segera enyah dari sana karena malu.

"Murid baru itu salah sekali, ia menyukai Chanyeol yang Gay itu hahahha kasihan dia" kata murid A pada temannya.

"Chanyeol menyayangkan ketampanannya,...aku harap mereka menjadi normal kembali".

"Ah sialan aku tak tahu kalo Chanyeol itu Gay, juga si Baekki Sialan itu! Aissttt! Aku kira setelah lulus SMP aku tak akan bertemu dia aistt" omel Irene dengan kesalnya.

"Semoga saja saat pulang sekolah Chanyeol sendirian amin" lanjutnya memanjatkan doa.
Teng! Teng! Bel pulang sekolah berbunyi saat Chanyeol sudah membereskan barang-barang dan menggendong tasnya Irene juga sudah bersiap-siap mengikutinya dari belakang dan berharap Baekhyun tak pulang bersama Chanyeol karena, meja Baekhyun masih berantakan sekali dan belum di bereskan jadi ia masih memiliki kesempatan berjalan dibelakang Chanyeol dan mengikutinya.

"Oww tuhan ini kesempatanku" girang Irene Dalam hati. Chanyeol pun berjalan keluar Irene hendak membuntutinya namun ia di panggil oleh Baekhyun.

"Hey murid baru!!" Panggilan Baekhyun padanya seakan-akan membuatnya hendak mengaduk-aduk tembok karena selalu saja menggangu rencananya. Irene berbalik dengan wajah menahan emosi.

"Yaaa ada apa ya?"

"Hari ini piket kita! Kau masuk di jari Rabu sama-sama denganku!" Jelas Baekhyun seakan ia adalah ketua kelas.

"Sejak kapan?! Aku saja belum menentukan hari apa aku belum piket"- iren

"Ah sudahlah! Karena kau murid baru jadi ikuti aturan kelas ini! Pokoknya piketmu itu hari Rabu titik!" Tegas Baekhyun berlagak berkuasa. Irene hanya tersenyum gemas menangani emosi ia meletakkan kembali tasnya dan mengambil sapu dengan kesalnya.

Sedangkan Baekhyun tersenyum menang melihat Irene yang menahan emosinya.

Irene menyapu dengan kesal. "Kyakk!! Sapulah benar jangan memakai tenaga begitu sapu itu bisa patah!" Bentaknya.

"Ne"
Baekhyun terkekeh kecil melihat ekspresi Irene yang masih berusaha menahan emosinya. "Awas saja nanti! Jika aku sudah melewati masa menjadi anak baru akan ku.." .

" Akan ku apa?" Tanya Baekhyun menantang karena mendengar umpatan Irene.

"Ah hahah maksudnya akan kusapu semua kelas ini sampai benar cingklong!" Ujar Irene dengan ceria.
"Wahh! Kau cocok jadi cleaningservis juga. Kalo begitu bersihkan semuanya sendiri ya" kata Baekhyun menyimpan buku-buku dan mengambil tasnya hendak meninggalkan Kelas.

Namun Irene sudah benar-benar terbakar oleh emosinya yang sedari tadi ditahan-tahannya. "KYAK!!! BYUN BAEKHYUN!!!" Bentaknya membuat Baekhyun terhenti dari langkahnya dan berbalik ketakutan melihat ganasnya Irene.

"Kau benar-benar menyebalkan sekali ya! Dasar Gaysekkiyaaaaa!!" Cercah Irene penuh emosi dan membuat Baekhyun ketakutan.

"Aku seharusnya memukulmu sedari tadi! Dasar penganggu! Hiyaaa" teriak Irene sambil melangkahkan satu tonjolkan dan tendangan. Namun semua itu hanya hayalan.

"Bye. Semangat!" Kata Baekhyun pulang mendahului Irene yang termenung menahan emosi namun tetap tersenyum.

Setelah punggung Baekhyun telah hilang dari balik pintu. Irene langsung mengaung dengan penuh kekesalan karena tidak bisa mengeluarkan emosinya pada di baekhyun.

Baekhyun yang berjalan di koridor sekolah mendengar jeritan penuh kemarahan Irene yang membuatnya merasa senang sekali.

Keesokkan harinya Irene datang lebih awal Supaya bisa menarik kan Coklat yang dibelinya untuk Chanyeol di dalam lemari Chanyeol.

"Apa ini?" Kata Chanyeol melihat dengan teliti Bungkusan coklat juga ada selembar Surat. Baekhyun langsung merenggutnya dan membaca.

"Gadis itu lagi" katanya sambil menjilat tulisan tangan Irene.

"Dia belum menyerah juga ya hahahah" tawa chanyeol merasa lucu.
"Berikan coklat itu padaku" minta Baekhyun. "Ambilah aku juga tak menyukai coklat" Chanyeol langsung memberikannya pada Baekhyun.

Saat Irene di kelas sendirian dan tak ada seorangpun.
Baekhyun duduk disampingnya dan membuka coklat dan memakan coklat itu disamping Irene.

"Sialan si baekki menyebalkan" Irene menahan Hari sambil Fokus membaca bukunya.

"Kau mau?" Tawar Baekhyun pada Irene.

"Ah tidak! Terima kasih" tolak irene menahan kekesalannya pada Baekhyun.

"Padahal Coklat ini pemberian dari Chanyeol lho" singgungnya.

"Dari Chanyeol?!" Seru Irene.
"Iya.. dari Chanyeol, dia bilang ada seseorang yang menaruknya dalam lemarinya sepertinya dari fans gilanya itu" jelas Baekhyun menjulurkan lidah saat Irene memalingkan wajahnya dibukunya.

"Fans gila katanya,.. aissht jinjja aku kuat kok menghadapi Pria gay ini Tuhan" ujarnya dalam hati menahan emosi.

"Apa kau mau?!" Tawar Baekhyun lagi.

"Aniyo! Jika itu dari fans gila yang memakannya juga gilakan?" Ejek Irene dengan sinis. Raut wajah Baekhyun berubah asem,.

"..sayangnya aku membaca surat gila fans itu" balas Baekhyun membuat wajah Irene semakin merah padam dan mengepalkan tangan.

Karena benar-benar meledak emosi Irene langsung membanting kan kedua tangannya keatas meja dengan kuat sehingga Baekhyun kaget berantakan.

"Yaaa.. ada sisa coklat di bibirmu" kata Irene dengan suara lembut tapi sinis, melap bibir Baekhyun yang sebenarnya tak ada sisi coklat sama sekali. Baekhyun langsung membeku dibuat Irene.

"Makanlah dengan baik jangan menyisakan sisa makan, kau seperti anak 2 tahun saja" katanya dengan sinis dan meninggalkan baekhyun. Dengan senyuman kemenangan karena telah berhasil mengeluarkan emosinya sehingga membuat Baekhyun sedikit syok. Baekhyun sadar bahwa ia di permainkan ia langsung membuang coklat itu kesembarang arah.

"Aissttt!! Aku bodoh sekali dulu pernah menyukai gadis menyebalkan itu" umpatnya karena kesal.

***

T

B

C


Semoga kalian suka Part ini Baca dan tinggalkan jehak ya😙

I'M NOT A GAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang