"Kamu mau Kemana, ka?" Tanya Maria begitu melihat Azka yang akan keluar lagi setelah pulang dari kantor. Setelah pertemuannya malam kemarin dengan Kanza, Azka menyimpulkan satu hal yang ia pikirkan selama semalaman. Bahwa ibunya pasti memiliki maksud sendiri kenapa ia ingin menikahkan dirinya dengan gadis bukan perawan itu. Mungkin saja ibunya ingin Kanza berubah menjadi lebih baik setelah menikah dengan Azka. Untuk itu, Azka akan pergi ke diskotik itu lagi untuk mengawasi Kanza disana.
"Malam ini, Aku akan menemui Kanza, bunda. Kami akan sering-sering bertemu untuk pendekatan. Pernikahan kami tidak akan lama lagi, jadi Azka pikir, Azka ingin mengenalnya lebih dekat lagi." Jawab Azka.
"Azka, kamu yakin, dengan keputusanmu menerima perjodohan itu? Nak, Kanza tidak terlihat seperti gadis baik-baik. Bunda takut kamu akan menyesal dikemudian hari." Ucap Ibunya.
"Bunda. Mama pasti memilihkan hal yang terbaik untuk Azka. Mungkin Mama sengaja memberikan Kanza untuk Azka dengan maksud yang kita sendiri belum tahu. Percaya sama Azka, bun. Azka tidak akan menyesal untuk membuat mama Azka bahagia." Jawab Azka.
"Andai semua itu benar adanya, nak. Bunda harap. Kau akan selalu bahagia." Ucap Maria.
"Terimakasih, bunda! Azka pergi dulu. Azka mungkin akan pulang larut." Pamit Azka. Maria mengangguk dan membiarkannya pergi.
Azka tidak berbohong, ia benar-benar menemui Kanza, namun secara diam-diam. Ia ingin mengawai Kanza dari jauh dan memastikan bahwa Calon istrinya itu tidak berbuat hal diluar batas seperti apa yang ia takutkan. Memang Kanza pernah mengatakan secara tidak langsung bahwa Seks adalah salah satu gaya hidupnya, namun kali ini, Azka tidak ingin pria lain menyentuh Kanza lagi. Walaubagaimana pun Kanza akan menjadi tanggungjawabnya.
Azka masih disana, disudut ruangan itu sendirian menatap dan mengawasi pergerakan Kanza yang terlihat tengah berdebat dengan seorang laki-laki yang sama yang Azka kenali senagai pacar Kanza.
"Dengerin gue dulu, ben. Gue sama Azka nggak ada perasaan saa seperti gue sama lo. Gue bakal buat hidup dia menderita dan menyesal telah nikahin gue. Gue janji ini nggak akan lama. Dia akan segera nyeraiin gue beberapa hari saja setelah nikah." Ujar Kanza berusaha meyakinkan Ruben, kekasihnya yang tidak terima mendengar kabar bahwa Kanza akan menikahi pria lain.
"Gue nggak bisa semudah itu percaya sama lo. Selama ini, lo yang paling nafsuan di atas ranjang. Gue nggak akan percaya bahwa lo akan jaga itu lobang lo cuma buat gue. Apa lagi dia akan jadi suami sah lo. Lo pasti akan lebih leluasa nikmatin setiap detail dari tubuhnya kapan pun lo mau"kata Ruben dingin. Laki-laki itu benar-benar terlihat kecewa pada Kanza hingga memutuskan pergi meninggalkan Kanza tanpa mau mendengarkan apapun dari bibirnya.
Azka melihatnya dari kejauhan. Sementara Kanza tanpa senagaja melihat Azka yang tengah menatapnya. Kanza mendekati Azka dengan tatapan garangnya. Azka tahu, ini pasti akan terjadi. Sejak tadi ia memang tidak merahasiakan keberadaan dirinya sendiri dari Kamza.
"Mau lo apa sih sebenarnya? Puas lo sekarang! Gue muak lihat lo meskipun baru dua kali kita bertemu. Dan gue nggak mau tahu, lo harus tanggungjawab atas semua ini." Ujar Kanza garang. lagi, Azka tidak menghiraukan ucapan ucapan Kasar Kanza. Ia hanya berdiri dari tempat duduknya dan berkata. "Ayo, ku antar pulang. Sudah kubilang tempat ini tidak cocok untuk calon istriku."
Kanza semakin muak dengan Azka. Ia ingin sekali mendorong Azka dari lantai dua diskotik itu agar laki-laki itu mati dengan segera. Namun, Kanza tidak akan rela Azka mati begitu saja tanpa menyiksanya lebih dulu. Biarlah seperti ini dulu, perlahan Kanza pasti akan membunuh Azka. Ya, dengan menyiksanya lebih dulu, maka laki-laki itu pasti akan mati di tangannya.
.............
"Kanza, Azka. Kalian janjian? Kenapa nggak bilang-bilang sama mama? Tahu begitu Mama pasti akan dandanin Kanza biar cantik, nggak urakan kayak gini." Ujar Nabila kegirangan melihat Kanza yang pulang bersama Azka.
"Kami tidak sengaja bertemu di restoran, ma. Kami tidak ada janjian." Jawab Azka tidak sepenuhnya jujur. Mereka memang tidak janjian dan bertemu di diskotik langganan Kanza dan teman-temannya.
"Oh, ya ma. Sudah malam, Azka pulang dulu. Kanza jangan lupa istirahat!" Pamit Azka.
Nabila menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Anak itu benar-benar manis seperti ayahnya." Gumam Nabila. Kanza memutar bola matanya jengah. Menurutnya, Nabila sangat berlebihan memuji laki-laki itu.
"Ma, pokoknya Kanza nggak mau kawin sama dia. Kanza nggak mau." Ujar Kanza Tegas namun, Nabila hanya menanggapinya santai.
"Tidak bisa sayang. Undangan sudah mama sebar. Kalian tetap akan menikah minggu depan." Jawaban Nabila membuat Kanza melotot.
Minggu depan? Bayangkan! Secepat itukah? Dan Kanza tidak tahu? Sungguh hidup Kanza sudah seperti di neraka sekarang.
"Ya, tapi dia nyebelin, ma." Ujar Kanza.
"Nanti pasti kamu akan terbiasa, sayang. Percayalah!" Jawab Nabila sambil menutup pintunya dan pergi ke kamarnya. Ingin rasanya ia berteriak, namun percuma, Nabila tidak akan mengurungkan niatnya. Kanza akan tetap menikah dengan Azka. Seorang pria yang sudah lebih dulu masuk ke dalam daftar orang yang dibenci oleh Kanza.
...........
Azka masih memikirkan hal positif yang ibu kandungnya lakukan padanya. Menjodohkannya dengan seorang badgirl memang bukan hal positif menurut Azka. Namun, Azka masih memiliki sebuah keyakinan dibalik maksud ibu kandungnya menjodohkannya dengan Kanza. Mungkin Ibu kandungnya ingin Azka bisa merubah dan mendidik Kanza menjadi wanita baik-baik.
Menikahi Kanza akan mempermudahnya untuk menjadikan Kanza menjadi seorang wanita baik-baik sesuai harapan ibu kandungnya, mungkin. Untuk suatu hal kebaikan itu,Azka tidak akan menolaknya. Semua demi kebaikan keluarganya. Mungkin di antara mereka kini, tidak ada benih-benih cinta yang akan tumbuh. Tapi, Azka yakin di suatu hari nanti. Cinta itu akan datang mengikat mereka beruda.Bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/148986145-288-k83922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For My Husband (21+) TERSEDIA VERSI EBOOK DI GOOGLE PLAYSTORE
RomanceSUDAH TERBIT Warning!!! Konten Dewasa. Dibawah umur mohon mundur!! Terimakasih. Kanza Janeeta Laurinda adalah seorang Gadis yang dipaksa menikah dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal. Pria yang bukan kriteria Suami yang kanza inginkan...