Suara rem sepeda dengan rem mobil saling bersaut-sautan. Sebelum Melodi menabrak mobil itu ia segera mengerem dan melepas sepedanya begitu saja. Hingga ia terjatuh,beruntung kecelakaan yang Melodi terima tidak begitu parah.
"Maaf...,apa kau tidak papa?"tanya pria yang mengendarai mobil itu sembari membantu Melodi untuk berdiri dan menepi di kiri jalan.
"Em.....ah...aku tak apa tuan,hany-"belum sempat Melodi menjawab tanpa diduga Melodi pingsan.
"Nona.....nona.....bangun nona....?"pria itu mulai panik ,ia pun segera membawa Melodi menuju Rumah sakit terdekat.
"Keluarga dari pasien yang bernama Melodi"kata dokter.
"Saya dok,bagaimana keadaannya dok?"tanya pria itu.
"Anda siapanya pasien?"tanya dokter.
"Saya temannya dok""Beruntung pasien tidak terlalu menerima luka yang serius "
"Tapi bagaimana dia bisa bingsan dok"
"Itu karna pasien terlalu shock dengan sesuatu dan pasien juga belum memberi asupan terhadap tubuhnya,maka dari itu pasien pingsan"
"Em....baik apa saya bisa menjenguknya dok""Silahkan"
"Trimakasih dok""Hai....."kata pria itu sembari duduk di dekat ranjang.
"Em.....trimakasih tuan sudah menolong saya"kata Melodi tulus.
"Putra Naufal Amzari Akbar"pria itu memperkenalkan dirinya sembari menjulurkan tangannya mengajak Melodi untuk berjabatangan."Melodi Prasanti kau bisa memanggilku Melodi"sembari membalas jabatangan Putra..
"Panggil aku Putra,jangan terlalu formal. Dan maaf atas kecerobohan ku tadi,niat ku ingin segera menghadiri rapat yang mendadak. Tapi berakhir disini"kata Putra merasa bersalah.
"Tak apa....aku tidak menyalahkan anda"kata Melodi sembari sedikit tersenyum kepada Putra
"maaf tapi sepertinya kita pernah bertemu?"kata Putra .
"Aku juga merasa begitu,tapi di mana?"tanya Melodi bingung."Saat di lestoran,kau masih ingat?"tanya Putra.
"Em......aku tidak terlalu ingat karna pengunjung yang terlalu banyak"jawab Melodi"Yang menitipkan uang-"
"Oya.....saya sudah ingat,anda yang memesan kopi pahit itu kan"saut Melodi menyela perkataan Putra."Iya.....,hm...masih saja terlalu formal"sindir Putra lirih tapi masih bisa di dengar Melodi.
"Maaf tapi saya sudah terbiasa kepada seseorang yang baru saya kenal"
"It's ok"kata Putra"Em.....tas saya kemana?"tanya Melodi.
"Ada di mobil ku,apa kau membutuhkannya?.akan ku ambilkan untuk mu"kata Putra."Tidak usah,em.....sebenarnya saya ingin berangkat kerja ini sudah hampir pukul sepuluh"kata Melodi sembari memandang jam dinding yang menghiasi ruangan itu.
"Kau baru saja mengalami kecelakaan,dan kau masih memikirkan pekerjaan mu"kata Putra terkejut.
"Em.....a....a...aku tidak papa...maksut ku....tubuhku juga tidak terlalu banyak luka,maka dari itu a...aku ingin bekerja"kata Melodi sedikit membiasakan agar tidak terlalu formal.
"Em....baiklah.....akan aku antar"kata Putra."Tidak usah....a...ku bisa naik sepeda ku sendiri"
"Sepedamu sedikit rusak maka dari itu aku menyuruh tukang bengkel untuk membenarkannya"kata Putra.
"APA?!,ah.....maaf maksutku tidak terlalu parah kan?aku tidak mau kehilangan sepeda itu"kata Melodi sembari merunduk."Kenapa?lagi pula setelah kecelakaan itu,sepeda mu sudah tidak layak pakai keranjangnya saja sudah bengkok dan bingkai rodanya pun juga senasip dengan keranjang,maka dari itu aku menyuruh untuk mengganti-"
"JANGAN DIGANTI,m...maksutku jangan di ganti,biarkan seperti itu di perbaiki saja jangan di ganti"kata Melodi.
"Kenapa?.... Kenapa kau suka barang yang sudah rusak?"tanya Putra.
"Tidak.....aku lebih suka sepedanya tidak di ganti biarkan murni seperti itu"
"Baiklah....baiklah....kau wanita yang aneh"
"Trimakasih""Ya sudah ayo aku antar sekalian aku ingin berangkat bekerja"
"Em...."Mereka mulai menjalankan mobilnya berjalan menuju lestoran tempat kerja Melodi.saat ini Melodi hanya bisa berharap semoga ia tidak di marahi oleh atasannya karna terlambat.melodi hanya takut kalau dia di pecat harus kemana ia mencari pekerjaan.di dalam mobil Melodi hanya tertunduk dan berdoa.
"Ternyata kau suka sekali merundukan kepala ya?"kata Putra tiba tiba.
"Ah....tidak....hanya saja aku takut kalau di pecat dan ak-"
"Tenang saja kau tidak akan di pecat percayalah pada ku"kata Putra
"Kenapa anda percaya sekali?"kata Melodi
"Sepertinya kamu sulit untuk berteman dengan ku ya?jangan terlalu formal Melodi Prasanti,aku punya nama"kata Putra sembari menghentikan mobilnya karna perjalanan mereka sudah sampai tujuan."Maaf,tapi aku tidak suka memanggil dengan nama saja rasanya aneh"kata Melodi jujur.
"Baiklah kau ingin memanggil ku dengan apa?pak,tuan,kakak,mas,atau apa?"kata Putra frustasi.memang sulit mengajak Melodi akarap dengan seseorang yang baru.
"Sepertinya k...kata kakak lebih baik untuk di sandingkan dengan nama panggilan anda..maksutku pinggilan nama mu"
"Terserah,ini tas mu"kata Putra sembari mengambil tas Melodi yang ia taruh di kursi belakang dan memberikannya kepada sang pemiliknya.
"Terimakasih dan ini"kata Melodi sembari menyodorkan uang.
"Maaf saya bukan tukang taxi nona MELODI kenapa anda menyodorkan uang recehan kepada saya"kata Putra dengan menekan kata Melodi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Investor & Waiter
AléatoireSeorang gadis sederhana,jujur,pendiam,dan pekerja keras. Dia yang bernama lengkap Melodi Prasanti selalu di comoh oleh teman-temannya hanya karna tidak bisa mengikuti perubahan zaman ia selalu di bilang kudet...kuper...dan lain sebagainya. Namun set...