PART 5

7 0 0
                                    

"Tidak...ini bukan upah,ini uang kembalian saat kakak menyuruh ku untuk membayar di kasir dan ini notanya"kata Melodi menjelaskan.

"Ya ampun.....kenapa kau tidak mengambilnya?"tanya Putra sembari menaikan satu alisnya.

"Karna kakak tidak bilang kalau kembaliannya untuk ku"kata Melodi jujur" ini kak kembalianya keburu aku di marah.in karna terlambat"imbuh Melodi sembari menyodorkan uang itu ke depan Putra.

"Kau terlalu polos"batin putra"Ambillah,itung itung buat ongkos transportasi,karna sepedamu akan membutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaiki"kata Putra sembari tersenyum.

"aku jadi ingin selalu di dekatmu melodi"batin Putra.

"Em....baiklah,terima kasih banyak"kata Melodi sembari keluar dari mobil dan berdiri di samping benda besar itu sembari melambaikan tangannya tapi mobil itu tidak bergerak sedikit pun.

Tok....
Tok....

Melodi mengetuk kaca mobil itu.
"Kenapa"kata Putra tiba tiba di belakang tubuh Melodi.

"Allahu Akhbar,kau mengagetkan ku saja,apa yang kau lakukan di sini?kenapa tidak berangkat bekerja?"tanya Melodi

"Aku akan bilang pada atasamu itu agar ia tidak memecat mu"kata Putra datar.
"Baiklah terimakasih banyak"

Tap......
Tap......
Tap......

"Dimana managernya?"kata Putra bertanya pada Melodi.

Tap....
Tap....

"Ada di ruang em...kakak bisa lewat lorong di sebelah sana"kata Melodi.

Tap....

"Hm.......baik.."
"Apa harus ku antar?"

"Tidak usah,kerjakan tugas mu yang kau tinggalkan tadi"

"Baik"kata melodi sembari berjalan menuju dapur.
Namun saat Melodi melewati depan kasir Fitri memanggil Melodi untuk mendekat.

"Melodi....,sini..."kata Fitri sembari menggerakkan telapak tangan naik dan turu.
"Ada apa kak?"tanya Melodi.

"Kenapa kamu bisa telat?enggak biasanya,dan bagaimana bisa kamu datang ke sini bersama pria itu?"tanya Fitri.

"Ceritanya panjangkak...dan yang kakak panggil pria dia punya nama. Namanya Putra Na-"

"Tidak usah kamu sebutkan aku sudah tahu nama pria itu. Dia bernama Putra Naufal Amzari kan?kan...?"kata Fitri sembari menarik Melodi duduk di sampingnya.

"Kok kakak tahu sih?,kan melodi tadi belum selesai nyebutin namanya". Bingung Melodi

"Ya jelas kakak tahu,dia itu Investor lestoran ini,dia itu pemilik cabang lestoran kita ini Melodi...."jelas Fitri.

"Ha......b....benar kah?a....aku tidak tahu perihal mengenai dia."kata Melodi

"Tentu saja...bagaimana bisa kakak bohong. oya...kau tadi terlambat dan untungnya dia tidak marah dan memecat mu kau beruntung,dulu saat kau belum bekerja disini ada seorang pelayan terlambat dan itu di ketahui oleh Investor itu,ia memarahi habis habisan setelah itu ia memecatnya. Dia sangat dingin dan kejam,kau harus berhati hati padanya."kata Fitri panjang lebar.

"Tapi tadi itu dia-"
"Permisi mbak saya ingin membayar meja no 2"belum sempat melodi cerita seorang pengunjung datang ingin membayar.

"Baik lah kak saya pergi ke dapur dulu"kata Melodi.
"Ok...kita lanjut nanti"kata Fitri.

---------------

Suasana gelap dan dingin menemani sosok wanita yang sedang menunggu bus di halte,tidak ada siapa siapa di tempat itu. Suasana yang mulai mencekam membuat nyali wanita itu sedikit ciut.Jika sepedanya tidak berada di bengkel mungkin saat ini wanita itu sudah sampai rumah.

10 menit Melodi menunggu bus namun bus yang melodi harapkan tidak kunjung datang. Ia mulai kawatir waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Ini menandakan bus yang melodi tunggu tunggu sudah tidak mencari penumpang lagi. Jalan raya pun sudah mulai sepi hanya ada beberapa kedaraan yang berlalu lalang.

"Bagaimana ini?aku harus apa?"bingung melodi sembari menengok kanan kiri.

Jikalau melodi punya telepon genggam ia  akan  meminta tolong pada tantenya. Namun sampai saat ini ia belum pernah sekali pun menggunakan benda itu.

"Apa lebih baik aku jalan kaki aja?,disini juga tidak ada ojek"batin melodi.

Melodi mulai menyerah,lebih baik melodi berjalankaki saja. Kalau tidak begitu bagaimana ia bisa cepat sampai dirumah.

Tap.....

Tap....

Tap....

Langkah kaki melodi terdengar sangat  jelas di sepanjang jalan raya ini. Melodi berjalan tanpa henti,yang ia inginkan saat ini adalah agar bisa cepat sampai di rumah dengan selamat.

Tubuhnya saat ini sudah memberontak ingin di istirahatkan. Letih,lelah dan sakit bercampur jadi satu,kakinya yang lebam akibat peristiwa tadi pagi mulai berdenyut denyut.

Tapi itu semua tidak menghambat perjalanan melodi, ia hanya ingin segera pulang. Walau Kakinya yang lebam lambat laut mulai terasa sangat sakit. Hingga jalan melodi sedikit tertatih tatih,ia tetap saja berjalan terus tanpa henti,hingga sebuah motor besar berhenti tepat di depan melodi.

Cit....

"Siapa kamu?!"tanya melodi sedikit membentak bercampur dengan ketakutan.

Orang itu mulai membuka helemnya dan turun dari motor itu.

Investor  & WaiterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang