II IPA 2
Keadaan kelas Ipa 2 kali ini lebih terlihat seperti taman bermain ada kelompok sedang mabar moba, sebagian bergosip ria, bahkan ada beberapa orang yang tidur dan yang terakhir dideretan bangku belakang sedang bermain monopoli kino dan sinb termasuk yang ikut main.
"elah emak pinjem duit dulu napa ini gue mau bangun rumah lagi" rengek kino yang dari tadi ngerayu sinb yang memang bertugas menjadi bank.
Sinb menyilangkan kedua tangannya didepan dada "kaga! elu uang kas aja nunggak apalagi game kayak gini pasti ngga bakal bayar!" ucap sinb mutlak adanya.
"pelit lo!"
"bodo"
brakkk
Suara pintu terbuka yang tidak bisa dibilang pelan ini, secara otomatis membuat semua penghuni kelas buru-buru merapihkan diri keposisi duduk semula.
"hahaha kaget ya? kaget?! sumpah kocak banget muka lo pada!" tawa seungkwan dengan kerasnya. ya seungkwan lah tersangka dari bunyi pintu tersebut.
"kampret buntelan!" teriak donghan.
"HEH! jantungan gue tau ga!" sewot kino.
"haha sorry sorry fans-fans sekalian tapi gue bawa berita bahagia untuk kalian semua!"
"cuih ngga sudi gue jadi fans elo!"
"jahara ya moobin sama aku! oke fine kita putus" drama seungkwan pun dimulai.
"kwan tobat kwan! katanya mau dapetin kak nayoung!" teriak pinky yang meniup-niup jarinya yang baru saja dipakai kutek.
"Ya ampun wa gue lupa! Kak nayoung maapin kakanda mu ini"
"heh elo mau bawa berita apaan? pak Junsu kagak masuk?" tanya yuto yang baru bangun dari tidur indahnya.
"yap betul sekali saudara jepang! pak junsu ngga bisa masuk tapi jangan senang dulu tugas kemarin dilanjut sampe halaman 80" terang seungkwan masih stay berdiri didepan kelas.
Begitu mendengar penjelasan dari seungkwan anak-anak kelas pun kembali melanjutkan aktifitas nya yang terganggu, masa bodo dengan tugas bisa dikumpulin lusa dengan kesepakatan bersama yang selalu dilakukan.
"dasar manusia-manusia ngga tau...aww setan!!" ucap seungkwan yang terpotong akibat ada seseorang yang menubruk badan semoknya.
"setan ya lo hyun sakit tau ngga bahu gue" sewot seungkwan begitu mengetahui tersangka yang menubruknya itu.
Langsung dihampirinya dahyun karena dia tidak menghiraukan ucapannya itu. seungkwan ingin mengoceh karena tidak kunjung diladeni oleh dahyun langsung terhenti karena melihat hal ganjil yang terjadi dengan sahabatnya ini, bagaimana tidak dahyun sudah menunduk dimejanya jangan lewatkan siapa pun langsung tau kalau dahyun sedang menangis terlihat sesegukan itu walaupun sudah ditutupi dengan menunduk.
"hyun" panggil seungkwan yang sudah duduk menghadap dahyun.
"kwan napa?" tanya moobin yang tidak melanjutkan tidur siangnya memilih untuk menghampiri dahyun karena merasa hal yang mencurigakan ini.
Seungkwan menggelengkan kepalanya masih menatap dahyun.
"Dahyun!! hosh..hosh..Dahyun!" panggil chengxiao dengan nafas ngos-ngosan masuk ke kelas.
"cece kenapa?" tanya pinky
"dahyun mana?"
"noh ditempatnya" tunjuk pinky kearah tempat duduk dahyun. "eh kenapa tuh anak?" lanjutnya menatap heran saat melihat kondisi dahyun sekarang.