2. Despair

1K 165 16
                                    


.....the devil was once an angel.

***


Malam tanpa akhir. Tetes air keran. Keringat dingin. Cermin retak. Jendela-jendela itu buta. Cahaya neon terpantul di dinding. Kuberbisik di kesunyian "Kau sendirian."

Dan ujung pisau itu tertancap di leher sahabatnya yang tak sadarkan diri. Jatuh, anak manusia laki-laki, itu tertunduk. Gemetar ia memandangi darah segar sahabatnya yang mengalir ke arahnya, jeritan memekik diliputi pilu menjadi saksi atas teror sifat dengki dan iri manusia. Kini jiwanya gelap gulita. Bisikanku kemudian menutun ia memandang jendela terbuka dengan tekanan udara yang masuk membelai pori-pori kulit, menawarinya sebagai jalan menuju pintu kematian baginya. Jiwa rapuh mengulurkan tangan begitu mudah padaku, mengundang seringai di bibirku. Ia terbang, kendati tak bisa melawan gravitasi, di atas tanah tubuhnya terhempas melepas napas.
Selamat datang di neraka.

"Jangan pernah mengeluarkan api hitam itu di hadapanku." Baekhyun, makhluk abadi incubus itu menodongkan cakar panjang padaku. "Jangan pernah!"

Aku melenyapkannya dari tanganku, tidak sedang selera ingin mendengar histeria incubus di antara hening malam yang dingin ini, terlebih ketika penampilannya sekarang terlihat sangat segar penuh energi manusia. Aura yang harum bak bunga lili—dia tidak berusaha menyembunyikan aromanya— menjelaskan bahwa dia baru pulang berburu—menggoda anak manusia menukar jiwa dengan seks yang luar biasa. Baekhyun adalah salah satu incubus tertua, juga adalah makhluk neraka, tugasnya memang tidak sesederhana hanya memberikan pelayanan seks namun juga melibatkan sebuah kontrak jiwa dengan segala macam perjanjian. Tetapi kupikir, tetap saja tugas incubus dan succubus itu jauh lebih mudah dari tugas iblis.

Succubus dan Incubus cenderung berusia lebih lama dari makhluk abadi lainnya walaupun mereka makhluk yang lemah, sebab mereka bukan tipe makhluk petarung seperti iblis, setan maupun vampir. Tetapi kemampuan menyembunyikan jati diri, yaitu aroma dan aura mereka dari makhluk abadi lainnya, dan dengan hidup berbaur berdampingan bersama anak manusia, membuat mereka bisa bertahan sangat lama. Jika keberadaan mereka terindikasi dalam bahaya, maka incubus dan succubus hanya perlu mengubah wujud mereka menjadi monster, hewan atau mengubah diri mereka menjadi seorang manusia dengan meniru wajah tertentu, karenanya sulit mengetahui manakah wajah asli mereka yang sebenarnya. Dan aku, kebetulan saja mengetahui wajah asli Baekhyun si incubus, tepatnya ketika bertemu untuk pertama kalinya dengannya di hari ke tujuh keberadaanku di neraka, di kerajaan Lucifer, tempat di mana wajah semua makhluk abadi neraka kembali pada kesejatiannya. Karena umur panjang mereka pula, mereka lebih mengetahui banyak hal, seperti ladang informasi, terutama bagi diriku sebagai iblis yang baru lahir.

Ada alasan mengapa aku datang jauh-jauh pergi ke tempatnya di ujung timur, dan menunggunya selama berjam-jam di luar rumahnya—Baekhyun tidak suka rumahnya diterobos, jadi aku menunggunya di luar— sebelum dia pulang, yaitu berhubungan dengan mengapa aku menunjukkan api hitam yang baru-baru ini tiba-tiba menjadi kemampuan baruku—mungkin.

"Jadi, ada apa dengan api hitam ini?"

Baekhyun membuka pintu lalu aku mengikutinya masuk ke dalam rumah. "Api hitam adalah ciri dari iblis tingkat tinggi, tidakkah kau tahu hal sepele itu?"

Jawaban yang tidak kusangka. Tidak seperti bayanganku yang kukira aku sudah terkena penyakit menular dari alien yang mungkin kebetulan mampir untuk memeriksakan kesehatannya di rumah sakit.

"Jadi....apa aku sudah menjadi iblis tingkat tinggi?" Tanyaku tersenyum penuh harap. Semudah inikah?

Namun kerutan di kening Baekhyun melenyapkan senyumku. Sepertinya tidak semudah itu.

"Selama di kerajaan Lucifer, bukankah kau sudah pernah bertemu dengan iblis tingkat tinggi lainnya?" Incubus ini berubah menjadi sangat serius, seolah dia tidak yakin aku sudah pernah mengalaminya.

The Fallen Angels [ Kaisoo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang