Beberapa orang di masa lalu memang tak seharusnya kita perlakukan dengan baik. Bukan karena kita membencinya, akan tetapi untuk kebaikan maupun kebahagiaan kita.
Jika dia bisa dengan secara tega menusukan piasunya tepat di dada, berati kita pun harus secara tega menutup diri untuk tidak menerima dia kembali.
Egois? Memang. Tapi apakah hidup kita di dedikasikan untuk selalu membuat dia bahagia? Apakah kita akan terus mengalah dan merelakan hati yang patah?
Kita manusia, dan hati kita berhak bahagia.
05 Agustus 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
PoetryBukan apa-apa, hanya perwakilan dari isi hatiku saja. Mulutku yang cenderung diam walau sebenarnya hatiku sedang meronta-ronta ingin di dengarkan. Bibirku yang tersenyum pedih saat melihat kau bersama seseorang yang ternyata bukan aku. Dan.. aku ha...