ia datang dengan perasaan,
kuat bagaikan akar.terus menetap meyakinkan hatiku yang rapuh,
lalu pergi menggoreskan sebuah tragedi.bukan waktu yang salah mempertemukan kita,
bukan pula salah takdir yang menyatukan kita.namun ego dalam diri kita yang menghancurkannya.
-van
11 Juli 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
PoetryBukan apa-apa, hanya perwakilan dari isi hatiku saja. Mulutku yang cenderung diam walau sebenarnya hatiku sedang meronta-ronta ingin di dengarkan. Bibirku yang tersenyum pedih saat melihat kau bersama seseorang yang ternyata bukan aku. Dan.. aku ha...